Persoalkan Tersebarnya Manifes Pesawat Prabowo, Pengamat: Fadli Zon Aneh


Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon. Foto: MP/Ponco
MerahPutih.Com - Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon mendesak kepolisian menangkap penyebar manifes perjalanan Prabowo Subianto ke luar negeri. Sebab menurut Fadli manifes adalah hal privat.
"Itu kan hal privat. Kenapa kok disebar? Itu kan pelanggaran UU ITE. Harusnya polisi langsung menangkap yang menyebar itu," kata Fadli di Masjid At-Tin, Jakarta Timur, Kamis (30/5).
Dia mengatakan, Prabowo memiliki kolega dan teman di luar negeri sehingga sangat wajar mengunjungi mereka beberapa kali dalam sebulan, terkait kaitan urusan bisnis maupun pertemanan.
Fadli juga mempertanyakan manifes penumpang pesawat yang ikut Prabowo ke Dubai dan beredar luas karena tidak boleh dipublikasikan.

"Pertanyaannya apakah memang manifes keberangkatan seseorang itu boleh dipublikasikan dan apakah boleh imigrasi menyebarluaskan informasi seperti ini. Ini urusan privat, bukan urusan kenegaraan ataupun dinas," ujar Fadli.
Menurut dia, tidak ada hal yang disembunyikan dari kepergian Prabowo tersebut. Namun secara aturan, kata dia, tidak boleh manifes disebarluaskan karena bersifat privat.
Selain terkait dua orang warga Rusia yaitu Mikhail Davzdov dan Anzhelika Butaeva yang ada dalam manifes, kata Fadli, mereka merupakan observer yang diundang DPR untuk melihat jalannya pelaksanaan Pemilu 2019.
"Yang diundang kan perwakilan parlemen beberapa negara seperti Malaysia, Rusia, Amerika, Australia, Turki, Singapura. Saat itu mereka perwakilan Rusia mau hadir namun ternyata tidak jadi hadir," kata Fadli.
Dia menilai hubungan orang Rusia tersebut merupakan perkawanan dan kepergian Prabowo ke Dubai merupakan urusan privat sehingga tidak masalah.

Menanggapi hal itu, Ketua Umum Gerakan Pemerhati Kepolisian Republik Indonesia (GPK-RI), Abdullah Kelrey, mengatakan bahwa pernyatan terlihat tak 'nyambung'.
"Artinya Fadli menunjukkan kebodohannya," kata Kelrey kepada MerahPutih.Com di Jakarta, Kamis (30/5).
BACA JUGA: TKN Ingatkan BPN Terkait Gugatan Sengketa Pemilu di Mahkamah Konstitusi
Menteri Budi Karya Sumadi Imbau Pemudik Jalan Tol Jaga Kecepatan Tak Lebih dari 100 KM/Jam
Lebih lanjut Kelrey mengatakan bahwa, Prabowo Subianto adalah tokoh bangsa dimana segala kegiatannya bisa diketahui oleh publik melalui pemberitaan di media massa.
"Kok Fadli suruh polisi tangkap, ada-ada saja, itu orang mengerti ngak, masih bisa bedakan nggak, antara pejabat publik dan rakyat biasa," terang dia.
Abdullah Kelrey pun mengingatkan pihak kepolisian untuk cuek saja dengan pernyataan Fadli. Karena tidak penting.
"Fadli jangan asal bicara nanti kelihatan bodohnya. Kasihan dia wakil rakyat, kalau wakil rakyat saja begitu bagaimana rakyatnya yang dia urus bisa repot," tutup Kelrey.(Knu)
Bagikan
Berita Terkait
Prabowo Undang Tokoh Gerakan Nurani Bangsa ke Istana, Romo Magnis Datang Nyaris Telat

Kursi Menko Polkam dan Menpora Masih Kosong, Prabowo: Tunggu Waktunya

Fraksi Partai Gerindra DPR RI Nonaktifkan Rahayu Saraswati Buntut Ucapan Sakiti Banyak Pihak

Gibran Tegaskan Reshuffle Kabinet Merah Putih Sudah Diperhitungkan Matang oleh Prabowo untuk Optimalkan Kinerja Pemerintah dan Pelayanan Publik

Copot Sri Mulyani hingga Budi Arie, Pengamat Duga Prabowo Mau Lepas 'Warisan' Jokowi

Pakar Nilai Menteri Baru Harus Berhati-hati dalam Berkomunikasi dan Fokus Pada Program 'Quick Wins'

Dinilai Mengejutkan, IPR Sebut Reshuffle Kabinet Prabowo Fokus pada Ekonomi dan Politik Hukum

Arahan Prabowo untuk Anggota DPR Fraksi Gerindra: Harus Mawas Diri dan Jaga Ucapan serta Perilaku

Legislator Gerindra Malam Ini Kumpul di Kertanegara, Akses Jalan Depan Rumah Prabowo Ditutup untuk Umum

Profil Mukhtarudin yang Dilantik Jadi Menteri P2MI, Gantikan Posisi Abdul Kadir Karding
