Penyebab Fatal Banjir Bandang Garut
Indonesia ID Garut
MerahPutih Nasional – Bencana banjir bandang yang meluluhlantahkan 7 kecamatan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, disebebakan rusaknya Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimanuk.
Koefisien Regim Sungai (KRS) atau perbandingan debit air tertinggi dengan debit air terendah dalam satu periode pada DAS Cimanuk mencapai 713, mestinya, kondisi DAS dikatakan baik apabila memiliki KRS kurang dari 80.
Tak ayal, kondisi tersebut menyebabkan mudahnya air meluap saat curah hujan tinggi dan surut secara cepat. Saat musim kemarau, DAS akan mengalami kekeringan.
"Inilah indikator DAS Cimanuk sudah tidak sehat. Apalagi kalau kita lihat indikator lainnya seperti kualitas air yang menunjukkan sungai Cimanuk sudah sangat sakit," terang Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho kepada merahputih.com, Jumat (23/9).
Ihwal demikian, tambah Sutopo, diperparah dengan sedimentasi yang terjadi. Sedimentasi yang terjadi di kawasan DAS Cimanuk mencapai 6.350 ton per kilometer persegi per tahun. Kondisi tersebut menyebabkan volume sedimentasi tahunan yang terdiposisi di sungai Cimanuk 12,7 juta meter kubik per tahun.
Maraknya sedimentasi, lanjut Sutopo, menyebabkan pendangkalan sungai dan menyebabkan unsur hara larut akibat erosi pada saat banjir terjadi. Padahal, lokasi terjadinya banjir bandang berada di kawasan hulu yang merupakan lokasi perkebunan dari warga. "Sayangnya, praktik penanaman dan perkebunan yang terjadi di lokasi ini tidak disertai dengan kaidah konservasi," pungkasnya.
Konversi lahan yang terjadi di DAS Cimanuk Sutopo menjelaskan bahwa mencapai 75 persen dari total luas DAS mencapai 3.600 kilometer persegi. Kondisi tersebut, juga menyebabkan debit sungai tidak dapat menampung jika terjadi hujan.
“Daerah yang terjadi banjir bandang juga bukan merupakan kawasan yang masuk dalam rawan bencana banjir,” terang Sutopo. (Ard)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
TNI Bangun 32 Jembatan Darurat di Sumatera, Pesan 100 Jembatan Bailey dari Luar Negeri
Begini Kerja Cepat TNI Bangun Puluhan Jembatan Wilayah Terdampak Bencana di Sumatra
Ketua MUI Minta Warga Menahan Diri Untuk Perayaan Tahun Baru Karena Sumatera Sedang Berduka
TNI Tambah 15 Batalyon Percepat Pemulihan Sumatera, Ini Fokus Kerjanya
PDIP Kirim Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Aceh, Sumut, dan Sumbar, Pulihkan Kondisi Daerah Bencana
PMI Mulai Kirim Bantuan Alat Berat dan Peralatan Kebersihan ke Daerah Bencana Sumatera
Polisi dan Tentara Dikerahkan Bangun Huntara Bagi Korban Bencana Sumatera
5 Jembatan Bailey di Aceh Sudah Selesai 100 Persen, Mobilitas Warga Berangsur Pulih
Polres Aceh Tamiang Hadirkan Bengkel dan Cuci Kendaraan Bagi Korban Banjir
54 Mahasiswa UNS Terdampak Bencana di Sumatera Dapat Santunan Rp 1 juta