Penurunan Penjualan Kendaraan Bikin Kinerja Asuransi Umum Anjlok 5 Persen
Pameran GIIAS 2024. Foto: MerahPutih,com/Didik Setiawan
MerahPutih.com - Data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) kinerja asuransi per Januari-Maret 2024, pendapatan premi asuransi umum mencapai Rp 32,7 triliun, tercatat lebih tinggi dibandingkan periode sama 2023 mencapai hampir Rp 26 triliun.
Pendapatan premi itu didukung lini usaha properti mencapai Rp 9,59 triliun, kendaraan bermotor mencapai Rp 5,91 triliun dan asuransi kredit mencapai Rp 4,94 triliun.
Sedangkan pembayaran klaim pada periode tersebut mencapai Rp 11,5 triliun lebih tinggi dibandingkan periode sama 2023 mencapai Rp 9,9 triliun.
Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyebutkan penjualan kendaraan bermotor yang melambat pada 2024 mempengaruhi pendapatan premi untuk lini usaha kendaraan bermotor.
Baca juga:
Mercedes-Benz Kirim 16 Unit Kendaraan Listrik ke IKN
“Kami perkirakan melambat hampir lima persen dari total premi pada kuartal kedua 2024,” kata Ketua Umum AAUI Budi Herawan di sela Indonesia Insurance Summit 2024 Denpasar, Bali, Kamis.
Ia memproyeksi perlambatan tersebut disebabkan di antaranya karena ketersediaan kendaraan bermotor yang saat ini lebih banyak melalui pemesanan terlebih dahulu (inden) dan kebijakan terkait kendaraan listrik.
“Saya pikir masyarakat masih menunggu pemerintahan baru bagaimana dan ketersediaan kendaraan baru itu relatif sekarang ini inden karena mereka menerka apakah beralih ke listrik atau bagaimana. Intinya mereka belum mau stok banyak," katanya.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan periode Januari-Maret untuk segmen Wholesales (dari pabrik ke diler) tercatat sebanyak 215.069 unit atau turun sebanyak 23,9 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 282.601.
Baca juga:
Apa Itu HEV? Kendaraan yang Menggunakan 2 Jenis Tenaga Mesin
Penjualan retail (dari diler ke konsumen) turut mengimbangi performa Wholesales yang mencapai 230.778 unit pada tahun ini atau turun 15 persen dari yang sebelumnya mencapai 271.423 unit.
Budi belum membeberkan pendapatan premi khususnya dari kendaraan bermotor untuk posisi kuartal kedua 2024 yang rencananya dirilis dalam waktu dekat. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Jaecoo Umumkan Harga J8 Serta J8 PHEV, Intip Teknologi SHS dan ARDIS-nya
Bebas Melintas di Jalur Ganjil-Genap, Penjualan Mobil Hybrid Bisa Melonjak
Sukses Luncurkan Produksi BAIC BJ40 Plus, Founder JIO Dorong Kebijakan Mobil Hybrid Bebas dari Ganjil Genap
Chery Tiggo 8 CSH Siap Meluncur di Indonesia, Dibanderol Rp 499 Juta
Efisien Dalam Bahan Bakar, Mobil Hybrid Perlu Insentif
Penurunan Penjualan Kendaraan Bikin Kinerja Asuransi Umum Anjlok 5 Persen
GAIKINDO Sebut Jumlah Mobil Hybrid Bisa Tembus 70 Ribu Unit di Akhir 2024
Respons Menperin Soal Wacana Mobil dan Motor Wajib Asuransi
Tolak Asuransi Wajib Kendaraan Bermotor, Legislator PKS Dorong Revisi UU LLAJ
Pemprov DKI Susun Raperda Manajemen Lalu Lintas, Ada Pembahasan ERP