Pentingnya Perhatikan Label Kandungan Makanan Olahan Ultra

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Kamis, 28 November 2024
Pentingnya Perhatikan Label Kandungan Makanan Olahan Ultra

(Foto: Unsplash/Alex Lvrs)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Makanan olahan ultra atau ultra process food (UPF) mengandung zat aditif dan mengalami perubahan signifikan dari keadaan alaminya. Makanan tersebut cenderung padat energi, miskin nutrisi, dan sering kali memiliki masa simpan yang lama.

Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan bahan terkandung pada makanan olahan ultra. Sebab terlalu banyak mengonsumsinya dapat meningkatkan risiko terkena sejumlah penyakit, seperti jantung.

"Sebagai ahli gizi, kami lebih suka berbicara tentang makanan dan nutrisi yang sebenarnya serta mengajarkan orang cara membaca label dan apa yang harus diperhatikan, daripada berfokus pada kategori yang luas dan menyeluruh," kata Caroline Passerrello, ahli gizi terdaftar dan juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics, dikutip dari Fortune Well, Kamis (28/11).

Sering kali, makanan tertentu mungkin tidak bisa langsung dipastikan aman atau tidak. Ada sejumlah kandungan yang sebenarnya tak aman bagi tubuh, sehingga kamu harus memahami apa saja bahan-bahan berbahaya pada makanan dan minuman kemasan UPF.

Baca juga:

Pengidap Darah Tinggi Disarankan untuk Tidak Konsumsi Makanan Olahan Berlebihan

"Diperlukan edukasi dan membaca label serta mengetahui apa yang harus diperhatikan dan apa yang tidak boleh diperhatikan," imbuhnya.

Passerrello mengatakan, amat penting untuk mertimbangkan tingkat pengolahan makanan, kepadatan nutrisi makanan secara keseluruhan, dan pola makan secara keseluruhan. Misalnya kue dan soda kemasan padat energi tetapi tidak memiliki nutrisi yang dibutuhkan tubuh kita. Meskipun dapat memberikan sejumlah energi dan kalori, mereka tidak menyediakan vitamin atau mineral untuk tubuh.

Mengonsumsi makanan berkalori namun tak bernutrisi dapat menyebabkan kekurangan nutrisi dari waktu ke waktu, serta penambahan berat badan tidak diinginkan.

“Cara tubuh kita merespons kalori dan nutrisi berbeda-beda, tergantung pada usia, tingkat aktivitas, dan pola makan kita secara keseluruhan,” katanya.

Baca juga:

Perempuan dan Laki-Laki Alami Gejala Serangan Jantung Berbeda

Alasan lain untuk mengurangi konsumsi makanan olahan ialah itu berkaitan dengan fungsi kognitif seseorang. Temuan terbaru dari Columbia University Mailman School of Public Health dan Robert N. Butler Columbia Aging Center menunjukkan bahwa mengikuti diet yang lebih sehat dapat memperlambat proses penuaan dan mengurangi kemungkinan terkena demensia. (ikh)

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan