Kenaikan Isa Almasih di Katedral Terapkan Prokes Ketat


Pintu IV sebagai pintu masuk utama Katedral, Jakarta Pusat. ANTARA/Mentari Dwi Gayati.
MerahPutih.com - Gereja Katedral membatasi jumlah umat yang akan mengikuti ibadat Kenaikan Isa Almasih dengan hanya menampung sebanyak 150 jemaat.
Hal ini dilakukan demi menerapkan protokol kesehatan (prokes) serta upaya pencegahan penularan COVID-19.
Apalagi, ada aturan dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang menegaskan maksimal 50 persen dari kapasitas tempat ibadah.
Baca Juga:
Menteri Gus Yaqut Gali Makna Idul Fitri dan Kenaikan Isa Almasih di Hari yang Sama
"Kami bahkan di Gereja Katedral dan gereja-gereja yang lain hanya sekitar 150 orang," ujar Sekretaris Jenderal Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) Romo V Adi Prasojo kepada wartawan, Kamis (13/5).
Peribadatan ini dibagi dalam tiga sesi yakni misa pagi, siang, dan sore.
Misa pagi dan sore dilakukan secara tatap muka khusus bagi umat Paroki Katedral yang mendaftar melalui laman Belarasa dan adapula siarannya secara daring.
Sementara siang hari dilakukan secara daring melalui laman Youtube Komsos Katedral Jakarta.
Pada pukul 09.00 WIB dipimpin Romo Hani Rudi Hartoko, pukul 11.00 WIB oleh Romo Y Edi Mulyono, dan pukul 18:00 WIB oleh Romo Triyudo Prastowo.
Guna ketertiban umat, akses umat hanya melalui pintu 6 (Pintu Lapangan Banteng), sebelum masuk ada pengecekan oleh Polda Metro Jaya.

Gereja Katedral juga menyediakan alat pengukur suhu tubuh, tempat cuci tangan, dan hand sanitizer di area pintu masuk, serta mengatur jarak duduk umat yang beribadah sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19.
"Yang daftar ke website belarasa dari Keuskupan Agung Jakarta akan mendapat QR code untuk dibawa saat mengikuti misa disertai KTP," kata Adi.
Terdapat sejumlah penyesuaian peribadatan sesuai dengan surat panduan peribadatan Kenaikan Isa Al Masih dari Kementerian Agama.
Durasi misa yang biasanya satu setengah jam, kini maksimal hanya satu jam.
Dan peribadatan dilakukan secara tatap muka dan online dengan tetap memperhatikan 5M.
"Setelah peribadatan umat harus langsung pulang tidak boleh berkerumun," kata dia.
Menurut Adi, peringatan Kenaikan Isa Almasih ini harus dimaknai dengan menjalankan misi cinta kasih.
Baca Juga:
Kapolda Metro Harap Idul Fitri dan Kenaikan Isa Almasih Berjalan Aman
Misi cinta kasih itu terwujud dalam sikap kepedulian belarasa, semakin bersaudara, bersilaturahmi terutama dengan seluruh anak bangsa berjalan bersama dalam menghadapi pandemi.
Tanda pengharapan baru untuk lebih membangun persaudaraan sejati demi kebaikan bersama.
Tali persaudaraan harus semakin kuat di masa-masa pandemi seperti saat ini.
"Persaudaraan kita semakin diuji dan ditantang untuk semakin bersaudara demi kebaikan bersama," jelas Adi. (Knu)
Baca Juga:
Perayaan Bersama Idul Fitri dan Kenaikan Isa Almasih Bukti Kebinekaan di Indonesia
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
