Kesehatan

Pentingnya Mendampingi Orang dengan Diabetes di Masa Pandemi

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Minggu, 06 Desember 2020
Pentingnya Mendampingi Orang dengan Diabetes di Masa Pandemi

Pentingnya dukungan untuk diabetesi dari keluarga. (Foto: Pexels/Andrea Piacquadio)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

DIDIAGNOSIS menyandang diabetes bisa menjadi beban pikiran bagi setiap orang. Ada risiko komplikasi yang bisa terjadi kapanpun pada diabetesi (penyandang diabetes). Diabetesi akan cenderung memikirkan kemungkinan terjadinya komplikasi yang bisa berdampak fatal seperti kelumpuhan, kebutaan, bahkan meninggal dunia.

Keluarga, teman dan kerabatlah yang harus mampu mendukung diabetesi secara konsisten untuk terus positif dan menghindari pikiran-pikiran negatif. Orang-orang terdekat diabetesi harus mampu menjaga agar mereka tetap berpikir positif dan memotivasinya untuk hidup sehat, hingga menemaninya jika perlu.

Baca juga:

Indonesia Berstatus Waspada Diabetes

Pentingnya Mendampingi Orang dengan Diabetes di Masa Pandemi
Prof. Dr. dr. Sidartawan Soegondo, Sp.PD, KEMD, FACE. (Foto: WWCOMM)

“Intinya, penyelesaian masalah diabetes perlu berkaitan dengan perubahan perilaku dan membangun sinergi positif antar anggota masyarakat, pemerintah dan tenaga profesional kesehatan," ujar dokter Spesialis Penyakit Dalam Sunspesialis Endokrin-Metabolik-Diabetes, Prof. Dr. dr. Sidartawan Soegondo, Sp.PD, KEMD, FACE.

"Di level keluarga, kita terus mempromosikan peran caregiver, mulai dari manajemen, perawatan, pencegahan dan pendidikan diabetes serta meningkatkan kesadaran akan dampak diabetes pada anggota keluarga lain dan jaringan pendukung mereka yang terdampak,” lanjutnya lagi.

Ia juga mengimbau pentingnya kehadiran komunitas masyarakat sadar diabetes dan keluarga peduli diabetes untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiagaan masyarakat dalam mengendalikan diabetes.

Dengan prevalensi yang begitu tinggi, maka setiap orang pasti memiliki keluarga atau kerabat yang menderita diabetes, baik yang telah didiagnosis atau bahkan yang belum terdiagnosis.

Baca juga:

Program Khusus Jaga Penderita Diabetes di Masa Pandemi

Menguatnya peran keluarga sebagai caregiver bagi diabetesi adalah secercah kabar baik di rengah pandemi COVID-19. Penanganan diabetesi di masa pandemi memang mengalami banyak hambatan, baik akibat langsung risiko infeksi COVID-19, maupun akibat tidak langsung dari adanya pembatasan sosial.

Pentingnya Mendampingi Orang dengan Diabetes di Masa Pandemi
Pendampingan diabetesi di masa pandemi. (Foto: Pexels/Matthias Zomer)

Orang lanjut usia dan orang dengan penyakit penyerta seperti penyakit diabetes lebih rentan mengalami risiko komplikasi bila terinfeksi COVID-19.

Menurut data Satgas Penanganan COVID-19, diabetes adalah penyakit penyerta atau komorbid kedua terbanyak di Indonesia. Kehadiran pandemi COVID-19 membuat sejumlah aktivitas manajemen diabetes menjadi terhambat hampir di seluruh Indonesia.

Misalnya senam diabetes, pertemuan-pertemuan edukasi diabetes, bahkan konsultasi tatap muka antara dokter dengan diabetesi juga menjadi hal yang menjadi semakin sulit dilakukan. Di sinilah peran keluarga sebagai caregiver menjadi penentu dalam keberhasilan manajemen diabetes di masa pandemi.

Meskipun dengan panduan dokter yang lebih minim, namun dengan dukungan, bantuan dan pengawasan dari keluarga, diabetesi tetap bisa patuh pada gaya hidup sehat dan mengonsumsi asupan nutrisi untuk diabetes yang memadai. Keluarga juga bisa mengadakan sesi olahraga bersama agar menstimulasi diabetesi untuk tetap aktif bergerak. (avia)

Baca juga:

Pentingnya Peran Keluarga Bagi Penderita Diabetes

#Kesehatan #Info Kesehatan #Penyakit Diabetes #Diabetes Tipe 2 #Tips Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Indonesia
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Anggaran kesehatan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dialokasikan sebesar Rp 244 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Bagikan