Pertamina Didesak Beri Penjelasan Soal Dampak Pembubaran Petral

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Minggu, 27 Januari 2019
Pertamina Didesak Beri Penjelasan Soal Dampak Pembubaran Petral

Gedung Pertamina Pusat. (MP/Fadhli)

Ukuran:
14
Audio:

Merahputih.com - Pertamina didesak segera memberikan klarifikasi atau penjelasan transparan ke publik terkait pembubaran PT Pertamina Trading Limited (Petral) sejak 13 Mei 2015 dan penggantinya menjadi struktur Integrated Supply Chain (ISC).

"Saat Petral dibubarkan, ada penegasan dari pejabat terkait bahwa Pertamina menghemat Rp250 miliar per hari akibat bubar atau hilangnya peran mafia migas dalam pengadaan migas selama ini di Pertamina," kata Ketua Forum Ekonomi Konstitusi (FEK), Defiyan Cori di Jakarta, Minggu (27/1).

Menurut Defiyan, secara logika awam maka ada potensi keberhasilan penghematan luar biasa bagi Pertamina dan bangsa ini. Bahkan, bisa disampaikan harusnya keuntungan Pertamina pada 2018 tidak hanya Rp5 triliun.

Hal itu karena penjelasan Menteri ESDM Sudirman Said ketika itu bahwa transaksi impor minyak yang beredar tiap hari sebesar 150 juta dolar AS atau setara dengan Rp1,7 triliun per hari. Maka setelah pembubaran Petral, Pertamina bisa menghemat sebesar 22 juta dolar AS (setara Rp250 miliar) per hari.

Berarti jumlah penghematan Rp7,25 triliun per bulan atau sebesar Rp87 triliun per tahun. Artinya, selama empat tahun pasca pembubaran Petral maka harusnya penghematan yang terjadi telah mencapai Rp348 triliun.

"Jika ini benar tentu saja dapat membantu keuangan negara terbebas dari utang luar negeri, mengatasi defisit APBN dan membuat harga BBM lebih layak bagi rakyat," katanya.

Mantan Menteri ESDM Sudirman Said mengikuti rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Komplek Parlemen, Jakarta, Rabu (8/4). (Foto: Antara)

Selain itu, dia mempertanyakan, apakah pembubaran Petral membawa dampak kepada hilangnya atau paling tidak berkurangnya peran mafia di sekitar bisnis pengadaan migas Pertamina.

"Publik menunggu kejelasan atas perbedaan mekanisme pengadaan migas yang selama ini berjalan melalui mafia migas yang dituduhkan kepada Petral dan mekanisme pengganti Petral yang diperankan oleh struktur ISC," ungkap dia. Termasuk, apakah ada perbedaan mekanismenya dan apakah ada perubahan jumlah para pemasok dalam daftar pengadaan migas di Pertamina.

Jika penghematan dan hilangnya mafia migas tak terjadi pada Pertamina dan jumlah beban pengeluaran atau biaya (cost) atas pengadaan migas masih tak berubah, maka patut diduga pihak terkait yang menyampaikan informasi saat itu, telah melakukan tindakan pembohongan kepada publik.

petral
Pertamina Energy Trading Limited (Petral) (www.petral.it)

Oleh karena itu, tegasnya, patut diminta klarifikasi kepada Pertamina melalui struktur ISC ini, apakah ada perbedaan harga pembelian migas dan daftar pemasok ISC dengan Petral dalam pengadaan migas untuk memenuhi konsumsi dalam negeri di Pertamina.

Defiyan juga menggarisbawahi bahwa pembubaran Petral seharusnya mampu menjawab efektifitas dan efisiensi serta pemberantasan mafia migas yang selama ini mengganggu harga dasar pembelian sebagai pembentuk Harga Pokok Penjualan (HPP) Pertamina dan harga jual ke konsumen atau masyarakat.

"Apakah ada penurunan harga jual BBM ke konsumen secara signifikan selama ini selain kebijakan BBM satu harga. Ini juga pertanyaan publik," jelas dia dikutip Antara.

Karenanya, kembali Defiyan menegaskan agar kecurigaan publik terhadap eksistensi ISC ini tak mengarah pada fitnah atas adanya mafia migas baru, maka sangat perlu Pertamina menjelaskan secara transparan.

