Peretas Berhasil Buat Lalu Lintas Kendaraan di Moskow Makin Macet

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Selasa, 06 September 2022
Peretas Berhasil Buat Lalu Lintas Kendaraan di Moskow Makin Macet

Peretas membuat kacau lalu lintas di kota Moskow (Foto: pixabay/0532-2008)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SEPERTI scene di film-film action, ketika seorang peretas dengan mudahnya mengendalikan sistem lalu lintas di pusat kota, hingga membuat kemacetan dimana-mana. Belum lama ini, kejadian serupa terjadi di Moskow, Rusia. Seorang peretas mampu membuat jalanan di kota tersebut semakin macet, dengan cara yang serupa tapi tak sama.

Mengutip laman The Verge, kejadian unik tersebut terjadi pada 1 September 2022. Seorang peretas sukses mengacaukan sistem dari aplikasi Yandex Taxi dan membuat kemacetan parah pada sebuah area di kota Moskow.

Baca juga:

Peretas Berusia 16 Tahun Curi Uang Rp 200 Miliar

Peretas membuat lalu lintas di kota Moskow macet total (Foto: pixabay/pandapotter)

Peretas tersebut memanfaatkan akses ke aplikasi untuk memesan lusinan taksi ke Kutuzovsky Prospect, wilayah yang memang terkenal sebagai daerah padat. Alhasil, kedatangan lusinan taksi tersebut membuat area itu macet total.

Pada video yang beredar di media sosial Twitter dan Reddit, terlihat sejumlah pengemudi taksi berusaha mendatangi tujuan yang sama.

Kota Moskow memang dikenal sebagai kota yang sangat macet. Bahkan, menurut TomTom Traffic Index, Moskow tercatat sebagai kota paling macet kedua di dunia. Kondisi ini menjadi semakin parah dengan adanya aksi peretas yang tidak bertanggung jawab.

"Pada pagi hari di tanggal 1 September 2022, Yandex.taxi mengalami percobaan serangan untuk mengganggu layanannya. Belasan pengemudi menerima pesanan ke wilayah Fili," tulis Yandex Taxi dalam pernyataanya.

Layanan taksi online milik Yandex yang merupakan Google-nya Rusia, menyebutkan bahwa kemacetan itu berlangsung selama sekitar 40 menit. Pihaknya meyakini bahwa algoritma untuk mendeteksi dan menghadapi serangan semacam itu, telah diperbaiki untuk menghadapi serangan sejenis di masa yang akan datang.

Mengenai hal tersebut, Yandex belum mengungkapkan siapa dalang di balik serangan tersebut. Tapi grup peretas Anonymous mengaku bertanggung jawab atas serangan itu melalui aku Twitter-nya.

Baca juga:

Hacker Anonymous Retas Stasiun TV Berita Rusia

Peretas tersebut mengaku berkolaborasi dengan IT Army of Ukraine, sebuah grup peretas yang dibuat oleh wakil perdana menteri Ukraina Mykhailo Fedorov ketika Rusia mulai menginvasi Ukraina.

Grup peretas Anonymous sendiri telah menabuh genderang perang siber dengan Rusia sejak awal 2022, dan mengaku beberapa kali telah meretas sejumlah sistem di Rusia. seperti membajak stasiun TV Rusia untuk menayangkan video yang dianggap ilegal di negara itu.

Tidak sampai disitu saja, peretas tersebut pun pernah membocorkan sejumlah data hingga email penting dari berbagai badan pemerintah Rusia. Jika dikalkulasi, jumlah data itu besarnya mencapai hitungan terabyte. (Ryn)

Baca juga:

Terhindar dari Hacker dengan Membuat Kata Sandi Aman

#Moscow #Rusia #Anonymous Hacker #Hacker
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Modus Hacker 'Bjorka' Indonesia 5 Tahun Lolos dari Kejaran Polisi
WFT diduga menggunakan dark web untuk beraksi meretas 4,9 juta data nasabah bank selama lima tahun terakhir.
Wisnu Cipto - Kamis, 02 Oktober 2025
Modus Hacker 'Bjorka' Indonesia 5 Tahun Lolos dari Kejaran Polisi
Indonesia
Hacker ‘Bjorka’ Indonesia Ditangkap, Akui Pegang Data Jutaan Perusahaan Swasta & Perbankan
WFT ditangkap di Desa Totolan, Kakas Barat, Minahasa. Tersangka melakukan aksinya sebagai @bjorkanesiaa sejak 2020
Wisnu Cipto - Kamis, 02 Oktober 2025
Hacker ‘Bjorka’ Indonesia Ditangkap, Akui Pegang Data Jutaan Perusahaan Swasta & Perbankan
Indonesia
DPR Sahkan UU Ekstradisi RI-Rusia
DPR RI mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pengesahan Perjanjian antara Republik Indonesia dan Federasi Rusia mengenai Ekstradisi menjadi UU.
Wisnu Cipto - Kamis, 02 Oktober 2025
DPR Sahkan UU Ekstradisi RI-Rusia
Dunia
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Momen tak terjaga itu terekam dalam siaran langsung televisi China.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Mikrofon Bocor,  Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Dunia
Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina
Korea Utara telah mengirim sekitar 15.000 tentara untuk membantu Rusia dalam invasinya.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina
Dunia
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Trump sehari sebelumnya menuduh pemimpin Rusia, China dan Korea Utara berkonspirasi melawan AS.
Frengky Aruan - Rabu, 03 September 2025
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Dunia
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Xi menyerukan pemusnahan akar-akar perang untuk mencegah sejarah terulang kembali.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Fashion
Moscow Fashion Week Perkuat Relasi dengan Indonesia
Moscow Fashion Week (MFW) digelar 28 Agustus hingga 2 September 2025.
Dwi Astarini - Jumat, 29 Agustus 2025
Moscow Fashion Week Perkuat Relasi dengan Indonesia
Fashion
Tampil di BRICS+ Fashion Summit in Moscow, Indonesia Soroti Industri Manufaktur Berkelanjutan
Tahun ini, delegasi Indonesia akan tampil menonjol dengan membawa visi baru dalam pengembangan industri manufaktur berkelanjutan.
Dwi Astarini - Rabu, 27 Agustus 2025
Tampil di BRICS+ Fashion Summit in Moscow, Indonesia Soroti Industri Manufaktur Berkelanjutan
Indonesia
Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen
Pihaknya tidak punya tanggung jawab apa pun atas semua konsekuensi yang akan dihadapi Satria di Indonesia.
Dwi Astarini - Rabu, 20 Agustus 2025
Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen
Bagikan