Boeing Targetkan Pesawat Berbahan Bakar Berkelanjutan di 2030


10 dekade lagi, Boeing ingin seluruh pesawatnya bisa menggunakan bahan bakar berkelanjutan (Foto: pixabay/wikimediaimages)
BOEING telah berjanji membuat penerbangan menggunakan pesawat yang lebih ramah lingkungan, pada dekade berikutnya.
Belum lama ini Boeing telah mengumumkan komitmennya untuk memastikan pesawatnya bisa terbang dengan 100 persen bahan bakar berkelanjutan di 2030.
Baca Juga:
Dijelaskan, beralih ke bahan bakar berkelanjutan merupakan solusi teraman dan terukur untuk mengurangi emisi karbon penerbangan, dalam beberapa dekade mendatang.
Hal itu pun merupakan langkah yang perlu diambil oleh industri, untuk mencapai tujuannya memangkas emisi karbon di tahun 2050 .
Bahan bakar penerbangan berkelanjutan antara lain yakni terbuat dari minyak nabati, lemak ewani, berbaggai limba pertanian dan kehutanan, serta limbah rumah tangga yang tidak bisa di daur ulang.

Dalam pengumumannya, perusahaan mencatat bahwa mereka berhasil melakukan penerbangan uji coba yang menggunakan 100 persen bahan bakar berkelanjutan di masa lalu.
Salah satunya yakni FedEx 777 Freighter, pesawat pertama yang terbang tanpa campuran bahan bakar konvensional pada tahun 2018, di bawah program Boeing ecoDemonstrator.
Tapi, saat ini peraturan menyatakan bahwa pesawat hanya bisa menggunakan campuran 50/50 jet konvensional dan bahan bakar berkelanjutan.
Baca Juga:
Restoran Ini Sajikan Menu Makanan Khas Pesawat, Yuk Intip Lokasinya
Boeing dan pembuat pesawat lainnya masih harus bekerja sama dengan otoritas pengatur, untuk menunjukkan bahwa aman untuk menaikkan batas itu. Chris Raymond, Chief Sustainability Officer Boeing, mengatakan dalam sebuah pernyataan:
“Dengan sejarah panjang inovasi dalam bahan bakar aviasi berkelanjutan, sertifikasi keluarga pesawat kami untuk terbang dengan 100% bahan bakar berkelanjutan secara signifikan memajukan komitmen mendalam Boeing untuk berinovasi dan beroperasi untuk menjadikan dunia lebih baik," jelas Chris Raymond.

"Bahan bakar penerbangan berkelanjutan terbukti bisa digunakan setiap hari, dan memiliki potensi paling cepat dan terbesar untuk mengurangi emisi karbon dalam jangka pendek dan jangka panjang saat kita bekerja sama sebagai sebuah industri. " tambahnya.
Namun dibalik inovasinya, Boeing menjadi sorotan berita selama setahun terakhir, karena dua kecelakaan fatal 737 Max yang menewaskan 346 orang. Boeing didakwa dengan satu tuduhan konspirasi untuk menipu Amerika Serikat, dan mencapai kesepakatan dengan departemen kehakiman, untuk menghindari pentuntutan dengan nilai USD 2,5 miliar. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Uji Ketahanan Xiaomi 17 Pro: Layar Dragon Glass 3.0 Tangguh, tapi Ada Bagian yang Bikin Kecewa

iPhone Air Kurang Laku di Pasaran, Apple Siapkan Model 'Flip' Tahun Depan

OPPO Find X9 dan Find X9 Pro Segera Rilis Global, ini Varian Warna yang Hadir

Edit Video 360 Enggak Pakai Ribet, Cukup Pakai AI Gratis ini!

POCO F8 Ultra Sudah Raih Sertifikasi NBTC, Kemungkinan Debut Global dalam Waktu Dekat

Bocoran OPPO Reno 15 Pro Max Terungkap, Berikut Spesifikasi Lengkapnya!

DxOMark Sebut iPhone 17 Pro Punya Kamera Selfie Terbaik, Kalahkan Google dan Honor

Anomali Apple: iPhone Air Kurang Laris, Tapi Produksi iPhone 17 Malah Diborong Habis

Presiden Prabowo Gelar Rapat Terbatas di Kertanegara, Bahas Pengembangan STEM dan Swasembada Energi-Pangan

iPhone 18 Pro Bakal Dilengkapi Kamera Aperture Variabel, Kerja Sama dengan 2 Perusahaan Tiongkok