"Ini juga langkah menjaga citra Pertamina dan nama baik Direktur Utama Pertamina yang baru menjabat selama kurang lebih empat bulan sejak ditunjuk melalui RUPS pada 29 Agustus 2018," tutup Defiyan Cori. (*)

#PT Pertamina #Petral
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Alasan Pertamina Kaji Penggabungan Pelita Air dan Garuda Indonesia
Selain Pelita Air, Pertamina juga berencana melakukan konsolidasi serupa pada sektor lain
Angga Yudha Pratama - Jumat, 12 September 2025
Alasan Pertamina Kaji Penggabungan Pelita Air dan Garuda Indonesia
Indonesia
Rekan Bisnis Riza Chalid Ikut Terlibat Kasus Dugaan Korupsi Minyak Pertamina, Langsung Dicegah Pergi ke Luar Negeri
Rekan bisnis Riza Chalid ikut terlibat dalam kasus dugaan korupsi minyak Pertamina. Sosok berinisial IP itu dilarang bepergian ke luar negeri.
Soffi Amira - Rabu, 27 Agustus 2025
Rekan Bisnis Riza Chalid Ikut Terlibat Kasus Dugaan Korupsi Minyak Pertamina, Langsung Dicegah Pergi ke Luar Negeri
Indonesia
Menteri Agus Andrianto Bocorkan Lokasi Rahasia Buronan Koruptor Pertamina Riza Chalid di Luar Negeri, Nilai Korupsi Mencapai Rp285 Triliun
Pemerintah terus berkomunikasi dengan pemerintah Malaysia
Angga Yudha Pratama - Rabu, 13 Agustus 2025
Menteri Agus Andrianto Bocorkan Lokasi Rahasia Buronan Koruptor Pertamina Riza Chalid di Luar Negeri, Nilai Korupsi Mencapai Rp285 Triliun
Indonesia
KPK Tetapkan 4 Tersangka Kasus Pengadaan Katalis di Pertamina
KPK memulai penyidikan dugaan korupsi dalam bentuk gratifikasi terkait tender pengadaan katalis di Pertamina sejak November 2023.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 17 Juli 2025
KPK Tetapkan 4 Tersangka Kasus Pengadaan Katalis di Pertamina
Indonesia
Pertamina Beri Respons Setelah Kejagung Tetapkan 9 Tersangka Kasus Korupsi Termasuk Mantan Pejabatnya
Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) telah mengumumkan 9 tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina (Persero) periode 2018-2023.
Frengky Aruan - Jumat, 11 Juli 2025
Pertamina Beri Respons Setelah Kejagung Tetapkan 9 Tersangka Kasus Korupsi Termasuk Mantan Pejabatnya
Indonesia
Mantan Dirut Pertamina Dicecar Penyidik Soal Kebijakannya ketika Korupsi Tata Kelola Minyak Terjadi
Nicke Widyawati diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 07 Mei 2025
Mantan Dirut Pertamina Dicecar Penyidik Soal Kebijakannya ketika Korupsi Tata Kelola Minyak Terjadi
Indonesia
Mantan Dirut Pertamina Diperiksa Kejaksaan Terkait kasus Korupsi Kilang Minyak
Nicke Widyawati adalah mantan Direktur Utama (Dirut) Pertamina selama enam tahun pada 2018 sampai 2024
Angga Yudha Pratama - Selasa, 06 Mei 2025
Mantan Dirut Pertamina Diperiksa  Kejaksaan Terkait kasus Korupsi Kilang Minyak
Indonesia
Pertamina Lakukan Pembaruan, Harga BBM Non Subsidi Pertamax dan Dex Series Turun Mulai 1 Mei
Harga BBM Pertamax (RON 92) menjadi Rp12.400 per liter atau turun Rp100 per liter dari sebelumnya Rp12.500 per liter.
Frengky Aruan - Kamis, 01 Mei 2025
Pertamina Lakukan Pembaruan, Harga BBM Non Subsidi Pertamax dan Dex Series Turun Mulai 1 Mei
Indonesia
Ajukan Praperadilan, MAKI Desak KPK Tuntaskan Kasus Korupsi Petral dan SKK Migas
Ajukan Praperadilan, MAKI Minta KPK Tuntaskan Kasus Korupsi Petral dan SKK Migas
Frengky Aruan - Selasa, 18 Maret 2025
Ajukan Praperadilan, MAKI Desak KPK Tuntaskan Kasus Korupsi Petral dan SKK Migas
Indonesia
KPK Periksa Eks Dirut Pertamina Nicke Widyawati
Nicke akan diperiksa dalam kasus dugaan korupsi proses kerja sama jual beli gas antara PGN dan IAE pada 2017 - 2021.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 17 Maret 2025
KPK Periksa Eks Dirut Pertamina Nicke Widyawati
Bagikan