Perundingan Gencatan Senjata Permanen Konflik Israel-Palestina Berlangsung di Qatar
Kendaraan milik transportasi Komite Palang Merah Internasional melepaskan sandera menuju penyeberangan Rafah di Jalur Gaza selatan (24/11/2023). ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad/aa.
MerahPutih.com - Israel dengan Hamas, Palestina sepakat terkait gencatan senjata di Gaza selama empat hari, sejak Jumat (24/11). Kemudian gencatan senjata disepakati kembali diperpanjang selama dua hari.
Menurut Badan Penyiaran Publik Israel (KAN) pada Selasa (28/11), perundingan kesepakatan baru tentang jeda kemanusiaan jangka panjang di Jalur Gaza tengah berlangsung di Qatar.
KAN menyebutkan bahwa jeda tersebut akan mencakup pelepasan seluruh sandera Israel di Jalur Gaza, termasuk tentara, dan pembebasan tahanan Palestina oleh Israel, termasuk beberapa orang yang telah "divonis" karena membunuh warga Israel.
Baca Juga:
Tentara Israel Menyerbu Kota Jenin di Tepi Barat
Seperti dikutip Antara, laporan media tersebut juga mengungkapkan bahwa kelompok Hamas menyampaikan persetujuannya terhadap garis besar perjanjian baru tersebut, tetapi menambahkan pula pihak Hamas meminta "gencatan senjata total," yang masih ditolak oleh Israel.
Media Israel melaporkan bahwa perundingan tersebut dilakukan oleh kepala agen mata-mata Mossad Israel David Barnea, kepala Badan Intelijen Pusat AS William Burns, Direktur Badan Intelijen Umum (GIS) Mesir Abbas Kamel, dan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdul Rahman Al Thani.
Baca Juga:
Lobi Qatar dan Mesir Sukses, Gencatan Senjata Hamas-Israel Diperpanjang Dua Hari
Qatar pada Senin (27/11) malam mengumumkan kesepakatan untuk memperpanjang jeda empat hari awal selama dua hari tambahan, yang memungkinkan dilakukannya pertukaran tahanan lebih lanjut.
Israel meluncurkan serangan militer masif di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober.
Serangan Israel telah menewaskan lebih dari 15 ribu orang, termasuk 6.150 anak-anak dan 4 ribu perempuan, menurut otoritas kesehatan di daerah kantong Palestina tersebut. Sementara itu, jumlah korban tewas di Israel disebut sekitar 1.200 orang. (*)
Baca Juga:
Israel Bakal Lanjutkan Serangan ke Gaza Setelah Gencatan Senjata
Bagikan
Berita Terkait
Badan PBB Urusan Kemanusian Puji Indonesia Atas Bantuan Buat Gaza, Minta Generasi Muda Tingkatkan Kontribusi
Desak Pemerintah Tak Gentar Ancaman IOC, DPR: Sikap Bela Palestina Jauh Lebih Bermartabat
Gencatan Senjata di Gaza Bakal Buyar Jika Israel Caplok Wilayah Tepi Barat
Mahkamah Internasional Perintahkan Isreal Larang Tolak Bantuan ke Gaza, Termasuk dari Lembaga PBB UNRWA
Insiden Ajax-Maccabi Jadi Alasan Polisi Larang Suporter Israel Tandang ke Aston Villa
44 Warga Palestina Tewas Saat Gencatan Senjata, Trump Takut Israel Bahayakan Perjanjian
Israel Jatuhkan 153 Ton Bom di Jalur Gaza Saat Kesepakatan Gencatan Senjata
Israel Perluas Pemukiman di Tepi Barat, Bangun Zona Penyangga Pemukiman Elit
Serangan Israel ke Gaza Bikin Satu Dari 7 Keluarga Dikepalai Perempuan, Gencatan Senjata Tidak Akhiri Krisis Nutrisi
Ada Gencatan Senjata, Situasi Kesehatan di Gaza Masih Dalam Kondisi Sangat Kritis