Perubahan Iklim Yang Memburuk Ganggu Kondisi Perdagangan
Kapal tol laut sebagai moda transportasi yang diandalkan untuk membuka isolasi dan menekan disparitas harga di wilayah terpencil Nusantara. ANTARA/HO-Kemenhub
MerahPutih.com - Aktivitas ekonomi Indonesia tetap tumbuh di tengah risiko global termasuk dampak kenaikan suku bunga global dan ketegangan geopolitik di dunia.
Indonesia diperkirakan akan mempertahankan aktivitas ekonomi, dengan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) diproyeksikan sebesar 5 persen pada tahun 2024 dan 2025, dan tingkat inflasi sebesar 2,8 persen pada kedua tahun tersebut.
Direktur Asian Development Bank (ADB) untuk Indonesia Jiro Tominaga mengatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut didorong oleh kuatnya konsumsi swasta, belanja infrastruktur publik, dan peningkatan investasi secara bertahap.
Jiro menuturkan, meskipun pemilihan umum (pemilu) pada Februari 2024 meningkatkan kepercayaan dunia usaha, sehingga mendorong peningkatan investasi dan konsumsi, namun tekanan depresiasi rupiah yang terus-menerus dapat mendorong Bank Indonesia (BI) untuk memperketat likuiditas, yang berpotensi memberikan dampak negatif terhadap permintaan domestik.
Baca juga:
WHO Sebut Wabah Kolera di Dunia Terkait dengan Perubahan Iklim
Selain itu, permintaan global mungkin melemah karena ketegangan geopolitik dan gejolak pasar keuangan, sehingga mengurangi kontribusi ekspor neto terhadap aktivitas perekonomian.
Faktor-faktor seperti tingginya suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) yang berkepanjangan, ketidakpastian geopolitik yang terus berlanjut, dan guncangan terkait perubahan iklim dapat mengganggu rantai nilai global dan memperburuk kondisi perdagangan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menekankan bahwa pemerintah selalu menyiapkan skenario untuk meredam dampak gejolak geopolitik global ke perekonomian Indonesia terutama bagi sektor riil.
"Skenario, pemerintah selalu siapkan. Namun sekarang kita masih menunggu perkembangan (konflik Iran-Israel),” kata Airlangga saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (18/4). (*)
Baca juga:
Ancaman Nyata Perubahan Iklim, Kepala BMKG Ungkap Dampak Mengkhawatirkan
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Pintu-Blockvest Bongkar Kunci Sukses Bagi Mahasiswa yang Ingin Jadi Jutawan Lewat AI dan Blockchain
Perdagangan Luar Negeri Indonesia Masih Untung
Banjir Bandang di Sumatra, Presiden Perintahkan Pemda Siap Hadapi Perubahan Iklim
Banjir dan Longsor di Sumatra, Wakil Ketua MPR RI: Alarm Krisis Lingkungan Indonesia
Tokenisasi Saham xStocks Tiba-Tiba Jadi Primadona Investor Kripto Indonesia Buntut Kompetisi Trading Pintu 2025
Genius Act Stablecoin dan Tokenisasi RWA Dinilai Bakal Jadi 'Game Changer' Kripto 5 Tahun ke Depan
Penggemar K-Pop Curi Perhatian di COP30 Brasil, Tunjukkan Aksi Peduli Iklim
Tahap Pertama, Mobil Buatan Jepang Disasar Pakai BBM Bioetanol 10 Persen
Indonesia Raih Rp 7 Triliun Dari Perdagangan Karbon di COP30 Brasil
Airlangga Sebut Indonesia Tujuan Investasi, Buktinya AS sudah Tertarik