Peringati 13 Tahun Tsunami, Ratusan Warga Ikuti Simulasi Gempa


Seorang warga mengevakuasi menggendong anaknya korban gempa menaiki Gedung Tsunami Escape a. (ANTARA FOTO/Ampelsa)
MerahPutih.Com - Warga Aceh hari ini memperingati 13 tahun tsunami. Beragam kegiatan dan aktivitas yang dilakukan untuk mengenang peristiwa kelam tahun 2004 silam itu. Selain berdoa, dzikir dan berziarah ke makam kerabat serta keluarga, ada juga warga yang mengenang 13 tahun tsunami dengan mengikuti simulasi gempa dan tsunami.
Seperti yang dilakukan ratusan warga Gampong Pande, Kutaraja, Banda Aceh, yang memperingati 13 tahun tsunami dengan melibatkan anak-anak untuk mengikuti simulasi.
Simulasi gempa dan tsunami tersebut dipusatkan di Balai Gampong Pande, Banda Aceh. Simulasi turut melibatkan organisasi komunikasi RAPI, TNI/Polri, dan Forum Pengurangan Risiko Bencana Kota Banda Aceh.
Simulasi diawali adanya informasi gempa kuat. Dari informasi tersebut, warga diarahkan berkumpul di suatu titik. Kemudian dibawa ke tempat evakuasi.
Sedangkan korban gempa yang kebanyakan anak-anak dievakuasi ke balai desa guna mendapatkan pertolongan medis pertama. Kondisi korban kebanyakan luka dan berdarah.
Selanjutnya, korban gempa yang kondisinya kritis dan butuh pertolongan dibawa menggunakan ambulans ke rumah sakit terdekat guna mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Keuchik (kepala desa) Gampong Pande Amiruddin sebagaimana dilansir Antara mengatakan, simulasi digelar sebagai ajang pembelajaran bagi masyarakat, khususnya anak-anak agar mereka siap menghadapi gempa dan tsunami.
"Simulasi gempa dan tsunami ini digelar untuk menyiapkan masyarakat agar memahami apa yang mereka lakukan ketika terjadi bencana. Tentunya kami berharap dengan kegiatan ini masyarakat Gampong Pande tangguh terhadap bencana," kata Amiruddin.
Selain simulasi, kata Amiruddin di Banda Aceh, Selasa (26/12), masyarakat Gampong Pande membutuhkan sebuah gedung penyelamatan. Gedung menjadi tempat evakuasi ketika terjadi tsunami.
"Kami butuh gedung penyelamatan karena jarak Gampong Pande dari laut kurang dari satu kilometer. Kami berharap pemerintah mau membangun gedung penyelamatan di tempat ini," ujar dia.
Gampong Pande berada di pesisir Kota Banda Aceh. Gampong ini pernah rata dengan tanah ketika gempa disusul tsunami yang melanda Aceh pada 26 Desember 2004.
Bencana dahsyat tersebut merenggut nyawa lebih dari tiga per empat penduduk Gampong Pande. Tidak ada bangunan yang tersisa ketika bencana tersebut terjadi.
"Sebelum tsunami, penduduk Gampong Pande mencapai 1.500 orang. Setelah tsunami, penduduk yang tersisa hanya 200 orang. Kini, penduduk Gampong Pande lebih banyak dari sebelum tsunami," pungkas Amiruddin.(*)
Bagikan
Berita Terkait
BRIN Lakukan Ekspedisi Maritim Pelajari Tsunami Akibat Tumbukan Lempeng Australia–Jawa, Ajak Peneliti China

Tsunami Besar di Selatan Jawa Berpotensi Terulang, Tunggu 200 Tahun Kedepan

Peringatan Tsunami Sudah Dicabut, Rusia Dihantam Gempa Susulan M 6,7

Tsunami Pasca Gempa Rusia Mereda, Jepang dan Kamchatka Cabut Peringatan!

Gelombang Melemah, BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami akibat Gempa Rusia

Otoritas Kamchatka Umumkan Pencabutan Peringatan Tsunami

Warga Hawaii Ramai-Ramai Menjauh dari Pantai saat Gelombang Tsunami Tiba, tak Mau Ambil Risiko

Tsunami Akibat Gempa Rusia Hantam 9 Titik di Indonesia, Paling Tinggi 20 CM

Waspada! Peringatan Tsunami di Indonesia Imbas Gempa Rusia Belum Dicabut

Minta 10 Pantai Dikosongkan, BNPB: Tsunami 50 cm Bisa Membunuh
