PKB Dorong RUU Masyarakat Hukum Adat demi Cegah Konflik Horizontal
PKB Dorong RUU Masyarakat Hukum Adat demi Cegah Konflik Horizontal.(foto: dok)
MERAHPUTIH.COM – FRAKSI Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPR RI memberikan perhatian serius terhadap Rancangan Undang-Undang Masyakarat Hukum Adat (MHA). PKB terus berjuang agar RUU itu bisa segera dibahas dan disahkan. Adanya aturan tersebut diharapkan bisa mencegah terjadinya konflik di tengah masyarakat.
Hal itu disampaikan Sekretaris Fraksi PKB Anggia Ermarini dalam diskusi publik Fraksi PKB DPR bertajuk Urgensi Pengesahan RUU Masyarakat Hukum Adat sebagai Mandat Konstitusi di Jakarta, Kamis (25/9).
“RUU Masyarakat Hukum Adat sudah lama diusulkan. Sudah sejak 2009, berarti sudah 16 tahun menggendap. RUU ini menjadi prioritas kerja Fraksi PKB. Kami berharap bisa segera dibahas dan disahkan,” ujarnya.
Dalam konstitusi, keberadaan masyarakat adat dijamin sebagai warga negara Indonesia. Namun, karena ketidakjelasan hukum, masyarakat adat sering tidak terlindungi. Ketika ada persoalan hukum, masyarakat hukum adat selalu dalam posisi lemah.
Baca juga:
Mahfud MD Janji Rampungkan RUU Masyarakat Adat Saat Jadi Wapres
Selama ini, banyak terjadi persoalan hukum atau konflik terkait dengan masyarakat adat, khususnya konflik agraria. Berdasarkan data Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) pada 2024, tercatat sebanyak 217 kasus konflik agraria selama setahun, dengan luas area konflik mencapai 630 hektare.
“Sebagian besar konflik ini melibatkan masyarakat hukum adat yang memperjuangkan hak ulayat mereka atas sumber daya alam. Akibat konflik itu, sering terjadi kriminalisasi,” terang Anggia.
Ketua Komisi VI DPR RI itu mengatakan banyak tetua adat dan masyarakt yang menjadi korban kriminalisasi karena mempertahankan tanah leluhur mereka. Menurut data Aliansi Masyarakat Nusantara (AMAN), pada 2024 terdapat 121 kasus dugaan kriminalisasi masyarakat adat. Sementara itu, pada 2025 hingga Maret lalu, kasus dugaan kriminalisasi masyarakat adat mencapai 113 kasus. “Maka di sinilah urgensi pengesahan RUU Masyarakat Hukum Adat bagi PKB. Kami menilai, jika RUU Masyarakat Hukum Adat disahkan, akan menjadi payung hukum yang jelas,” katanya.
Menurutnya, RUU Masyarakat Hukum Adat akan menjadi payung hukum untuk mempermudah prosedur pengakuan keberadaan dan hak-hak masyarakat hukum adat, kemudian memastikan perlindungan hak atas tanah ulayat, wilayah adat, dan sumber daya alam, serta memastikan masyarakat adat memiliki suara dan hak menentukan dalam pembangunan yang terjadi di wilayahnya.
“Maka, kami mengajak semua elemen bangsa termasuk pemerintah daerah maupun elemen masyarakat sipil juga penggiat media untuk bersama-sama mendukung proses pengesahan RUU Masyarakat Hukum Adat ini,” tegas Anggia.(Pon)
Baca juga:
AMAN Soroti Kegagalan Nawacita Jokowi Merdekakan Masyarakat Adat
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Gus Dur dan Syaikhona Kholil Jadi Pahlawan Nasional, PKB: Bentuk Pengakuan Negara atas Jasa Besarnya
Hari Pahlawan, Ketua Fraksi PKB Serukan Persatuan Bangsa
Advokat Usul RUU KUHAP Atur Hak Tersangka dan Sumpah Hakim sebelum Putusan Dibacakan
DPR Tegaskan Literasi Keuangan yang Rendah Bikin Rakyat Jadi 'Mangsa Empuk' Rentenir dan Pinjaman Jahat
Alasan Komisi X DPR Ngotot Pakai Metode Kodifikasi untuk Satukan Aturan Pendidikan Nasional, Omnibus Law Dicampakkan?
DPR Singgung Bahaya Edukasi Minim Tentang Konten Media Sosial
Sarifuddin Sudding Sebut Kasus Korupsi Sengaja Diulur-ulur untuk Dijadikan 'ATM Berjalan', RKUHAP Wajib Batasi Waktu Penyidikan
DPR Desak Polisi Usut Tuntas Kebakaran Rumah Hakim Kasus Korupsi PUPR Sumut
Pelarangan Produk Impor untuk MBG, Komisi VII : bakal Untungkan Produsen Lokal
Paripurna DPR Bakal Umumkan 'Comeback' Uya Kuya dan Adies Kadir, Ahmad Sahroni Cs Minggir Dulu