PJ Heru Kumpulkan Kepala Sekolah Buntut Pemecatan 107 Guru Honorer
Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono. (Foto: MerahPutih.com/Asropih)
MerahPutih.com - Langkah kepala sekolah negeri di Jakarta yang merekrut guru honorer berbuntut panjang. Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bakal memanggil seluruh kepala sekolah ke Dinas Pendidikan (Disdik) pada Senin (22/7) besok.
Pemanggilan ini terkait dengan perekrutan guru honorer yang terdampak pemutusan kontrak alias cleansing. Hingga saat ini ada 4.000 guru kontrak di Jakarta, dan ada 107 guru honorer yang terkena cleansing akibat kepala sekolah merekrut mereka tanpa rekomendasi dari Disdik.
"Senin siang saya akan kumpulkan kepala sekolah se Jakarta supaya informasi ini tidak bias," ujar Heru di Jakarta, Sabtu (20/7)
Heru menuturkan, pihaknya ingin menginformasikan bahwa para guru honorer tersebut akan diberikan rekomendasi agar terdaftar dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
Sebab, mereka diputus kerja karena tak terdata dalam Dapodik atau belum memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) dari Disdik.
Baca juga:
Pj Heru Ultimatum agar Kepala Sekolah Tidak Lagi Rekrut Guru Honorer
"Maka 4.000 ini akan diberikan rekomendasi untuk mendapatkan Dapodik. Kepala Dinas Pendidikan merekomendasikan 4.000 guru ini yang sudah bertahun-tahun bertugas sebagai guru, mengajar anak-anak didik kita yang kita cintai untuk mendapatkan rekomendasi data Dapodik," jelas Heru.
Setelah itu, lanjut Heru, Pemprov DKI akan memberikan kesempatan kepada mereka untuk mendaftar sebagai pegawai Kontrak Kerja Individu (KKI). Adapun Pemprov bakal membuka KKI pada Agustus mendatang dengan kuota 1.700 guru honorer.
"Melalui Kepala Dinas Pendidikan memberikan kesempatan untuk bisa mendaftar melalui mekanisme yang benar sebagai guru didik KKI. Tahun ini, bulan Agustus ini, Pemda DKI akan membuka 1.700 untuk guru-guru. Gunakan dan manfaatkan ini sebaik-baiknya untuk bisa menjadi guru KKI melalui prosedur yang benar," tegas Heru.
"Kami Pemda DKI sangat menghargai gurunya. Maka dari itu saya ulang lagi, 4.000 guru didik yang honorer saat ini diberi kesempatan. Bulan Agustus kita buka lawongan itu, mekanisme itu 1.700. Sekali lagi, gunakan kesempatan ini untuk menjadi guru KKI," tambahnya.
Baca juga:
Selanjutnya, 2.300 guru honorer yang tak diterima sebagai KKI masih diizinkan untuk mencoba lagi di tahun depan.
"Silakan mempersiapkan diri, isilahnya tes ya. Ada mekanisme yang benar. Jadi nanti ada wawancara segala macam. Itu sesuai dengan aturan jadi gunakan dengan baik. Dari tentunya 1.700 akan dapat, sisanya 2.300 akan diberi kesempatan 2025," jelas Heru. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Kekerasan dan Perundungan di Sekolah Diharap Jadi Alasan Kuat Perlindungan Guru Masuk Revisi UU Sisdiknas
Prabowo Subianto Rehabilitasi Dua Guru Luwu Utara, Sinyal Kuat Negara Hadir Lindungi Guru Honorer dari Ketidakadilan
Presiden Rehabilitasi 2 Guru SMA di Luwu Utara, Komisi II DPR: Kepala Daerah Jangan Asal Pecat Guru
Merasa Jadi Korban selama Bertahun-tahun, 2 Guru dari Luwu Utara Terharu Usai Dapat Surat Rehabilitasi dari Prabowo
Dua Guru Luwu Utara Korban Kriminalisasi Dana BOS Akhirnya Bisa Kembali Mengajar Tanpa Stigma
Prabowo Beri Hak Rehabilitasi bagi 2 Guru Luwu Utara, Mensesneg: Guru Harus Dilindungi, Bukan Dihukum
2 Guru di Luwu Utara Diberhentikan Usai Bela Rekan Honorer, DPR Minta Pemerintah Tinjau Ulang
Politikus DPR Dukung Insentif Guru Non-ASN Naik Rp 100 Ribu, Bentuk Perhatian
Prabowo Naikkan Gaji Guru dan Dosen ASN, Komisi X DPR: Nasib Honorer juga Harus Diperhatikan
Menag Ingatkan Tidak Gampang Jadi Seorang Guru, Harus Suci di Langit dan Bumi