Infeksi Jamur Merebak, Pisang Cavendish Terancam Punah

Soffi AmiraSoffi Amira - Selasa, 20 Agustus 2024
Infeksi Jamur Merebak, Pisang Cavendish Terancam Punah

Pisang Cavendish terancam punah akibat infeksi jamur. Foto: Unsplash/Fabrizio Frigeni

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Pisang jenis Cavendish kini terancam punah akibat infeksi jamur yang merusak pasar global. Namun, ada perubahan sederhana yang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk membantu mengembalikannya dari keterpurukan.

Sebagian orang di dunia ini mungkin tidak terlalu memikirkan pisang. Namun, buah populer ini telah mengalami beberapa perubahan dalam beberapa dekade terakhir.

Varietas yang dikenal dan disukai adalah pisang Cavendish. Pisang ini memiliki rasa dan daging yang lembut. Meski bisa ditemukan di hampir setiap supermarket, tetapi pisang tersebut belum tentu bisa menjadi pilihan untuk selamanya.

Selain itu, varietas yang paling banyak dijual pada 1950-an adalah pisang Gros Michel yang berasal dari Asia Tenggara. Gros Michel memiliki kulit yang tebal dan tahan lama. Kemudian, tumbuh dalam tandan yang padat, sehingga mudah dikirim.

Baca juga:

Ilmuwan Ungkap bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Bangun Piramida

Namun, pisang ini menghilang dari pasar internasional setelah punah akibat infeksi jamur yang ditularkan melalui tanah. Hilangnya kultivar Gros Michel disebabkan oleh jenis jamur yang disebut Fusarium oxysporum ras 1.

Organisme itu membunuh tanaman dengan menghalangi sistem pembuluh darahnya, yang serupa dengan pembuluh darah manusia. Hal ini mencegah pergerakan air dan mineral, sehingga mencekik tanaman dari dalam ke luar.

Ahli biologi mengembangkan varietas Cavendish untuk menggantikan Gros Michel. Mereka percaya, bahwa varietas tersebut tahan terhadap jenis jamur Fusarium.

Namun, jenis jamur lain kembali membahayakan buah tersebut. Strain ras tropis 4 atau TR4, telah mengancam produksi pisang selama bertahun-tahun.

Baca juga:

Asal-usul Asteroid yang Musnahkan Dinosaurus 66 Juta Tahun Lalu Ditemukan

Pisang Cavendish dipercaya bisa tahan terhadap jenis jamur Fusarium
Pisang Cavendish dipercaya bisa tahan terhadap jenis jamur Fusarium. Foto: Unsplash/Ian Talmacs

Para ilmuwan meyakini, mereka telah menemukan cara untuk menghentikan infeksi ini, jika hal ini dimulai pada tingkat selnya.

Perdagangan pisang secara global didominasi oleh klon Cavendish, yang berarti keragaman genetik sangat rendah. Keanekaragaman genetik menjadi pokok biologi evolusi dan menggambarkan variasi susunan genetik individu dalam suatu spesies.

Jika anggota suatu populasi memiliki genetik yang sama, maka mereka akan memperlihatkan sifat-sifat yang sama. Dalam kasus pisang Cavendish, gen identik membuat mereka rentan terhadap TR4.

Para ilmuwan juga telah menyusun pendekatan multi-cabang untuk mengatasi masalah ini. Petani dapat berkolaborasi dengan ahli biologi untuk mengembangkan varietas yang toleran atau resisten terhadap TR4. Saat ini, penelitian sudah dilakukan.

Baca juga:

China Usulkan Peluncur Magnetik Bulan, Bisa Kirim Sumber Daya dengan Biaya Murah

Mengutip The Sun, dalam sebuah makalah yang dipublikasikan pada 2017 lalu, mengidentifikasi dua jenis obat Cavendish yang dapat menangkal penyakit tersebut. Kedua garis tersebut ditransformasikan secara genetis, yang artinya DNA ditransfer dari sel lain ke selnya sendiri.

Meski Cavendish mendominasi pasar internasional dan varietas lain juga dijual, tetapi pembeli juga didorong untuk mencoba semuanya.

United Fruit Company, yang sekarang dikenal sebagai Chiquita, bekerja sama dengan organisasi nirlaba untuk menciptakan pisang yang dapat melawan TR4. (sof)

#Penelitian #Sains #Buah Pisang #Jamur
Bagikan
Ditulis Oleh

Soffi Amira

Berita Terkait

Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Fun
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Studi dari American Psychological Association temukan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan kecemasan, depresi, dan agresi pada anak-anak. Konten dan dukungan emosional juga berperan penting.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Dunia
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Stuart Semple klaim ciptakan warna cat baru hasil eksperimen ilmiah.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 26 April 2025
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Fun
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Ilmuwan temukan warna ‘olo’ — biru-hijau super pekat yang hanya terlihat dengan teknologi laser Oz.
Hendaru Tri Hanggoro - Senin, 21 April 2025
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Bagikan