Perekrutan PPSU Diwarnai Pungli, Pemerintah Diminta Pecat PNS yang Terilbat


Petugas PPSU. Foto: ANTARA/Luthfia Miranda Putri/aa.
MERAHPUTIH.COM - PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta harus mengungkap pelaku praktik dugaan pungutan liar (pungli) dalam proses rekrutmen Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU). Hal itu disampaikan pengamat kebijakan publik Trubus Rahardiansyah.
"Investigasi juga perlu dilakukan untuk mengungkap apakah pungli dilakukan individu atau berlangsung secara sistematis," kata Trubus saat dimintai konfirmasi, Rabu (16/7).
Menurut Trubus, kasus ini mencerminkan kerusakan birokrasi yang kronis dan melibatkan aktor dari dalam sistem pemerintahan itu sendiri. "Kalau terbukti, harus melibatkan aparat penegak hukum. Mereka wajib disanksi hukum, bahkan status PNS-nya bisa dicabut," ucapnya.
Ia berpendapat semua pihak yang terlibat dari ketua panitia hingga pelaksana teknis harus diperiksa dan diproses sesuai dengan hukum. Ia melihat adanya indikasi kuat bahwa pungli dalam seleksi PPSU merupakan bagian dari upaya terstruktur untuk memanfaatkan kerentanan para pencari kerja.
Baca juga:
Rano Karno Benarkan Adanya Pungli Perekrutan PPSU, Sudah Menduga Sejak Kampanye Pilkada
"Itu cerminan upaya sistematis di tengah kesulitan pekerjaan. Mereka memanfaatkan situasi untuk mengambil keuntungan dari calon PPSU. Ini pelanggaran hukum, tak elok, dan memperlihatkan betapa bobroknya birokrasi di pemprov," kritiknya.
Ia mendorong adanya pengawasan dilakukan secara ketat dengan melibatkan lembaga-lembaga independen seperti Ombudsman dan kepolisian.
"Kalau sudah dari awal, bisa jadi memang disengaja. Mereka mengatur proses dengan berbagai celah yang dimanfaatkan. Ini jelas memalukan dan melanggar etika birokrasi," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyebut kondisi ini sebagai tantangan serius bagi duet kepemimpinan baru Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno. Ia menilai perlu keberanian untuk memutus mata rantai persekongkolan yang sudah berlangsung lama.
"Ini sudah kronis. Jangan sekali-sekali hanya diurus ASN pemprov. Harus libatkan pihak luar agar bersih dan transparan. Jakarta semestinya menjadi teladan dalam tata kelola pemerintahan, bukan justru dicoreng praktik pungli," tutupnya.
Sebelumnya, anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra Ali Hakim Lubis mengaku mendapat keluhan warga soal adanya aksi pungutan liar (pungli) dalam proses perekrutan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP).
Informasi itu ia ketahui dari aduan masyarakat saat ia melaksanakan kegiatan Sosialisasi Peraturan Daerah (Sosper) di Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur. "Pada saat perekrutan PJLP atau PPSU kemarin, saya dapat informasi oknum-oknum di bawah melakukan pungli," kata Ali Lubis di dalam rapur di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu (16/7).
Menurut dia, aksi tersebut merupakan perbuatan yang sangat zalim dengan memeras masyarakat miskin yang sedang mencari kerja. "Udah masuk kerja susah, mau masuk kerja diperas dengan modus pungli," ucapnya.
Oleh sebab itu, ia meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk menuntaskan masalah pungli lowongan kerja PPSU ini dan harus turun kelapangan menyelidiki para pelaku pungli ini.
"Tolong Pak Wagub, beserta jajaran pemprov, melalui inspektorat, sidak ke lapangan, cek oknum-oknum ini karena ini merugikan masyarakat Jakarta," tutupnya.(Asp)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan Perubahan Status PAM Jaya Jadi Persoda demi tak Beratkan APBD

DPRD DKI Janji Siap Kawal Tuntutan Massa Demo soal Anggaran dan Transparansi BUMD Dharma Jaya

Astrid Kuya Ceritakan Penjarahan Rumahnya, Banyak Anak Sekolah Ikut

DPRD DKI Awasi Perbaikan Fasilitas Rusak Akibat Kericuhan, Pastikan Tak Melenceng dari Tenggat Waktu

Anggaran Rp 3,9 Miliar Habis untuk Perbaiki 18 Lampu Lalu Lintas Akibat Demo Anarkis di Jakarta

Gulkarmat Jakarta Beri Peringatan Keras tentang Bahaya Kebakaran Perkantoran pada Akhir Pekan

Pramono Pastikan Jakarta Aman dan Normal Kembali, Layanan Transjakarta Hingga MRT Masih Gratis Hingga 8 September

Tidak Perlu Panic Buying, Stok Beras hingga Daging di Jakarta Aman

Hari Setelah Kericuhan: Jakarta Berangsur Pulih, Monas dan Area Vital Lainnya Sepi dari Unjuk Rasa

Dengan Kawalan TNI, PPSU-Damkar Berjibaku Bersihkan Sampah dan Sisa Gas Air Mata di Sekitar Gedung DPR
