Planet Baru Terdeteksi sedang Mengorbit di Dekat Bumi

Soffi AmiraSoffi Amira - Rabu, 09 Oktober 2024
Planet Baru Terdeteksi sedang Mengorbit di Dekat Bumi

Planet baru ditemukan mengorbit dekat Bumi. Foto: Dok/ESO

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Para astronom telah menemukan sebuah planet yang mengorbit bintang terdekat dengan Bumi.

Bintang tunggal, yang dikenal sebagai Barnard, merupakan bintang katai merah berukuran sekitar 80% lebih kecil dari Matahari. Lalu, letaknya sekitar enam tahun cahaya dari tata surya.

Planet yang baru ditemukan itu dijuluki Barnard b, yang memiliki setengah massa Venus dan satu tahun di dalamnya berlangsung lebih dari tiga hari Bumi.

Para astronom mempublikasikan temuan mereka di jurnal Astronomy & Astrophysics. Dengan menggunakan Very Large Telescope milik European Southern Observatory (VLT ESO), para peneliti juga memperkirakan, bahwa kemungkinan ada tiga exoplanet lagi yang mengorbit bintang tersebut.

Baca juga:

Studi Sebut Alien Kemungkinan Hidup di Planet Ekstrasurya

Namun, para peneliti yakin tidak ada kehidupan di Barnard b, karena letaknya 20 kali lebih dekat dengan bintang Barnard dibanding jarak Merkurius ke Matahari. Jadi, planet itu memiliki suhu permukaan yang sangat panas, yaitu 125 deraja celsius.

Meskipun bintang Barnard adalah satu-satunya bintang solo yang paling dekat dengan Bumi, tetapi planet ekstrasurya tersebut bukanlah yang paling dekat. Sistem bintang terdekat dengan Bumi adalah kelompok bintang tiga Alpha Centauri, yang menampung planet Proxima Centauri b dan berjarak sekitar empat tahun cahaya.

Para peneliti sangat antusias saat menemukan planet ini, karena hingga saat ini belum ada planet yang mengorbit bintang Barnard. Melihat kedekatannya dengan Bumi, planet ini menjadi target utama dalam pencarian exoplanet yang mirip Bumi.

Barnard b ditemukan sebagai hasil pengamatan yang dilakukan selama lima tahun menggunakan VLT yang berlokasi di Chile.

Baca juga:

Ilmuwan Siapkan Rencana ala 'Armageddon', Tembak Nuklir ke Asteroid

Alpha Centauri adalah sistem bintang terdekat Bumi
Alpha Centauri adalah sistem bintang terdekat Bumi. Foto: Dok/ESO

Melalui penggunaan instrumen presisi tinggi yang disebut ESPRESSO (Echelle Spectrograph for Rocky Exoplanet and Stable Spectroscopic Observations), tim mengukur goyangan sebuah bintang yang disebabkan oleh tarikan gravitasi satu planet lagi yang mengorbit untuk menemukan Barnard b.

Kemudian, ketika para peneliti mengira mereka telah menemukan sesuatu, mereka mengkonfirmasi temuan mereka dengan menggunakan data dari High Accuracy Radial Velocity Planet Searcher (HARPS) yang memburu planet ekstrasurya.

Para peneliti mencari sinyal dari kemungkinan adanya planet ekstrasurya di zona layak huni atau beriklim sedang di bintang Barnard, yang merupakan kisaran di mana air cair dapat berada di permukaan planet tersebut.

Katai merah seperti bintang Barnard sering menjadi sasaran para astronom, karena planet berbatu bermassa rendah lebih mudah dideteksi di sana dibanding di sekitar bintang mirip Matahari yang lebih besar.

Baca juga:

Robot Curiosity NASA Alami Kerusakan Parah di Mars

Penulis utama jurnal tersebut, Dr Jonay Gonzalez Hernandez mengatakan, meskipun membutuhkan waktu lama, tetapi mereka selalu yakin bahwa dapat menemukan sesuatu.

"Barnard b adalah salah satu planet ekstrasurya bermassa paling rendah yang diketahui dan salah satu dari sedikit planet ekstrasurya yang diketahui memiliki massa lebih kecil dari Bumi. Namun planet ini terlalu dekat dengan bintang induknya, lebih dekat dari zona layak huni," ujarnya dikutip dari Metro UK.

"Bahkan jika suhu bintang sekitar 2.500 derajat lebih dingin dari Matahari kita, di sana terlalu panas untuk mempertahankan air cair di permukaannya."

Temuan menarik ini menawarkan sejumlah besar kemungkinan yang belum dimanfaatkan dalam pencarian kehidupan di luar Bumi. (sof)

#Planet #Penelitian #Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

Soffi Amira

Berita Terkait

Dunia
Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Penemuan mereka berpotensi mengatasi beberapa masalah terbesar di planet ini, termasuk menangkap karbon dioksida untuk membantu mengatasi perubahan iklim dan mengurangi polusi plastik melalui pendekatan kimia.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
 Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Dunia
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Membuka jalan bagi lahirnya generasi baru komputer superkuat.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Indonesia
Kronologis Tewasnya Pekerja Lepas BRIN di Lokasi Penelitian Sesar Aktif Demak
Galian berukuran sekitar panjang 7 meter, lebar 1,5 meter, dengan kedalaman 2 meter itu tiba-tiba ambruk diduga karena struktur tanah yang labil.
Wisnu Cipto - Sabtu, 27 September 2025
Kronologis Tewasnya Pekerja Lepas BRIN di Lokasi Penelitian Sesar Aktif Demak
Indonesia
Pekerja Lepas Tewas di Lokasi Penelitian Sesar Aktif, Polres Demak Pastikan Bakal Periksa BRIN
Pekerja lepas Ahmad Zaedun (55), warga Desa Sumberejo, tewas tertimbun longsor di lokasi penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Wisnu Cipto - Sabtu, 27 September 2025
Pekerja Lepas Tewas di Lokasi Penelitian Sesar Aktif, Polres Demak Pastikan Bakal Periksa BRIN
Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Bagikan