Pentingnya Peran Radio di Tengah Pandemi COVID-19


Radio memiliki peran penting di masa pandemi COVID-19 (Foto: pixabay/kieuminhduc1527)
RADIO dinilai memegang peran vital dalam memberikan sejumlah informasi, terkait pendemi COVID-19 ke khalayak luas. Selain itu Radio juga menjadi media distribusi informasi yang akurat untuk menangkal hoaks.
Hal tersebut disampaikan oleh Kemeterian Komunikasi dan Informatikan (Kominfo). Kominfo melihat peran radio di masa pandemi ini sangat penting.
Baca Juga:
Kokohnya Radio di Tengah Hantaman Era Digital
"Kementerian Kominfo melihat bahwa radio memiliki peran vital dalam memberikan informasi melalui beragam talkshow, kegiatan diseminasi informasi, sosialisasi, serta 'public service announcement' tentang pandemi COVID-19," jelas Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate seperti yang dikutip dari laman Antara.

Lebih lanjut Johnny menyampaikan, bahwa dirinya sangat mengapresiasi penyebaran informasi yang dilakukan oleh Lembaga Penyiaran Publik Lokal Radio, atau pihak lainnya di daerah-daerah.
Tak hanya itu, Kominfo pun menilai inisasi Radio Siaga Covid oleh Jaringan Radio Komunitas Indonesia (JRKI), memiliki peran penting dalam menangkal penyebaran hoaks dan disinformasi terkait COVID-19.
Selain itu, Johnny juga menyampaikan, bahwa radio tak hanya berperan dalam penyebaran informasi. Namun memberikan pelayanan publik, seperti program pembelajaran daring bagi siswa selama pandemi COVID-19.
"Bahkan di sejumlah daerah yang terkendala untuk memberikan layanan pembelajaran daring bagi siswanya, radio dapat membantu pelaksanaan pembelajaran jarak jauh," jelas Johnny.

Sementara itu, Kepala Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) Jakarta, Enderiman Butar-Butar, menjelaskan bahwa pihaknya totalitas dalam melayani masyarakat di tengah pandemi.
Yakni dengan menghadirkan sejumlah program siaran dan pemberitaan, yang fokus pada penanggulangan penyebaran COVID-19 .
"Perjalanan Radio Republik Indonesia selama dua tahun ini semenjak masa pandemi memang kita totalitas, dalam arti program-program acara kita fokus pada bagaimana penanggulangan, bagaimana memutus rantai COVID-19 dengan berbagai sisi," ujar Enderiman.
Lebih lanjut Enderiman menegaskan, bahwa selama pandemi, RRI senantias menghadirkan konten berita yang sifatnya informati, membangun dan tak membaut trauma maupun gaduh.
Baca Juga:
Radio Analog Vs Radio Digital Vs Radio Daring, Apa Sih Bedanya?
Tak hanya itu, RRI juga mendukung seluruh program pemerintah, dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Virus COVID-19.
Selain itu, di tengah penyebaran arus informasi yang kian pesat, RRI pun berkomitmen untuk memberantas hoaks yang beredar di masyarakat.
Caranya, RRI menghadirkan sumber pertama dalam siaran pemberitaan, untuk mengklarifikasi atau meluruskan informasi, termasuk soal COVID-19 yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Dari sisi konten siaran, RRI pun fokus menghadirkan program yang menghadirkan semangat optimisme menghadapi pandemi. Seperti program edukasi belajar dari rumah.
Menariknya RRI pun punya program siaran khusus dengan menghadirkan psikolog untuk membahas sejumlah topik menarik, salah satunya tips menghadapi stres atau situasi sulit di tengah pandemi COVID-19. (Ryn)
Baca Juga:
Perjuangan Penyiar Radio Mengabarkan Proklamasi, Nyaris Mati Ditebas Samurai
Bagikan
Berita Terkait
TJ Radio Resmi Meluncur, Bakal Temani Sekaligus Jadi Sumber Informasi Bagi Pelanggan Transjakarta

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
