Pesawat Kapsul Boeing Starliner Berhasil Mendarat di Stasiun Luar Angkasa


Boeing Starliner saat hendak mendarat di ISS. (Foto: Boeing)
PESAWAT kapsul ruang angkasa nirawak pertama Boeing Starliner berhasil mendarat di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada Jumat (20/5). The Verge melaporkan pesawat tersebut memiliki misi yang disebut sebagai Orbital Flight Test 2.
Misi tersebut dijalankan sebagai penerbangan uji kritis, untuk melihat bila taksi ruang angkasa komersial siap menerbangkan astronot ke ISS untuk Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA).
"Selamat datang Starliner," tulis astronot Samantha Cristoforetti dari Badan Antariksa Eropa (ESA) yang tiba di stasiun tersebut dengan kapsul SpaceX Crew Dragon. Namun sebelum betul-betul membawa penumpang, Starliner harus terbang tanpa awak terlebih dahulu untuk memastikan semuanya aman.
Baca juga:
Boeing Targetkan Pesawat Berbahan Bakar Berkelanjutan di 2030

Boeing telah berjuang menunjukkan kemampuan Starliner sampai sekarang. Misi itu disebut OFT-2 karena sebelumnya pada 2019 telah dilaksanakan misi OFT. Namun karena kesalahan pada perangkat lunak pesawat, Starliner gagal menembus orbit untuk bertemu dengan ISS dan harus dibawa pulang lebih awal.
Setelah berselang dua tahun, Starliner akhirnya menunjukkan kembali apa yang telah dirancang dan bisa dilakukan Boeing. Mengandalkan rangkaian sensor canggih, kapsul tersebut secara mandiri mengarahkan dirinya ke titik labuh di ISS.
"Pesawat luar angkasa Boeing Starliner menyelesaikan pendaratan pertamanya yang bersejarah ke Stasiun Luar Angkasa Internasional, ini membuka jalan akses baru bagi awak ke laboratorium yang mengorbit," ungkap Steve Siceloff selaku perwakilan komunikasi untuk Boeing.
Baca juga:
Biak Ditawarkan sebagai Lokasi Peluncuran Pesawat Luar Angkasa Space X

Proses berlabuh tersebut terjadi sedikit terlambat sekitar satu jam dari jadwal seharusnya. Setelah permasalahan dengan grafik Starliner dan cincin docking teratasi, akhirnya pendaratan di ISS berhasil diselesaikan.
Namun, masih terdapat beberapa kekhawatiran terkait keandalan Starliner untuk berlabuh di ISS. Boeing mengungkapkan masih ada sejumlah masalah terkait mesin pendorong kapsul. Sebanyak dua dari 12 mesin pendorong Starliner mati terlalu dini, setelah terpisah dari roket Atlas V yang memberangkatkan pesawat tersebut.
Meski begitu, sistem kontrol penerbangan kapsul mampu masuk dan dialihkan ke pendorong yang berfungsi dan membantu membawa Starliner ke orbit yang stabil. Namun NASA dan Boeing memastikan masalah tersebut tak akan berdampak pada misi Starliner berikutnya.
Baca juga:
Pesawat Ruang Angkasa DART Diluncurkan untuk Uji Pertahanan Asteroid

"Untuk masalah ini, saya tahu apa yang akan dilakukan tim dan apa yang selalu kami lakukan adalah melihat data dan mencoba memahami apa yang terjadi," kata manajer program NASA untuk Program Kru Komersial Steve Stich.
Boeing mengungkapkan penurunan tekanan ruang menjadi penyebab utama pemutusan tenaga utama mesin pendorong. Namun menegaskan sistem tetap berperilaku normal dan redundansi pesawat ruang angkasa, tak akan menimbulkan risiko bagi sisa perjalanan uji terbang. (waf)
Baca juga:
China Luncurkan Pesawat Luar Angkasa Untuk Orbiti Bulan
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Garuda Indonesia Borong 50 Pesawat Boeing yang Dianggap Punya Reputasi Buruk, Ekonom: Apakah ini Tanda Menuju Krisis?

Pesawat Boeing 787 Air India Jatuh dan Terbakar setelah Lepas Landas, Banyak Korban Jiwa

Katy Perry Jelajah Antariksa Cuma 10 Menit, Tapi Biayanya Sampai Miliaran Rupiah!

IShowSpeed Ungkap Ingin Live Bareng Elon Musk di Luar Angkasa

Ilmuwan Temukan Sampel Asteroid Ryugu, Apa Artinya?

Kesehatan Astronaut yang Terjebak di ISS Menurun, Dokter Mulai Khawatir

Kai Cenat Ingin Pecahkan Rekor Jadi Streamer Pertama di Luar Angkasa

Misi Shenzhou-18 Kembali ke Bumi, Bawa Sampel untuk Eksplorasi Ekstraterestrial

NASA Peringatkan 2 Asteroid Besar yang Mendekati Bumi

ISS Bakal Dipensiunkan, Astronaut Bersiap Hadapi Evakuasi Darurat
