Sains

Planet Neraka Punya Garis Orbit 18 Jam

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 04 Januari 2023
Planet Neraka Punya Garis Orbit 18 Jam

Ilmuwan berusaha mencari planet yang layak huni. (Unsplash/Greg Rakozy)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MENYIBAK misteri luar angkasa memang selalu mengasyikan. Planet-planet yang ada di luar angkasa menyajikan kejutan-kejutan yang memancing banyak teori yang muncul. Baru-baru ini para pakar merilis temuan yang disebut dengan planet neraka.

Para pakar percaya bahwa planet ini merupakan samudera lava super panas. Planet yang dinamakan 55 Cancri e alias Janssen, sangat dekat dengan bintang sehingga memiliki garis edar setahun hitungan Bumi hanya 18 jam saja. Menurut para ilmuwan suhu di permukaan planet itu mencapai 2573 Kelvin atau sekitar 2300 celcius.

Baca Juga:

Planet Mana yang Paling Ingin Dikunjungi Manusia?

planet
Planet 55 Cancri e atau disebut juga planet neraka. (BBC/BDH)

Laman The Mirror mengambil analisis planet ini yang dirilis pada jurnal Nature Astronomy mengungkapkan bahwa planet neraka itu mengorbit bintang bernama Copernicus atau 55 Cnc. Planet neraka itu memiliki jarak orbit ke bintang itu 70 kali lebih dekat jika dibandingkan Bumi mengorbit Matahari.

Lili Zhao Astrofisis yang mengepalai penelitain menyebutkan bahwa melihat dari garis edar planet itu, planet itu sangat panas dan diyakini tak ada kehidupan di dalamnya.

Live Science menuliskan bahwa para ilmuwan meneliti bagaimana planet itu beredar sepanjang waktu. Kemudian perbedaannya dengan sistem Matahari kita yang memiliki garis edar yang sama.

Janssen kemudian ditemukan memiliki garis edar hanya 18 jam mengelilingi bintang besarnya. Jaraknya dengan bintang itu hanya sekita 2 juta kilometer, sementara jarak Bumi dengan Matahari sekitar 147 juta kilometer.

Zhao mengatakan pada Motherboard bahwa penelitian seperti ini dapat membantu mengidentifikasi planet-planet yang dapat dihuni oleh manusia kelak di kemudian hari. Memahami bagaimana planet berevolusi dan berpindah membuat para ilmuwan mengetahui planet-planet seperti Bumi.

Baca Juga:

5 Jenis Hujan Teraneh di Planet-Planet, dari Besi hingga Berlian

planet
Bisa jadi inti planet ini adalah berlian. (ESA/Hubble)

Dia mengatakan bahwa planet yang layak huni memiliki ciri-ciri dasar kehidupan yakni air. Itu adalah dasar utama agar satu planet dapat mewujudkan kehidupan.

Penting untuk memahami planet bergerak dalam sistemnya dengan jenis dan jumlah yang berbeda pada bintang induknya. Kemudian dia menyatakan bahwa harus menganalisa dan meneliti planet yang memang memiliki kehidupan dan akan terus menopang kehidupan yang ada di masa depan.

Tim ilmuwan yang melakukan penelitian itu memiliki alat yang disebut EXPRES (EXtreme PREcision Spectrometer) pada Lowell Discovery Telescope di Arizona yang membantu melihat bagaimana exoplanets bergerak dari posisi orisinilnya dan berubah mengikuti aturan yang ada.

Ilmuwan ini memberikan analisa pada planet neraka itu, bahwa inti planet itu terbuat dari berlian. Zhao mengungkapkan teorinya bahwa berlian satu-satunya penjelasan yang masuk akal melihat dari ukuran dan berat dari planet itu. Namun Zhao tak dapat memastikan kebenaran teorinya itu. Menurutnya komposisinya yang kecil dan bobotnya yang ringan membuat planet 55 Cancri e sulit untuk diukur. Dengan menggunakan EXPRES bisa jadi hal itu akan dapat diatasi dan memberikan pemahaman yang baik bagi penelitian planet. (psr)

Baca Juga:

Keren, 5 Planet Ini Bisa Dilihat dengan Mata Telanjang dari Bumi

#Sains #Planet
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Fun
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Studi dari American Psychological Association temukan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan kecemasan, depresi, dan agresi pada anak-anak. Konten dan dukungan emosional juga berperan penting.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Dunia
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Stuart Semple klaim ciptakan warna cat baru hasil eksperimen ilmiah.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 26 April 2025
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Fun
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Ilmuwan temukan warna ‘olo’ — biru-hijau super pekat yang hanya terlihat dengan teknologi laser Oz.
Hendaru Tri Hanggoro - Senin, 21 April 2025
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Bagikan