Politisi PDIP Minta Menteri Nadiem Beri Kajian Penghapusan Ujian Nasional


Diskusi MNC Trijaya yang bertajuk "Merdeka Belajar Merdeka UN!" di Ibis Hotel, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (14/12). (Foto: MP/Asropih)
Merahputih.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim berencana menghapus ujian nasional (UN) bagi siswa pada tahun 2021 mendatang. Artinya pada 2020 pelaksanaan UN digelar terakhir.
Anggota DPR Komisi X Putra Nababan mendesak Nadiem terlebih dahulu menjelaskan hasil kajian yang menunjukkan UN harus dihapus agar tak menjadi polemik di publik.
Baca Juga:
Jokowi Pastikan Penghapusan Ujian Nasional Sudah Dikaji secara Matang
Hal itu dilakukan agar penerapan penghapusan ujian nasional nanti tak melenceng dari ranah pendidikan.

"Kita minta kajiannya. Kami Komisi X meminta kajiannya berikan kepada kami. Jangan sampai nanti diputuskan, nanti kajiannya melenceng sedikit, jadi polemik lagi," kata Putra dalam diskusi MNC Trijaya yang bertajuk "Merdeka Belajar Merdeka UN!" di Ibis Hotel, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (14/12).
Ia pun meminta Kemendikbud menyerahkan cetak biru di bidang pendidikan supaya aturan di sektor pendidikan, termasuk UN, tak ikut berubah seiring pergantian menteri.
"Ketika kita bicara cetak biru itu kita bukan hanya bicara dua tahun, tiga tahun, (tapi) kita bicara lima tahun, sepuluh tahun, dan kita tidak beli kucing dalam karung," papar dia.
Politisi PDI Perjuangan ini mengungkapkan pihaknya juga ingin mengetahui grand design pendidikan yang akan dibawa ke depan oleh Kemendikbud.
Baca Juga:
Ujian Nasional Tidak Lagi Jadi Momok Menakutkan bagi Pelajar
"Jangan ganti menteri, ganti kurikulum," tegas mantan jurnalis tersebut.

Seperti diketahui, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menegaskan bahwa ujian nasional pada tahun 2021 akan dihapus dan digantikan dengan asesmen kompetensi minimum dan survei karakter.
"Penyelenggaraan UN tahun 2021 akan diubah menjadi asesmen kompetensi minimum dan survei karakter yang terdiri dari kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi), kemampuan bernalar menggunakan matematika (numerasi), dan penguatan pendidikan karakter," kata Nadiem. (Asp)
Baca Juga:
Puji Keputusan Nadiem, Ujian Nasional Dianggap Membuat Bangsa Indonesia Makin Tertinggal
Bagikan
Berita Terkait
Nadiem Makarim jadi Tersangka, Bukti Gurita Korupsi sudah ‘Mencengkeram’ Sistem Pendidikan di Indonesia

JPPI Sebut Korupsi Pengadaan Laptop di Kemendikbudristek Bukti Bobroknya Sistem Pendidikan Indonesia

Kejagung Harus Buktikan 3 Hal Krusial untuk Lengkapi Unsur Dakwaan terhadap Nadiem Makarim, Menurut Pakar Hukum

Mengenal Lebih Dalam Chromebook, Laptop yang Pengadaannya Membuat Nadiem Makarim Ditetapkan sebagai Tersangka dan Dipenjara

Bela Kliennya, Hotman Paris: Nadiem Tidak Terima Uang Korupsi Satu Sen Pun

Kejagung Masih Dalami Penikmat Duit Korupsi Chromebook yang Seret Nadiem Makarim

Jadi Tersangka Korupsi Chromebook, Ini Kejanggalan Naik Turun Harta Nadiem Saat Jabat Menteri

Klaim Kasus Nadiem dan Tom Lembong Mirip, Hotman Paris Minta Waktu Prabowo 10 Menit Buktikan Kliennya Tak Bersalah

Awal Kasus Korupsi Pengadaan Laptop Terbongkar, Dari ‘Kesepakatan’ Nadiem dengan Google

Bantah Lakukan Korupsi, Nadiem: Integritas Nomor 1, Tuhan Pasti Melindungi Saya
