Playboy Jajaki Kemungkinan untuk Dijual

MerahPutih Dunia - Tanda-tanda berakhirnya kejayaan majalah Playboy kian dekat seiring meredupnya bisnis Playboy Enterprises. Menurut sebuah laporan, Playboy Enterprises tengah menjajaki kemungkinan penjualan dari grup hiburan dewasa tersebut.

Para analis Wall Street Journal dan Financial Times memproyeksikan grup tersebut bisa mendapat lebih dari US$500 juta atau lebih dari Rp6 triliun dari penjualan tersebut. Bank investasi Moelis & Co dilaporkan akan menangani proses penjualan. Demikian dikutip dari BBC, Jumat (25/3)

Langkah ini diambil setelah majalah Playboy berhenti menerbitkan foto-foto telanjang karena sudah ketinggalan zaman.

Oplah mereka turun menjadi 800.000 eksemplar tahun lalu dari 5,6 juta pada 1975.

Playboy didirikan pada 1953 oleh Hugh Hefner dengan edisi pertamanya menampilkan aktris Marilyn Monroe sebagai "Playmate of the Month". Playboy kemudian menjadi merek yang terkenal dan logo kelinci mengenakan dasi kupu-kupu digunakan untuk berbagai bisnis, seperti klub dan restoran.

Detil keuangan perusahaan tersebut sulit ditemukan setelah Hefner dan perusahaan investasi Rizvi Traverse Management menjadikan perusahaan itu privat pada 2011.

Namun dalam kesepakatan itu, Playboy dinilai berharga sekitar $207 juta atau hampir Rp3 triliun.

Berdasarkan laporan, Playboy sempat mendapat tawaran pembelian untuk keseluruhan perusahaan setelah rumah Hefner dijual Januari lalu.

Playboy Mansion - yang terkenal karena pesta gila-gilaannya - dijual dengan harga $200 juta atau hampir Rp3 triliun meski syaratnya Hefner harus diberi izin untuk tetap tinggal di rumah itu sampai 45 tahun. Jika terjual, maka properti di Los Angeles itu akan menjadi salah satu kediaman pribadi paling mahal di AS.

BACA JUGA:

1. Playboy.com Tak Lagi Tampilkan Wanita Bugil
2. Majalah Playboy Berhenti Tampilkan Wanita Tanpa Busana
3. Paus Fransiskus Basuh Kaki Pengungsi Muslim di Kamis Putih
4. Tiga WNI Korban Serangan Bom Belgia Koma
5. 11 Tewas, 20 Luka-luka dalam Serangan Bom di Belgia