PKB Bantah Jokowi Beri Arahan Terkait Capres-Cawapres Koalisi Besar

MerahPutih.com - Wacana pembentukan koalisi besar terus bergulir. Ide koalisi tersebut muncul usai silaturahmi Ramadan antara lima ketua umum partai pendukung pemerintah dan Presiden Joko Widodo, beberapa waktu lalu.

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membantah ada arahan dari Presiden Jokowi mengenai calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung oleh koalisi besar.

"Setahu saya enggak ada (arahan Jokowi), apalagi Pak Prabowo (Ketua Umum Gerindra) dan Gus Muhaimin (Ketua Umum PKB) juga saya pikir bisa bertemu langsung dengan Pak Jokowi, seandainya ada arahan," kata Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta, Senin (10/4).

Baca Juga:

Cak Imin Sambut Baik Koalisi Besar

Gus Jazil, sapaan karib Jazilul Fawaid mengungkapkan, belum ada kesepakatan soal koalisi besar dalam pertemuan Cak Imin dengan Prabowo.

Prabowo dan Cak Imin, kata Gus Jazil, masih berkomitmen pada piagam kerja sama politik Gerindra-PKB yang diteken pada Agustus 2022. Gerindra dan PKB diketahui sepakat membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) untuk Pemilu 2024.

"Komitmen kerja sama politik yang ditandatangani oleh Pak Prabowo dan Gus Muhaimin tetap menjadi pegangan. Sampai seandainya ada koalisi besar itu akan tetap menjadi pegangan," ungkapnya.

Baca Juga:

Golkar dan Perindo Bahas Koalisi Besar

Saat ditanya soal Cak Imin harus menjadi cawapres Prabowo, Gus Jazil menjawab diplomatis. Menurutnya, keputusan terkait capres cawapres merupakan kewenangan Prabowo dan Cak Imin, sebagaimana amanat Ijtima' Ulama Nusantara.

"Dibicarakan berdua saja nanti dan kerja sama politik yang ditandatangani itu memandatkan kepada Pak Prabowo dan Gus Muhaimin, terserah beliau," pungkasnya. (Pon)

Baca Juga:

Pertemuan Hary Tanoe dengan Airlangga Sore Ini Bahas Wacana Koalisi Besar