Pesan Perdamaian Presiden Jokowi dari Masjid Niujie Beijing

Eddy FloEddy Flo - Senin, 15 Mei 2017
Pesan Perdamaian Presiden Jokowi dari Masjid Niujie Beijing

Presiden Jokowi salat di Masjid Niujie (ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Presiden Jokowi berkunjung ke masjid Niujie, Minggu (14/5). Masjid yang dibangun tahun 996 Masehi itu tampak berbenah menyambut Joko Widodo, presiden ketujuh Republik Indonesia, negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia.

Sebagaimana dilansir Antara Senin (15/5), nama Niujie diadosi dari banyaknya penjual makanan halal yang didominasi daging sapi. Niujie sendiri artinya jalan sapi yang secara administratif berada di Distrik Xuanwu, Kota Beijing.

Masjid Niujie yang mampu menampung 1.000 orang tersebut merupakan pusat komunitas umat Islam di Beijing yang jumlahnya mencapai 250 ribu jiwa. Sepanjang sejarah, masjid itu mengalami tiga kali renovasi, yakni pada tahun 1955, 1979, dan 1996. Masjid Niujie juga dikenal sebagai kampung Muslim karena di sekitar masjid tidak kurang dari 18.000 keluarga Muslim bertempat tinggal. Di Niujie terdapat sejumlah lembaga pendidikan yang berjenjang mulai dari sekolah dasar hingga sekolah lanjutan.

Shalat dan Ziarah Pukul 11.10 waktu setempat (10.10 WIB), Presiden Jokowi memasuki kompleks masjid melalui pintu samping atau pintu khusus untuk para tamu VVIP.

Kedatangan orang nomor 1 di Indonesia itu terlambat sekitar 40 menit dari jadwal semula karena Presiden harus menghadiri semua rangkaian acara pembukaan KTT Kerja Sama Internasional Jalur Sutera dan Sabuk Maritim (Belt and Road Forum) di CNCC yang berjarak sekitar 14 kilometer dari Niujie.

Presiden bergegas mengambil air wudlu. lalu menunaikan shalat "tahiyyatul masjid". Sebagai seorang Muslim yang taat, tentu Jokowi sangat mengerti tata cara memasuki masjid sehingga dia tidak melewatkan shalat dua rakaat yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW itu.

Presiden Jokowi berbincang dengan Imam Masjid Niujie, Beijing

Presiden Jokowi dan Imam Masjid Niujie Beijing (ANTARA FOTO/Setpres-Laily Rachev)

Setelah berdoa selama beberapa menit, Presiden yang saat itu mengenakan stelan jas warna hitam dengan pita Merah-Putih dan lambang Garuda di dada kiri lengkap dengan songkok hitam menghampiri imam dan beberapa pengurus masjid. Dengan perhatian yang sangat serius, Presiden Joko Widodo mendengarkan keterangan mengenai latar belakang berdirinya masjid tersebut dari Ali Yang Gunjin yang sehari-hari bertindak sebagai imam shalat rawatib.

Setelah itu, Jokowi memberikan cendera mata berupa kaligrafi bertuliskann Surat Al Fatihah, mushaf Alquran khas Indonesia, songkok hitam, dan sarung kepada Imam Ali. Imam Ali membalasnya dengan memberikan kaligrafi bertuliskan kalimat tauhid lengkap dengan terjemahan bahasa Mandarin.

Saling memberikan cendera mata antara tamu dan tuan rumah itu sarat makna. Tidak saja untuk mempererat persaudaraan sesama Muslim (ukhuwwah islamiyyah), melainkan juga penghormatan terhadap budaya setempat yang berlangsung secara turun-temurun. Songkok, sarung, dan kaligrafi Arab-Mandarin menjadi bukti kelestarian Islam yang ditopang oleh budaya masyarkat setempat yang telah mengakar.

Selanjutnya, Presiden Jokowi tetap mengikuti arahan imam dan pengurus masjid untuk menziarahi makam Syekh Ali bin Al Qadir Imaduddin Bukhori dan Syekh Al Burthoni Al Qazwayni, dua ulama yang berperan penting dalam penyebaran dakwah Islam di Beijing yang meninggal pada 1280-an. Presiden Jokowi, imam dan pengurus masjid menengadahkan tangan untuk membaca dalam hati doa ziarah kubur sebagai suatu amalan yang diajarkan oleh para pendahulu, termasuk para ulama di China.

Setelah berdoa sejenak di depan makam dengan model pusara berundak tanpa nisan di salah satu sudut kompleks Masjid Niujie itu, Presiden menuju ruang pertemuan yang berjarak hanya beberapa meter untuk bertukar pandangan tentang Islam dengan Presiden Asosiasi Muslim Republik Rakyat China, Yang Faming. Usai pertemuan sekitar 15 menit yang berlangsung tertutup untuk media tersebut, Jokowi tampak sumringah.

