Pilgub Jabar Digelar Hari ini, Deddy Mizwar Ungguli Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi
Wagub Jabar Deddy Mizwar (ANTARA FOTO/Dodo Karundeng)
MerahPutih.Com - Persatuan Mahasiswa Pasca Sarjana Ilmu Komunikasi (PMP-SIKOM) menggelar survei terkait tingkat keterpilihan tokoh jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada ) serentak di Jawa Barat, 2018 mendatang.
Ada beberapa tokoh yang dianggap potensial untuk menjadi pimpinan pemerintahan Jawa Barat. Mereka adalah Wakil Gubernur Jawa Barat saat ini Deddy Mizwar, Walikota Bandung Ridwan Kamil, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Sekda Jabar Iwa Karniwa, Bupati Majalengka Sutrisna.
Selanjutnya, ada nama Anggota DPR RI dari PAN Dessy Ratnasari dan Fraksi PDIP Rieke Diah Pitaloka, Ketua Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Dede Yusuf serta Ketua Kadin Jawa Barat Agung Suryamal Sutrisno.
Ketua PMP - SIKOM, G. Safariadi mengatakan, dari hasil survei terlihat nama-nama yang lebih banyak dipilih responden dari tingkat akseptabilitas, kompetensi dan elektabilitasnya. Nama-nama tokoh tersebut mengerucut menjadi 5 nama, yaitu Deddy Mizwar, Ridwan Kamil, Dede Yusuf, Dedi Mulyadi, dan Iwa Karniwa.
"Sedangkan nama seperti Agung Suryamal, Dessy Ratnasari masih berada di bawah kelima tokoh tersebut," ujarnya dalam siaran pers kepada wartawan, Minggu (15/10).
Hasilnya, jelas Safariadi, dalam hal kapabilitas Deddy Mizwar adalah tokoh yang dinilai punya kapabilitas tertinggi sebagai Gubernur. Hal ini terjawab dengan penilaian 78,9 persen responden yang memilihnya.
"Sedangkan Dede Yusuf 68,2 persen, Dedi Mulyadi 64,3 persen, Iwa Karniwa 61,2 persen, Ridwan Kamil 56,2 persen, Agung Suryamal 51,2 persen dan Dessy Ratnasari 45,2 persen," tukasnya.
Menurut Safariadi, Deddy Mizwar dinilai sebagai seorang pemimpin yang bisa memberikan inspirasi wawasan bersama untuk kemaslahatan masyarakat Jawa Barat. Hal tersebut, yang membuat tingginya penilaian terhadap tingkat kapabilitas kepemimpinan Deddy.
“Dia juga mampu menjadi penunjuk jalan, dan dapat memotivasi bawahan,” jelas dia.
Selain itu, dalam tingkat akseptabilitas, Warga Jawa Barat juga lebih banyak menerima pemeran tokoh Naga Bonar ini. Deddy Mizwar meraih tingkat akseptabilitas sebesar 89,3 persen, disusul oleh Dedi Mulyadi sebesar 72,2 persen. Kemudian Dede Yusuf 70,3 persen, Iwa Karniwa 67,3 persen, Ridwan Kamil 60,2 persen, Agung Suryamal 58,2 persen, dan Dessy Ratnasari 51,2 persen.
Safariadi menambahkan, dari hasil survei tingkat kapabilitas dan akseptabilitas para tokoh ternyata sangat linear dengan tingkat elektabilitas para tokoh jika Pemilihan Gubernur Jawa Barat digelar hari ini.
"Hal ini tergambar dalam jawaban 2661 responden dimana sebanyak 41,2 persen memilih Deddy Mizwar sebagai Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi dipilih sebanyak 12,2 persen, Dede Yusuf 9,6 persen, Iwa Karniwa 6,2 persen, Ridwan Kamil 5,7 persen, Agung Suryamal 3,1 persen dan Dessy Ratnasari 2,9 persen. Sedangkan yang tidak atau belum memilih 19,1 persen," ungkap Safariadi.
Survei dilakukan pada 27 September-8 Oktober 2017 di 9 kota dan 18 Kabupaten di Jawa Barat. Jumlah responden yang diteliti sebanyak 2661 orang warga Jawa Barat yang dipilih dengan menggunakan metode multistage random sampling dengan tingkat kepercayaan 95% dan margin of error 1,9 persen.(Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
[HOAKS ATAU FAKTA]: Dedi Mulyadi Disambut Ribuan Orang saat Kunjungi Korban Banjir Aceh dan Padang
Dedi Mulyadi Kunjungi Gedung KPK, Bahas Penyelamatan Aset Negara di Jawa Barat
Wakil Wali Kota Bandung Jadi Tersangka Kasus Korupsi, KDM: Ikuti Prosedur Hukum!
KPK Kuliti Aset Ridwan Kamil, Selaras tidak dengan LHKPN dan Sumber Pendapatan
Momen Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Hadiri Pemeriksaan KPK Terkait Bank BJB
Diperiksa KPK, Ridwan Kamil Ngaku tak Pernah Tahu dan Bantah Terima Hasil Korupsi BJB
Penuhi Panggilan KPK, Ridwan Kamil: Saya Datang untuk Transparansi dan Klarifikasi
267 Hari Sejak Rumahnya Digeledah, Ridwan Kamil Akhirnya Datang Diperiksa KPK
KPK Periksa Ridwan Kamil Terkait dengan Kasus Dugaan Korupsi Dana Iklan BJB
Ridwan Kamil Dipanggil KPK, Diminta Klarifikasi soal Dugaan Aliran Dana Iklan Bank BJB