Perbedaan Ideologi Ini Buat Pertikaian Politik Berlanjut di Pilpres 2024

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Rabu, 03 Juli 2019
Perbedaan Ideologi Ini Buat Pertikaian Politik Berlanjut di Pilpres 2024

Ilustrasi: Layar laptop menampilkan paparan survei terkini bertajuk 15 Capres 2024 Yang Lolos Radar di kantor Lembaga Survei Indonesia (LSI), Jakarta, Selasa (2/7) ANTARA FOTO/Reno Esnir

Ukuran:
14
Audio:

Merahputih.com - Pengamat politik Denny JA menilai pertikaian politik akan berlanjut hingga kontestasi Pilpres 2024. Seperti saling kritik dan saling menghujat.

Denny menambahkan, perpecahan yang terjadi saat ini belum bisa mereda hingga Pilpres 2024 mendatang.

“Situasi perpecahan yang kita alami kini tidak akan mereda. Sebab dibalik pertikaian politik itu ada perbedaan ideologis ada posisi yang berseberangan dalam bernegara,” kata dia kepada wartawan di Jakarta, Rabu (3/7).

BACA JUGA: Peneliti: Ganjar Pranowo Lebih Besar Kansnya Dibandingkan Puan Maharani di Pilpres 2024

Pendiri Lingkaran Survei Indonesia ini memaparkan empat ideologi yang saat ini masih berkembang di Indonesia. Pertama, ideologi politik reformasi, yang dibawa oleh Presiden Habibie dahulu.

“Paham politik reformasi itu adalah varian demokrasi yang khas Indonesia. Ada kebebasan politik di sana, berbeda dengan orde baru ataupun orde lama. Ada kebebasan ekonomi, semua warganegara punya hak yang sama apapun agamanya,” tuturnya.

Pendiri Lembaga Survei Indonesia (LSI), Denny JA. (Antara/A Rauf Andar Adipati)

Dibandingkan sistem demokrasi di negara-negara barat, lanjut Denny, Indonesia memiliki perbedaan tersendiri dalam membangun demokrasi lantaran adanya kementerian agama.

Pasalnya, di Indonesia agama memiliki peran besar. “Ini ideologi mainstream. PDI Perjuangan ada di sini, juga Golkar, dan kaum minoritas. Dalam Pilpres 2019 mayoritas pendukung ideologi ini ada di kubu Jokowi,” jelasnya.

BACA JUGA: Anies Berharap ETLE Ubah Perilaku Pengendara Lebih Tertib

Yang kedua, ideologi islam politik, paham tersebut menginginkan adanya syariat islam menonjol di kalangan masyarakat. Kemudian yang ketiga, ideologi kembali ke UUD 45 yang asli.

Paham ini tak menyetujui sistem politik ekonomi yang berlaku sekarang. Mereka menganggapnya, secara politik terlalu liberal. Secara ekonomi, terlalu memberikan ruang pada perusahaan asing. (Knu)

#Koalisi Pilpres #Pilpres #Calon Presiden
Bagikan

Berita Terkait

Dunia
Pemilu Presiden Korea Selatan Digelar Selasa (3/6), Warga Antusias Datang ke TPS
Sebanyak 14.295 TPS akan dibuka secara nasional mulai pukul 06.00 dan akan ditutup pada pukul 20.00.
Dwi Astarini - Senin, 02 Juni 2025
Pemilu Presiden Korea Selatan Digelar Selasa (3/6), Warga Antusias Datang ke TPS
Dunia
Partisipasi Pemilih Awal Pilpres Korsel Capai 34,74 Persen, Perhatian Tertuju pada Hasil Pemungutan Suara Pekan Depan
Ini merupakan angka tertinggi kedua sejak pemungutan suara awal diberlakukan secara nasional pada 2014.
Dwi Astarini - Minggu, 01 Juni 2025
Partisipasi Pemilih Awal Pilpres Korsel Capai 34,74 Persen, Perhatian Tertuju pada Hasil Pemungutan Suara Pekan Depan
ShowBiz
Jadi Warga Negara yang Baik, J-Hope BTS Berikan Suara dalam Pemungutan Suara Awal Pilpres Korea Selatan
J-Hope mengunjungi tempat pemungutan suara di Oksu-dong untuk mengikuti periode pemungutan suara awal.
Dwi Astarini - Jumat, 30 Mei 2025
Jadi Warga Negara yang Baik, J-Hope BTS Berikan Suara dalam Pemungutan Suara Awal Pilpres Korea Selatan
Dunia
Pemungutan Suara Awal untuk Pilpres Korsel Dimulai, 6 Kandidat Bersaing
Periode pemungutan suara selama dua hari ini dimulai pukul 06.00 dan akan berakhir pada Jumat (30/5) pukul 18.00 waktu setempat.
Dwi Astarini - Jumat, 30 Mei 2025
 Pemungutan Suara Awal untuk Pilpres Korsel Dimulai, 6 Kandidat Bersaing
Dunia
Han Duck-soo Mundur Sebagai Penjabat Presiden Korsel Demi Ikut Pilpres 3 Juni
Han Duck-soo akan maju menantang Lee Jae-myung, kandidat presiden dari Partai Demokrat liberal.
Wisnu Cipto - Jumat, 02 Mei 2025
Han Duck-soo Mundur Sebagai Penjabat Presiden Korsel Demi Ikut Pilpres 3 Juni
Indonesia
Pengamat Sebut Gibran Berpeluang Jadi Lawan Prabowo di Pilpres 2029
Pengamat Politik, Jerry Massie, memprediksi bahwa Gibran akan menjadi lawan Prabowo di Pilpres 2029.
Soffi Amira - Jumat, 25 April 2025
Pengamat Sebut Gibran Berpeluang Jadi Lawan Prabowo di Pilpres 2029
Indonesia
Golkar Siap Dukung Prabowo 2 Periode, Tapi Tergantung Prabowo
Prabowo menghargai setiap keputusan partai politik lainnya mengenai arah dukungan untuk Pilpres 2029.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 24 April 2025
Golkar Siap Dukung Prabowo 2 Periode, Tapi Tergantung Prabowo
Indonesia
Muzani Buka Motif KLB Gerindra Putuskan Prabowo Capres Pilpres 2029
Putusan KLB Gerindra itu dimaksudkan untuk memberikan kepastian politik.
Wisnu Cipto - Selasa, 18 Februari 2025
Muzani Buka Motif KLB Gerindra Putuskan Prabowo Capres Pilpres 2029
Indonesia
Prabowo Tidak Ingin Dicalonkan Lagi pada Pilpres 2029 jika Programnya Gagal
Prabowo merasa malu jika programnya di periode pertama pemerintahan tidak berhasil, bahkan mengecewakan rakyat.
Frengky Aruan - Sabtu, 15 Februari 2025
Prabowo Tidak Ingin Dicalonkan Lagi pada Pilpres 2029 jika Programnya Gagal
Indonesia
Sebagai Teman Setia dan Kawan Seperjuangan, PAN akan Dukung Prabowo Maju Kembali di Pilpres 2029
Nanti pasti ada masanya ada pembicaraan khusus soal ini antara para petinggi partai
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 15 Februari 2025
Sebagai Teman Setia dan Kawan Seperjuangan, PAN akan Dukung Prabowo Maju Kembali di Pilpres 2029
Bagikan