PN Pekanbaru Vonis Mati Tiga Terdakwa
Ilustrasi penegakan hukum (MerahPutih/Alfi Rahmadhani)
MerahPutih.com - Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pekanbaru, Riau, memvonis mati tiga terdakwa pidana narkotika dan obat-obatan terlarang jenis sabu-sabu sebanyak lima kilogram dan 1.599 butir pil ekstasi.
"Menyatakan perbuatan terdakwa sah dan meyakinkan melakukan pidana pemufakatan jahat narkotika. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa pidana mati," kata Hakim Ketua Toni Irfan membacakan vonis untuk terdakwa Ramli di Pekanbaru, Kamis (2/11), seperti dilansir Antara.
Dua terdakwa lainnya Suripto dan Hariyanto alias Pau Pau juga divonis mati dalam sidang terpisah pada Kamis (2/11) ini juga. Pertama sebagai hakim ketua Sorta Ria Mega dan terdakwa kedua hakim ketuanya juga Toni Irfan. Atas putusan tersebut masing-masing terdakwa menyatakan pikir-pikir.
Dalam perkara yang diungkap oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi Riau awal Maret lalu ini ada tujuh terdakwa. Empat terdakwa lainnya juga disidang secara marathon oleh tiga hakim Toni Irfan, Sorta Ria Mega, dan Abdul Aziz.
Putusannya untuk terdakwa Chairul, Anton dan Ariyanto penjara 20 tahun dan denda Rp1 miliar subsider tiga bulan kurungan penjara. Satu lagi Agung divonis 15 tahun dan denda Rp1 miliar subsider 3 bulan kurungan penjara. Keempatnya menyatakan banding.
Hal memberatkan perbuatan mereka karena bertentangan dengan upaya pemerintah memberantas narkoba, merusak generasi muda dan dilakukan berulang-ulang. Sedangkan hal yang meringankan tidak ada.
Kasus ini berawal dari penangkapan pertama terhadap Suripto dan Pau Pau di Kandis, Kabupaten Siak atau di Jalan Lintas Pekanbaru-Duri usai menjemput narkoba dari Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis. Pau Pau merupakan sopir, sementara Suripto merupakan otak pelaku narkotika tersebut yang diketahui sebagai bandar di Pekanbaru.
Saat ditangkap mereka mencoba kabur hingga terpaksa dilumpuhkan. Dari penggeledahan yang dilakukan, ditemukan enam bungkus berisi sabu-sabu terdiri dari empat bungkus satu kg dan dua bungkus setengah kg serta 1.599 butir pil ekstasi. Barang itu akan diberikan kepada lima terdakwa lain yang berprofesi sebagai kurir.
Lima kg sabu-sabu tersebut rencananya akan dijemput Agung dan Ramli yang sudah menunggu di Pekanbaru. Diketahui ternyata Ramli yang memesan barang tersebut ke Malaysia dan meminta Suripto dan Pau Pau menjemput di Pulau Rupat.
Dari Pekanbaru, rencananya akan dibawa ke Jambi sebanyak 4 Kg sedangkan satu Kg sabu lainnya akan dijemput Agung dan Chairuddin untuk dibawa ke Lampung. Sementara ribuan butir pil ekstasi akan diambil oleh Ariyanto untuk dibawa ke Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. (*)
Bagikan
Berita Terkait
Perjalanan Dewi Astutik Gabung Sindikat Narkotika Lintas Benua, Dipengaruhi Bandar Narkoba Asal Nigeria Buron DEA
Keluarga Hanya Tahu Dewi Astutik Kerja PRT di Luar Negeri, Jarang Kirim Uang
Kronologi Penangkapan Ratu Narkoba Dewi Astutik, Pergerakan Licin tapi Pelarian Berakhir di Kamboja
Sosok dan Sepak Terjang Dewi Astutik, Mantan TKI yang Jadi Otak Peredaran Narkoba Asia Tenggara
Operasi Lintas Negara, BNN Ringkus Bandar Narkoba Kelas Internasional di Kamboja
Fakta Terbongkarnya Pengiriman Ratusan Ribu Ekstasi di Tol Lintas Sumatra, Berawal dari Kecelakaan Tunggal
Polisi Bongkar Penyelundupan Narkoba Lintas Provinsi, Nilainya Capai Rp 207 Miliar
BNN Buka-bukaan Soal Ancaman Narkotika di Lingkungan Kampus, Mahasiswa Diminta Waspada
BNN dan Polda Metro Jaya Didorong Perkuat Pengetatan Jalur Udara dan Tempat Hiburan Malam, Target Utama Sindikat Narkoba
BNN Bongkar Penyelundupan 8 Kg Sabu dari Sumbar ke Banten, Libatkan Seorang Perempuan