Kesehatan

Persiapkan Ini Sebelum Divaksin COVID-19

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Selasa, 26 Januari 2021
Persiapkan Ini Sebelum Divaksin COVID-19

Kenali beberapa hal penting sebelum kamu divaksinasi. (Foto: pixabay/wir_pixs)

Ukuran:
14
Audio:

SEBELUM mendapatkan vaksin COVID-19, ada sejumlah hal yang perlu kamu siapkan. Salah satunya kondisi tubuh yang fit.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi di RS Pondok Indah, Ronald Irwanto, menyarankan agar memastikan kondisi tubuh untuk tidak dalam keadaan demam, batuk, atau pilek ketika divaksin.

Baca Juga:

Microsoft dan Oracle Tengah Garap Kartu Vaksin COVID-19 Digital

Selain itu, dr. Ronald juga menyarankan pastikan kamu siap secara mental, selalu berpikir positif ,dan tetap optimis.

Pastikan kamu siap secara mental, selalu berpikir positif dan tetap optimis. (Foto: pixabay/alexandra_koch)

Bila memungkinkan, dr. Ronald menyarankan untuk memakai pakaian lengan pendek saat divaksinasi guna mempermudah tenaga kesehatan dalam pemberian vaksin.

Senada dengan dr. Ronald, dokter spesialis paru, Sylvia Sagita Siahaan menjelaskan usia pasien juga menjadi faktor penting. "Penerima vaksin harus memenuhi sejumlah kriteria lain, salah satunya mencakup usia 18-59 tahun," tutur dr. Sylvia, dilansir dari Antara.

Disamping itu, kamu juga perlu memahami petunjuk para tenaga kesehatan ketika berada di lokasi pemberian vaksin. dr. Ronald mengatakan pemberian vaksin dengan menyuntikkan jarum kecil di daerah deltoid atau toto lengan atas bagian luar.

Sebelum divaksin, kamu akan diminta untuk menarik lengan baju. Kemudian tenaga kesehatan akan melakukan tindakan sterlisasi dengan mengusap daerah yang akan disuntik dengan alkohol.

"Setelahnya (jarum suntik) dicabut kembali, disusul dengan usapan alkohol kembali pada daerah yang disuntik tersebut," jelas dr. Ronald.

Baca Juga:

Sejumlah Negara Pakai Eventbrite untuk Jadwalkan Vaksin COVID-19, Apa Itu?

Setelah vaksin dianjurkan menunggu selama 30 menit. (Foto: pixabay/geralt)

Lalu, setelah vaksin diberikan, para penerima vaksin dianjurkan menunggu selama 30 menit. Saat itu, tenaga kesehatan akan memantau dan memastikan tidak ada kejadian pasca imunisasi (KIPI).

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan alergi imunologi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Iris Rengganis, mengungkapkan prosedur ini lazim untuk setiap pemberian vaksin lainnya.

KIPI bisa terjadi dengan menimbulkan beragam gejala, yaitu sifatnya lokal semisal nyeri bekas suntikan, bengkak di lokasi suntikan dan kemerahan pada pada bekas suntikan, atau sistemik seperti demam maupun sakit kepala.

Penerima vaksin juga bisa mengalami alergi dan hal itu tidak bisa diduga. Tapi, para petugas kesehatan umumnya telah menyiapkan zat penawar yang disebut anafilaktik Kit.

Menurut dr. Ronald, disarankan orang yang telah menerima vaksin untuk beristirahat setidaknya selama satu hari setelah divaksin.

Penting juga untuk memerhatikan ada atau tidaknya reaksi yang timbul. Meskipun secara umum vaksin COVID-19 aman dan tidak menimbulkan masalah serius.

Setelah divaksin, tidak ada makanan khusus atau olahraga tertentu yang dilarang. kamu bebas mengkonsumsi makanan dan berolahraga apapun asalkan caranya baik dan benar

"Jangan terlalu takut untuk divaksin, hal ini merupakan upaya kita bersama, untuk memerangi pandemi COVID-19. Kemudian, setelah vaksin kita harus tetap mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah," tutup dr. Ronald. (ryn)

Baca Juga:

Fakta-Fakta Penting Tentang Vaksin COVID-19

#Kesehatan #Vaksin Covid-19 #Vaksinasi
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Bagikan