Perang Dagang AS dan China Bisa Untungkan Indonesia, Pabrik Direlekosi

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Jumat, 07 Februari 2025
Perang Dagang AS dan China Bisa Untungkan Indonesia, Pabrik Direlekosi

Ilustrasi pabrik. (Foto: MP)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Amerika Serikat resmi menerapkan tarif impor baru kepada Kanada, Meksiko dan China setelah Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif. Perintah eksekutif tersebut menetapkan tarif 25 persen untuk barang impor Kanada dan Meksiko, serta 10 persen untuk barang impor China.

Perang dagang antara AS dan China, serta pengenaan tarif impor sebesar 10 persen tersebut berpotensi membuat perusahaan dengan basis produksi dari China akan memindahkan industrinya ke negara-negara yang tidak dikenakan tarif impor, salah satunya Indonesia.

Indonesia harus bisa memanfaatkan kesempatan dari kondisi ini, mengingat negara tetangga Vietnam juga menjadi sasaran investasi bagi perusahaan untuk melakukan relokasi industri.

Anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Septian Hario Seto menilai tren relokasi industri ke Indonesia sudah terlihat dalam satu bulan terakhir, sebagai dampak dari pengenaan tarif 10 persen oleh Amerika Serikat (AS) terhadap barang impor China.

Baca juga:

Imbas Perang Dagang Amerika dan Tingkok, Ekspor Produk Kayu Ringan Indonesia Meningkat

DEN mendapatkan laporkan beberapa relokasi industri yang dilakukan ke Indonesia, salah satunya dengan peletakan batu pertama sebuah pabrik di daerah Jawa Barat.

"Ada satu yang kemarin saya dilaporkan melakukan groundbreaking pabrik di Jawa Barat. Itu dengan ekspor 100 persen ke Amerika. Jadi ini sudah ada trennya kelihatan. Tapi saya kira kita perlu kerja lebih keras supaya tadi makin banyak yang pindah dan relokasi ke Indonesia," kata Seto.

Dalam pertemuannya dengan Presiden Prabowo Subianto, Seto dan anggota DEN lainnya, yakni Chatib Basri dan Firman Hidayat melaporkan sejumlah dampak dari kebijakan Presiden AS Donald Trump.

"Karena ada relokasi dari basis produksi dari China kepada Vietnam dan mungkin kalau Vietnam nanti terlalu penuh akan lari kepada Indonesia. Jadi ada semacam simulasi yang dilakukan dari perhitungannya itu menguntungkan Indonesia," kata Chatib.

Sektor-sektor yang berpotensi terdampak relokasi ini mencakup manufaktur dan berbagai industri yang sebelumnya berbasis di China.

"Perusahaan akan mencari lokasi dengan biaya produksi yang lebih kompetitif untuk menghindari tarif tinggi yang dikenakan AS," katanya. (*)

#Perang Dagang
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Indonesia Perlu Perkuat ASEAN dan Diplomasi Maritim di Tengah Rivalitas Indo-Pasifik
Indonesia perlu memperkuat ASEAN dan diplomasi maritim di tengah rivalitas Indo-Pasifik. Hal itu dibahas dalam Forum Kajian Publik yang digelar Kementerian Polhukam bersama Universitas Pertahanan RI.
Soffi Amira - Selasa, 26 Agustus 2025
Indonesia Perlu Perkuat ASEAN dan Diplomasi Maritim di Tengah Rivalitas Indo-Pasifik
Indonesia
India Balik Serang NATO Soal Rusia, Minta Jangan Standar Ganda
India akan terus berpegang pada penawaran pasar dan kondisi global yang berlaku
Angga Yudha Pratama - Jumat, 18 Juli 2025
India Balik Serang NATO Soal Rusia, Minta Jangan Standar Ganda
Indonesia
Indonesia Harus Tetap Kalem Hadapi Perang Tarif Trump, Diminta Fokus Benahi Dalam Negeri
Pemerintah telah mengutus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dijadwalkan bertolak ke Washington DC, AS, guna melanjutkan proses negosiasi tarif dengan Pemerintah AS.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 09 Juli 2025
Indonesia Harus Tetap Kalem Hadapi Perang Tarif Trump, Diminta Fokus Benahi Dalam Negeri
Indonesia
IHSG dan Nilai Tukar Rupiah Menguat Setelah Pejabat AS dan China Bertemu di Inggris
IHSG dibuka menguat 23,43 poin atau 0,33 persen ke posisi 7.136,86. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 3,67 poin atau 0,46 persen ke posisi 805,37.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 10 Juni 2025
IHSG dan Nilai Tukar Rupiah Menguat Setelah Pejabat AS dan China Bertemu di Inggris
Indonesia
Wamendag Lepas Ekspor Produk Furnitur ke Amerika Serikat, Berharap Perjanjian Dagang Perluas Pasar
Indonesia menempati posisi ketujuh sebagai negara importir furnitur ke AS dengan nilai mencapai USD 1,01 miliar pada 2024.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 17 Mei 2025
Wamendag Lepas Ekspor Produk Furnitur ke Amerika Serikat, Berharap Perjanjian Dagang Perluas Pasar
Indonesia
Kegagalan Perundingan Dagang Dengan AS Bisa Bikin 20 Produk Asal Indonesia Terpukul
Apabila pemerintah tidak segera mengambil langkah untuk negosiasi dengan AS, maka 20 komoditas ekspor terkait akan berpotensi terpukul dengan adanya kebijakan tarif AS.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 16 Mei 2025
Kegagalan Perundingan Dagang Dengan AS Bisa Bikin 20 Produk Asal Indonesia Terpukul
Indonesia
AS dan China Sepakat Sama-Sama Pangkas Tarif Impor, Berlaku Cuma 90 Hari
Meskipun bersifat sementara, kesepakatan AS-China memberi angin segar bagi pasar global
Wisnu Cipto - Senin, 12 Mei 2025
AS dan China Sepakat Sama-Sama Pangkas Tarif Impor, Berlaku Cuma 90 Hari
Indonesia
Jakarta Diproyeksikan Bakal Dibajiri Barang dari Tiongkok dan Vietnam
Salah satu yang harus dilakukan yakni memberikan perlindungan pada pegiat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 09 Mei 2025
Jakarta Diproyeksikan Bakal Dibajiri Barang dari Tiongkok dan Vietnam
Indonesia
Bea Cukai Antisipasi Banjir Produk China Akibat Kebijakan Tarif Trump, China Tengah Menyisir Wilayah Lain
Bea Cukai meminta kementerian/lembaga (K/L) lain untuk terus memperbaiki kebijakan terkait masuknya barang impor.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 08 Mei 2025
Bea Cukai Antisipasi Banjir Produk China Akibat Kebijakan Tarif Trump, China Tengah Menyisir Wilayah Lain
Dunia
Pertumbuhan Ekonomi AS Melambat, China Tegaskan Siap Berunding Tapi Ada Syaratnya
AS tinggal menghitung hari sebelum gangguan rantai pasokan sedangkan masa jeda 90 hari atas tarif timbal balik akan berakhir pada 8 Juli 2025.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 07 Mei 2025
Pertumbuhan Ekonomi AS Melambat, China Tegaskan Siap Berunding Tapi Ada Syaratnya
Bagikan