"Saya sangat senang dan bahagia bahwa umat Muslim Indonesia yang berada di Tiongkok ini sangat didukung dan diberikan ruang yang sangat baik oleh pemerintah Tiongkok," demikian kalimat pertama yang dilontarkan Presiden Jokowi kepada awak media.
.
Sumber: ANTARA

#Presiden Jokowi #Beijing #Islam
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Dunia
Hujan Deras dan Banjir Tewaskan Sedikitnya 34 Orang di Beijing, Puluhan Ribu Mengungsi
Pemerintah Kota Beijing menetapkan status tanggap darurat level tertinggi pada Senin pukul 20.00.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Hujan Deras dan Banjir Tewaskan Sedikitnya 34 Orang di Beijing, Puluhan Ribu Mengungsi
Indonesia
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) tiba dikediaman Jalan Kutai Utara 1, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo usai berlibur bersama cucunya di Bali, Sabtu (12/7).
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 Juli 2025
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Indonesia
Ketum Muhammadiyah: Rangkaian Ibadah Idul Adha Media Kikis Sifat Kebinatangan Manusia
Idul Adha 1446 Hijriah menjadi momen ajang meningkatkan kepedulian dan pengorbanan terhadap sesama.
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
Ketum Muhammadiyah: Rangkaian Ibadah Idul Adha Media Kikis Sifat Kebinatangan Manusia
Indonesia
3 Panduan Dasar Cara Cek Arah Kiblat Saat Istiwa A’zam 27-28 Mei
Matahari melintas tepat di atas Kabah atau dikenal sebagai fenomena Rashdul Kiblat akan terjadi pada Selasa dan Rabu pekan depan atau 27-28 Mei mendatang.
Wisnu Cipto - Rabu, 21 Mei 2025
3 Panduan Dasar Cara Cek Arah Kiblat Saat Istiwa A’zam 27-28 Mei
Indonesia
Matahari Tepat di Atas Kabah, Jangan Lupa Cek Akurasi Arah Kiblat 27 dan 28 Mei
Pada pukul 16.18 WIB atau 17.18 WITA, matahari akan berada tepat di atas Kabah
Wisnu Cipto - Rabu, 21 Mei 2025
Matahari Tepat di Atas Kabah, Jangan Lupa Cek Akurasi Arah Kiblat 27 dan 28 Mei
Indonesia
Membangun Harmoni dan Persaudaraan Kebangsaan, Begini Seruan MUI untuk Kolaborasi Lintas Sektor Melawan Islamofobia dan Menjaga Integrasi Nasional
Sudarnoto menyambut baik kebijakan pemerintah yang mengedepankan kerukunan antarumat beragama
Angga Yudha Pratama - Kamis, 17 April 2025
Membangun Harmoni dan Persaudaraan Kebangsaan, Begini Seruan MUI untuk Kolaborasi Lintas Sektor Melawan Islamofobia dan Menjaga Integrasi Nasional
Indonesia
Marak Hasutan Provokasi, Ketum Walisongo: Jangan Sampai Terprovokasi Adu Domba Oknum Tak Bertanggungjawab
Kita harus membereskan perkara-perkara yang sudah dibelokkan, dipalsukan, dan dihancurkan oleh klan-klan tertentu
Angga Yudha Pratama - Minggu, 13 April 2025
Marak Hasutan Provokasi, Ketum Walisongo: Jangan Sampai Terprovokasi Adu Domba Oknum Tak Bertanggungjawab
Indonesia
Umat Islam Diminta Jaga Persatuan di Momentum Lebaran, Jangan Terprovokasi Hasutan Memecah Belah
Habib Abubakar juga mengingatkan bahwa musuh sejati umat Islam bukanlah sesama Muslim, melainkan kebodohan
Angga Yudha Pratama - Minggu, 13 April 2025
Umat Islam Diminta Jaga Persatuan di Momentum Lebaran, Jangan Terprovokasi Hasutan Memecah Belah
Berita Foto
Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) era Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), Djan Faridz usai menjalani pemeriksaan KPK di Gedung Merah Putih, Kuningan, Jakarta, Rabu (26/3/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 26 Maret 2025
Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK
Indonesia
Muhammadiyah Masuk 4 Besar Ormas Terkaya di Dunia, Ini Deretan Asetnya yang Mencapai Rp 460 Triliun
Sumber data seasia.stat menunjukan aset total Muhammadiyah sebanyak Rp 460 triliun.
Wisnu Cipto - Selasa, 25 Maret 2025
Muhammadiyah Masuk 4 Besar Ormas Terkaya di Dunia, Ini Deretan Asetnya yang Mencapai Rp 460 Triliun
Bagikan