Perang Tarif AS dan China Makin Panas, AS Bersiap Kenakan Tarif Baru Hingga 245 Persen


Donald Trump dan Xi Jinping (mfa.gov.cn)
MerahPutih.com - Perang tarif antara Amerika Serikat dan China makin panas. Pada pekan ini, China menangguhkan ekspor enam logam tanah jarang berat, serta magnet tanah jarang, untuk menghentikan pasokan komponen penting bagi produsen mobil, perusahaan kedirgantaraan, perusahaan semikonduktor, dan kontraktor militer di seluruh dunia.
Amerika Serikat mengumumkan bahwa China kini menghadapi tarif baru hingga 245 persen akibat tindakan pembalasan yang diambilnya, menurut pernyataan dari Gedung Putih pada Selasa (15/4).
Perintah administratif terbaru dari Gedung Putih, telah meluncurkan penyelidikan berkaitan dengan keamanan nasional terhadap impor sumber daya vital. Perintah tersebut juga mencakup penjelasan untuk tarif timbal balik yang diumumkan pada 2 April.
"China kini menghadapi tarif hingga 245 persen atas impor ke Amerika Serikat sebagai akibat dari tindakan pembalasannya," kata Gedung Putih.
Baca juga:
Gubernur Jatim Minta Pengusaha Tidak Lakukan PHK di Tengah Perang Dagang dan Tarif
Gedung Putih menegaskan, lebih dari 75 negara telah menghubungi untuk membahas kesepakatan perdagangan baru.
"Akibatnya, tarif yang lebih tinggi individual saat ini dihentikan selama diskusi berlangsung, kecuali untuk China, yang telah melakukan pembalasan," tambahnya.
Pernyataan itu menambahkan bahwa beberapa bulan lalu, China melarang ekspor ke Amerika Serikat untuk galium, germanium, antimoni, dan bahan-bahan berteknologi tinggi penting lainnya yang berpotensi memiliki aplikasi militer.
Pernyataan tersebut tidak menjelaskan secara pasti besaran tarif yang dikenakan kepada China, namun mengisyaratkan bahwa tarif tersebut dapat mencapai hingga 245 persen.
China telah menaikkan tarif atas barang impor dari AS menjadi 125 persen pada Jumat lalu dalam langkah balasan terhadap Trump, yang sebelumnya menaikkan tarif AS atas barang China menjadi 145 persen sambil memberlakukan jeda 90 hari atas rencana tarif terhadap barang dari negara lain. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Presiden AS Donald Trump dan PM Israel Benjamin Netanyahu Sepakati Rencana Perdamaian Baru untuk Gaza

Pemerintah AS Bakal Shutdown, Rupiah Diproyeksi Menguat

Trump Tegaskan Tak Akan Izinkan Israel Caplok Tepi Barat, Picu Ketegangan dengan PM Netanyahu

Presiden Amerika Serikat Dongkol karena Eskalator Macet, PBB Sebut Juru Kamera Trump Biang Keroknya

Tuding ‘Sabotase’ di Markas PBB Sampai 3 Kali, Trump: Bukan Kebetulan, Seharusnya Malu

Jimmy Kimmel kembali Mengudara, Sentil Pemimpin yang Takut Komedian

Reaksi Prabowo Pidatonya Dipuji Donald Trump: Itu Gaya Saya

Melemah, Topan Ragasa masih Jadi Ancaman Besar di Guangdong

1 Kalimat dari K-Drama ‘Tempest’ Bikin Marah Warganet China, Jun Ji-hyun Langsung Kena Cancel

Ketukan Tangan Presiden Prabowo ke Meja Podium saat Berpidato tentang Kemerdekaan Palestina Dipuji Donald Trump
