Merawat Ingat

Peraturan Baru Youtube 2019, Tidak Lagi Ada Fitur Membagi

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 31 Januari 2023
Peraturan Baru Youtube 2019, Tidak Lagi Ada Fitur Membagi

Mem-posting aktivitas YouTube secara otomatis (mengunggah, menyukai video, dll) di twitter dan Google+ tidak akan lagi tersedia. (Unsplash/Christian Wiediger)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

“YOUTUBE, youtube, youtube lebih dari tv boom”. Penggalan lirik lagu Ganteng-ganteng Swag yang dibawakan oleh Young lex, membuktikan bahwa semakin banyak orang yang beralih ke platform YouTube. Tidak hanya populasi manusia saja yang terus berkembang, namun teknologi juga semakin berkembang. Salah satunya platform YouTube yang terus menghadirkan fitur-fitur unik dan menarik.

Pada Januari 2019, terdapat update terbaru dari platform milk Google, yaitu YouTube. Nyatanya, YouTube mengurangi salah satu fitur yang biasa digunakan oleh para pembuat konten. Fitur tersebut adalah fitur yang membagikan video secara otomatis ke Twitter, Google+, dan media sosial lainnya. Hal ini berlaku mulai 31 Januari 2019.

Dalam platform Youtube tertulis bahwa:”Kami ingin memberitahu tentang pembaruan yang berpengaruh. Setelah 31 Januari, kemampuan untuk mem-posting aktivitas YouTube secara otomatis (mengunggah, menyukai video, dll) di twitter dan Google+ tidak akan lagi tersedia”.

Baca Juga:

Youtube Berencana Menyediakan Fitur NFT

sosmed
Tetap bisa membagikan hasil karya video di media sosial secara manual. (Unsplash/Nordwood Themes)

Meskipun fitur Youtube tersebut hilang, bagi kamu yang merupakan seorang konten kreator di platform youtube tidak perlu khawatir. Kamu tetap bisa membagikan hasil karya video di media sosial secara manual dengan menambahkan kata-kata yang unik dan menarik perhatian. Dengan begitu, ada baiknya bagi para youtuber untuk membagikan video ke media sosial dengan menggunakan kata-kata yang memang sedang tren dan banyak dicari oleh orang-orang.

Ketetapan ini diambil dan diputuskan oleh pihak youtube tentunya ada alasannya. Seperti agar para pembuat konten mendapatkan pengalaman baru dalam berbagi dibanding dengan berbagi secara otomatis. Inilah alasan youtube menghentikan salah satu fitur layanan tersebut.

Selain itu, pengguna youtube juga tetap bisa berbagi video yang diunduh ke media sosial lain dengan hanya mengklik share di halaman tonton video youtube dan memilih ikon media sosial tujuan yang diinginkan. Dengan begitu, kamu tetap bisa berbagi video yang kamu unggah ke youtube dengan mudah secara manual kepada teman atau media sosial kamu lainnya. Kamu juga bisa menambahkan pesan atau kata-kata sesuai dengan keinginan kamu. (yos)

Baca Juga:

Agensi K-pop dengan Pendapatan Tertinggi di YouTube

#Merawat Ingat #Media Sosial #Sosial Media #YouTube
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
Direktur Political and Public Policy Studies, Jerry Massie menilai, pelaporan akun medsos yang dinilai menghina Bahlil tidak etis. Sebab, hal itu masih dalam batas wajar.
Soffi Amira - Rabu, 22 Oktober 2025
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
Indonesia
AMPG Laporkan Akun Medsos yang Hina Bahlil, Polda Metro Jaya Sebut Cuma Konsultasi
AMPG melaporkan sejumlah akun medsos yang menghina Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia. Polda Metro Jaya mengatakan, bahwa baru sebatas konsultasi hukum saja.
Soffi Amira - Rabu, 22 Oktober 2025
AMPG Laporkan Akun Medsos yang Hina Bahlil, Polda Metro Jaya Sebut Cuma Konsultasi
Lifestyle
YouTube Kini Punya 'P3K Digital', Solusi Bagi Remaja yang Depresi Hingga Anxiety
YouTube telah menjalin kemitraan dengan berbagai organisasi nirlaba
Angga Yudha Pratama - Rabu, 15 Oktober 2025
YouTube Kini Punya 'P3K Digital', Solusi Bagi Remaja yang Depresi Hingga Anxiety
Lifestyle
RIP Foto! Instagram Ganti Total Tampilan, Reels dan DM Jadi 'Anak Emas'
Adam Mosseri umumkan uji coba tampilan baru dengan tab khusus Reels dan DM
Angga Yudha Pratama - Senin, 13 Oktober 2025
RIP Foto! Instagram Ganti Total Tampilan, Reels dan DM Jadi 'Anak Emas'
Indonesia
Pimpinan MPR Dukung Penerapan Kebijakan Satu Orang Satu Akun Media Sosial
Senator daerah pemilihan Sulawesi Tengah itu juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, penyedia platform, dan masyarakat sipil dalam mengawal implementasi kebijakan tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 19 September 2025
Pimpinan MPR Dukung Penerapan Kebijakan Satu Orang Satu Akun Media Sosial
Indonesia
Marak Akun Palsu, Komisi I DPR Dorong Kampanye 1 Orang Punya 1 Akun Medsos
Komisi I DPR mendorong kampanye agar satu orang memiliki satu akun media sosial. Sebab, akun tersebut dimanfaatkan untuk menggiring opini hingga menyebarkan hoaks.
Soffi Amira - Selasa, 16 September 2025
Marak Akun Palsu, Komisi I DPR Dorong Kampanye 1 Orang Punya 1 Akun Medsos
Dunia
Sempat Disebut Meninggal Akibat Kebakaran, Istri Eks PM Nepal Masih Hidup, Dirawat Intensif
Khabarhub melapoorkan bahwa Rabilaxmi Chitrakar, dirawat intensif pada Rabu setelah mengalami luka bakar serius akibat kebakaran yang dipicu oleh para demonstran di rumahnya.
Frengky Aruan - Jumat, 12 September 2025
Sempat Disebut Meninggal Akibat Kebakaran, Istri Eks PM Nepal Masih Hidup, Dirawat Intensif
Dunia
Presiden Nepal Yakinkan Semua Pihak, Tuntutan Pengunjuk Rasa Akan Dipenuhi
Pernyataan itu disampaikan menyusul gelombang protes keras yang terjadi di Nepal sejak awal pekan, hingga membuatnya jatuhnya korban, yang meningkat menjadi 34 orang tewas
Frengky Aruan - Jumat, 12 September 2025
Presiden Nepal Yakinkan Semua Pihak, Tuntutan Pengunjuk Rasa Akan Dipenuhi
Indonesia
Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Lengserkan CIA, Menkeu Purbaya: Dia Anak Kecil, Tak Tau Apa-Apa
Purabaya menegaskan kejadian ini menjadi pelajaran baginya dan keluarga untuk menjaga sikap maupun ucapan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 September 2025
Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Lengserkan CIA, Menkeu Purbaya: Dia Anak Kecil, Tak Tau Apa-Apa
Dunia
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Demonstrasi, yang disebut sebagai protes Generasi Z, dimulai setelah pemerintah memblokir platform seperti Facebook, X, dan YouTube, dengan alasan perusahaan-perusahaan itu gagal mendaftar dan tunduk pada pengawasan pemerintah.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Bagikan