Mengintip Daftar Negara dengan Penanganan COVID-19 Terburuk


Mengintip daftar negara dengan penanganan COVID-19 terburuk (Foto: Pixabay/geralt)
BARU-BARU ini Bloomberg telah merilis COVID Resillience Ranking, guna menentukan mana saja negara yang tak bisa mengatasi COVID-19 dengan baik maupun sebaliknya.
Dengan sejumlah perhitungan, muncul beragam negara yang menduduki dari mulai peringat ke-1 hingga ke-53. Untuk posisi pertama ditempati oleh Uni Emirate Arab yang naik dua peringkat dibanding sebelumnya, dengan skor 78,9.
Baca Juga:
Mengenal Gejala MIS-C Pada Anak Setelah Positif COVID-19

Kemudian, di posisi kedua terdapat Saudi Arabia yang naik 18 peringkat dengan total skor 77,8. Kemudian di tempat ketiga diisi oleh Finlandia yang meraih skor 70,1.
Untuk Indonesia, saat ini berada di posisi ke-44, naik tujuh peringkat masih pada level yang kurang baik. Skor yang dimiliki Indonesia yakni 58,7 dengan dosis vaksin per 100 yang mencapai 112, keketatan lockdown 66, kapasitas penerbangan -35,1 persen, serta Vaccinate Travel Routes 273,5.
Sementara itu, untuk sejumlah negara tetangga seperti Singapura, berada di posisi ke-5 dengan skor total 70. Kemudian untuk Malaysia ada di posisi ke-27, naik 20 peringkat dari sebelumnya.
Kemudian, untuk negara Filipina menempati posisi terakhir yakni ke-53, turun tiga peringkat dari sebelumnya. Filipina mendapat skor 48,3, di bawah Vietnam yang skornya menyentuh angka 53,4.
Baca Juga:

Sedikit informasi, Covid Resillience Ranking ialah gambaran bulanan di mana virus ditangani paling efektif, dengan pergolakan sosial dan ekonomi paling sedikit.
Hal itu dinilai berdasarkan 12 indikator data yang mencakup penahanan virus, cakupan vaksinasi, kualitas perawatan kesehatan, kematian secara keseluruhan, kemajuan menuju new normal. Bloomberg menangkap bagaimana 53 ekonomi terbesar di dunai merespons soal ancaman COVID-19.
Perihal kekhawatiran seputar varian Omicron sudah mereda, terlebih studi melihat, bahwa mereka yang divaksinasi akan lebih kuat dalam melawan varian Omicron.
Sejumlah negara pertama yang mengalami gelombang Omicron setelah muncul barian tersebut yakni Republik Ceko dan Afrika Selatan. Kasus Omicron di dua negara terseut naik peringkat bulan ini, karena tingkat pertumbuhan kasus melambat tanpa menyebabkan kematian serta gangguan yang meluas. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas

Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19

Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala

Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet

The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati

DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera

[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
![[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat](https://img.merahputih.com/media/dd/9e/b5/dd9eb5a1bf5cdc532052d7f541d290b4_182x135.png)
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan

Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga

Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
