Efisien Dalam Bahan Bakar, Mobil Hybrid Perlu Insentif


Deretan mobil yang tampil di GIIAS 2024. Foto: MerahPutih.com/Didik Setiawan
MerahPutih.com - Mobil hybrid bisa menjadi salah satu pilihan kendaraan yang efisiensi karena bahan bakarnya yang lebih baik dibandingkan mobil konvensional alias mobil bermesin pembakaran internal (ICE).
Dengan biaya yang lebih rendah dan manfaat yang signifikan, jenis kendaraan ini bisa diberikan insentif karena dapat mendorong adopsi kendaraan yang lebih ramah lingkungan di kalangan masyarakat luas.
"Mobil hybrid juga tidak memerlukan infrastruktur charging station alias Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), biaya produksinya tidak semahal mobil listrik sehingga terjangkau oleh masyarakat luas," ujar Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie D. Sugiarto.
Gaikindo sepakat dengan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita yang baru-baru ini menyampaikan keinginannya terhadap mobil hybrid untuk turut mendapat insentif dari pemerintah meski besarannya tidak sebesar insentif untuk mobil listrik murni (Battery Electric Vehicle/BEV).
Baca juga:
GAIKINDO Sebut Jumlah Mobil Hybrid Bisa Tembus 70 Ribu Unit di Akhir 2024
"Kami sependapat, bahwa mobil hybrid sebaiknya juga mendapatkan insentif walaupun tidak sebesar mobil full listrik,” katanya dikutip Antara, Kamis (29/8)
Jongkie menilai, mobil hybrid pantas mendapat insentif berkat efisiensi bahan bakarnya yang lebih baik dibandingkan mobil konvensional alias mobil bermesin pembakaran internal (ICE).
Dengan kombinasi ICE dan motor listrik, mobil hybrid mampu mengurangi konsumsi bahan bakar secara signifikan. Ini tidak hanya menghemat pengeluaran konsumen, tetapi juga membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Efisiensi ini berkontribusi pada pengurangan emisi gas buang, menjadikan mobil hybrid sebagai pilihan yang lebih ramah lingkungan, dan membantu pemerintah mencapai target nol emisi pada 2030.
Baca juga:
VS HEV Meluncur, Mobil Hybrid Pertama dari MG
Selain itu, mobil hybrid, menurut Jongkie, menghasilkan polusi yang lebih rendah karena mesin ICE pada mobil ini jarang beroperasi. Sebagian besar penggerak dilakukan oleh motor listrik, terutama dalam kondisi kecepatan rendah atau saat berhenti, yang mengurangi emisi secara drastis dibandingkan dengan mobil berbahan bakar fosil.
"Keunggulan ini membuat mobil hybrid menjadi pilihan yang ideal untuk kota-kota besar dengan tingkat polusi tinggi. Mobil hybrid sudah hemat BBM yang cukup signifikan, sudah rendah polusi karena mesin ICE jarang hidup, bisa langsung beroperasi,” kata Jongkie. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Jaecoo Umumkan Harga J8 Serta J8 PHEV, Intip Teknologi SHS dan ARDIS-nya

Bebas Melintas di Jalur Ganjil-Genap, Penjualan Mobil Hybrid Bisa Melonjak

Sukses Luncurkan Produksi BAIC BJ40 Plus, Founder JIO Dorong Kebijakan Mobil Hybrid Bebas dari Ganjil Genap

Chery Tiggo 8 CSH Siap Meluncur di Indonesia, Dibanderol Rp 499 Juta

Efisien Dalam Bahan Bakar, Mobil Hybrid Perlu Insentif

Penurunan Penjualan Kendaraan Bikin Kinerja Asuransi Umum Anjlok 5 Persen

GAIKINDO Sebut Jumlah Mobil Hybrid Bisa Tembus 70 Ribu Unit di Akhir 2024

Chery akan Bawa Tiggo Hybrid ke Indonesia

Intip Fitur MG VS HEV, Mobil Pendatang Baru di Segmen Hybrid

MG Rancang Konsep Hypercar Hybrid
