Polisi Ganti Nama Operasi Pencarian Anggota MIT Pimpinan Ali Kolera

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Rabu, 17 Februari 2021
Polisi Ganti Nama Operasi Pencarian Anggota MIT Pimpinan Ali Kolera

Operasi Polisi. (Foto: Antara).

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Mabes Polri mengganti nama operasi untuk pengejaran kelompok Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) di Sulawesi Tengah (Sulteng). Satuan tugas (satgas) Tinombala diganti menjadi Satgas Madago Raya.

"Sandi operasinya berubah menjadi Operasi Madago Raya. Mohon disosialisasikan. Tidak ada lagi Operasi Tinombala, tapi Madago Raya," kata Asisten Operasi Polri Irjen Imam Sugianto dalam Rapat Pimpinan Polri 2021 di Mabes Polri, Rabu (17/2).

Baca Juga:

Ali Kalora Cs Belum Tertangkap, Masa Tugas Satgas Tinombala Diperpanjang

Pergantian nama tersebut berlaku sejak 1 Januari 2021. Untuk masa tugas sama seperti yang berlaku sebelumnya, yakni tiga bulan dan akan terus diperpanjang hingga seluruh jaringan teroris MIT tertangkap.

Madago merupakan bahasa Poso yang secara umum artinya baik hati dan dekat dengan masyarakat. Pergantian nama operasi untuk memburu teroris yang berafilisi dengan ISIS itu bukan pertama kali dilakukan. Operasi ini dulu bernama Camar Maleo.

Imam mengatakan, harus ada hasil yang signifikan dari operasi yang memiliki misi berbeda itu serta ada perubahan radikal dalam Operasi Tinombala dan Nemangkawi supaya target operasi bisa segera tercapai.

Gegana Brimob Polda Sulteng melakukan olah TKP kontak senjata antara kelompok teroris Santoso dan aparat kemanan di Pegunungan Salum Pangi, Pairgi, (Antara Foto)
Gegana Brimob Polda Sulteng melakukan olah TKP kontak senjata antara kelompok teroris Santoso dan aparat kemanan di Pegunungan Salum Pangi, Pairgi. (Foto: Antara )

"Artinya, tolong dievaluasi dengan hasil yang dicapai," kata mantan Kapolres Jakarta Selatan ini.

Imam menyebut, banyak juga operasi pada 2020 yang bisa dituntaskan, dari perencanaan hingga pelaksanaannya. Polri akan terus melanjutkan operasi yang dilakukan oleh Satgas Nemangkawi di Papua hingga operasi Tinombala di Sulawesi Tengah (Sulteng) pada 2021.

"Polri menargetkan 11 daftar pencarian orang (DPO) dari kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora di Sulteng tertangkap tuntas," katanya.

Baca Juga:

Satgas Tinombala Tembak Mati Dua Anggota Mujahidin Indonesia Timur

#Poso #Teroris #Terorisme #Polisi
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Langkah Langkah Polisi dan TNI Bereskan Situasi Setelah Demo di Berbagai Daerah Rusuh
Proses penegakan hukum pun dilakukan dengan analisa mendalam melalui gelar perkara yang terukur dan transparan.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 06 September 2025
Langkah Langkah Polisi dan TNI Bereskan Situasi Setelah Demo di Berbagai Daerah Rusuh
Indonesia
Polisi Tetapkan 42 Tersangka Demo Rusuh di Surabaya, Hampir Setengahnya Anak-Anak
Total 315 orang sempat diamankan oleh Polrestabes Surabaya dalam kerusuhan tersebut, hampir setengahnya merupakan anak-anak.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 05 September 2025
Polisi Tetapkan 42 Tersangka Demo Rusuh di Surabaya, Hampir Setengahnya Anak-Anak
Indonesia
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan
Polisi kini masih memburu akun media sosial, yang menyebarkan provokasi demo hingga penjarahan.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan
Indonesia
Pengemudi Rantis Tabrak Ojol Affan Kurniawan Hadapi Sidang Etik, Kronologi Penabrakan Diharapkan Terungkap
Sebelumnya, Pada Rabu (3/9), Komisi Kode Etik Polri (KKEP) menjatuhkan sanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) atau pemecatan kepada Kompol Kosmas
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Pengemudi Rantis Tabrak Ojol Affan Kurniawan Hadapi Sidang Etik, Kronologi Penabrakan Diharapkan Terungkap
Indonesia
Pelaku Aksi Anarkis Terbukti Pakai Narkoba sebelum Merusuh saat Demonstrasi, Polisi: Untuk Tambah Motivasi dan Hilangkan Rasa Takut
Polisi melakukan tes urine terhadap 337 orang yang diamankan saat demonstrasi di depan Gedung MPR/DPR.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 03 September 2025
Pelaku Aksi Anarkis Terbukti Pakai Narkoba sebelum Merusuh saat Demonstrasi, Polisi: Untuk Tambah Motivasi dan Hilangkan Rasa Takut
Indonesia
Polisi Kumpulkan Video Pembakaran Gedung DPRD, Dari CCTV dan Video Warga
Ketua Komnas HAM Anis Hidayah mengatakan bahwa sampai saat ini tercatat ada sepuluh orang yang meninggal dalam aksi-aksi unjuk rasa yang dilakukan di berbagai daerah untuk memprotes kenaikan tunjangan anggota DPR.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 03 September 2025
Polisi Kumpulkan Video Pembakaran Gedung DPRD, Dari CCTV dan Video Warga
Indonesia
Catatan YLBHI Demo 25-31 Agustus: 3.337 Orang Ditangkap, 1.042 Luka-Luka, 10 Meninggal
YLBHI menyoroti aparat kepolisian juga menutup akses bantuan hukum bagi warga yang ditangkap
Wisnu Cipto - Rabu, 03 September 2025
Catatan YLBHI Demo 25-31 Agustus: 3.337 Orang Ditangkap, 1.042 Luka-Luka, 10 Meninggal
Indonesia
Kecam Penangkapan Delpedro Marhaen, Amnesty International: Negara Seharusnya Dengarkan Tuntutan Rakyat
Amnesty International Indonesia mengecam penangkapan Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen. Usman Hamid mengatakan, negara seharusnya mendengarkan tuntutan rakyat.
Soffi Amira - Rabu, 03 September 2025
Kecam Penangkapan Delpedro Marhaen, Amnesty International: Negara Seharusnya Dengarkan Tuntutan Rakyat
Indonesia
YLBHI Sebut Tindakan Aparat dalam Penanganan Demo Mengarah Teror terhadap Rakyat
YLBHI juga mengecam pembatasan akses informasi dengan melarang media meliput dan mematikan konten live di platform seperti TikTok.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
YLBHI Sebut Tindakan Aparat dalam Penanganan Demo Mengarah Teror terhadap Rakyat
Indonesia
Polisi Tembaki Kampus Unpas - Unisba dengan Gas Air Mata, Ketua Komisi X DPR: Kami Sangat Menyesalkan Terjadinya Aksi Kekerasan
Ketua Komisi X DPR RI meminta aparat keamanan untuk hadir secara profesional dan proporsional dalam mengawal dinamika di kampus.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 02 September 2025
Polisi Tembaki Kampus Unpas - Unisba dengan Gas Air Mata, Ketua Komisi X DPR: Kami Sangat Menyesalkan Terjadinya Aksi Kekerasan
Bagikan