Kesehatan

Penyintas COVID-19 Tetap Berisiko Terpapar Omicron

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Selasa, 08 Februari 2022
Penyintas COVID-19 Tetap Berisiko Terpapar Omicron

Penyintas COVID-19 bisa terinfeksi Omicron (Foto: Pixabay/alexandra_koch)

Ukuran:
14
Audio:

MUNGKIN banyak orang yang berpikir apabila sudah pernah terkena COVID-19 maka tidak akan bisa terinfeksi lagi. Padahal, mereka yang telah sembuh dari COVID-19 atau para penyintas tetap memiliki risiko terkena varian Omicron.

Hal itu dijelaskan oleh Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Tjandra Yoga Aditama. Menurutnya ada beberapa penelitian yang membuktikan hal itu.

Baca Juga:

Mengintip Daftar Negara dengan Penanganan COVID-19 Terburuk

"Ada penelitian yang menyebut dua atau tiga atau lima kali lebih sering. Ada juga penelitian lain menunjukkan risiko relatif terinfeksi ulang 6,36 kali pada yang belum divaksin dan 5,02 kali pada yang sudah divaksin," jelas Prof. Tjandra seperti yang dikutip dari laman Antara.

e-infeksi pun dapat dialami orang yang sudah mendapatkan booster atau dosis ketiga vaksin (Foto: Pixabay/alexandra_koch)

Prof. Tjandra yang pernah menjabat sebagai Direktur WHO Asia Tenggara dan Mantan Dirjen P2P & Ka Balitbangkes tersebut mengungkapkan bahwa re-infeksi pun dapat dialami orang yang sudah mendapatkan booster atau dosis ketiga vaksin. Hal tersebut lantaran efikasi vaksin tidak 100 persen.

"Jadi masih mungkin akan ada yang sakit yang disebut breakthrough infection yang derajatnya dinilai dalam bentuk breakthrough infection rate (B-Infection rate)," ujarnya.

Tjandra menjelaskan mereka yang sudah divaksin lengkap, tetap berisiko terinfeksi Omicron. Hanya saja kemungkinan tanpa gejala atau mengalami keluhan ringan.

Selain itu, Prof. Tjandra juga menuturkan bahwa pemberian vaksin secara lengkap ditambah booster akan sangat membantu kondisi kesehatan walau masih bisa terpapar COVID-19.

"Pemberian vaksin secara lengkap, apalagi kalau dengan booster akan secara bermakna mengurangi angka masuk rumah sakit dan jauh mengurangi kemungkinan penyakitnya jadi memberat," jelasnya.

Baca Juga:

Mengenal Gejala MIS-C Pada Anak Setelah Positif COVID-19

Perihal kebijakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kenaikan kasus yang terjadi beberapa waktu terakhir, Tjandra menyarankan pemerintah kembali melakukan levelisasi PPKM, serta pengetatan aturan pada situasi tertentu.

Prof Tjandra menyarankan perlunya melakukan levelisasi PPKM (Foto: Pixabay/ahmadardity)

Tjandra menyarankan, pertimbangan epidemiologik kenaikan dan penurunan di berbagai negara bisa jadi pegangan tentang berapa lama levelisasi PPKM akan dilakukan.

Sementara itu, di sisi lain Prof Fachmi Indris, dari Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) mengatakan dengan melihat perkembangan terbaru varian COVID-19, diperlukan edukasi pada masyarakat terkait vaksin dan booster.

Selain itu, Fachmi juga mengingatkan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Salah satunya menggunakan masker N95, bukan lagi yang berbahan kain. Aktivitas sebaiknya juga dilakukan secara daring.

Di samping itu, yang tak kalah penting ialah Prof. Fachmi menyarankan agar pemerintah memperketat karantina orang dari luar yang masuk ke Indonesia dan menerapkan '3T', yakni Tracking, Testing dan Treatment. (ryn)

Baca Juga:

Jangan Menunda Vaksin COVID-19 Bagi Anak

#Kesehatan #Kesehatan #COVID-19 #Omicron
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Bagikan