Penjelasan BNPB Terkait Penyebab Terjadinya Hujan Es di Depok


Hujan es. Foto: Twitter
MerahPutih.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membenarkan adanya fenomena hujan es terjadi di wilayah Depok, Jawa Barat, pada Selasa (20/3) sore.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan fenomena hujan es biasa terjadi di peralihan musim.
"Proses pembentukan awan, partikel kita menyebut istilah parsel udara ketika dia naik akibat proses konveksi naik ke atas. Ketika sampai kondisinya sangat jenuh berubah menjadi butir-butir awan, itu akan tumbuh. Kalau proses konvektif di dasar kuat di bawah, awan makin tebal komponen es semakin besar," kata Sutopo saat dikonfirmasi merahputih.com, Selasa (20/3)
Menurut dia, hujan es terjadi pada saat hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang dengan durasi singkat.
"Fenomena ini lebih banyak terjadi pada masa transisi atau pancaroba musim, baik dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya," tuturnya
Sedangkan indikasi terjadinya hujan es disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat satu hari sebelumnya udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas dan gerah.
"Udara terasa panas dan gerah akibat adanya radiasi matahari yang cukup kuat ditunjukkan oleh nilai perbedaan suhu udara antara pukul 10.00 dan 07.00 LT (> 4.5°C) disertai dengan kelembapan yang cukup tinggi ditunjukkan oleh nilai kelembapan udara di lapisan 700 mb (> 60%)," pungkasnya. (Asp)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
254 Rumah Warga Rusak Akibat Gempa Poso, Tersebar di 19 Desa

Tidak Ada Korban Jiwa, BNPB Minta Warga Tetap Waspada Efek Gempa Susulan di Bekasi

Korban Gempa Poso Dijanjikan Bantuan Rumah Rusak Rp 15-30 Juta, Plus Bansos Tunai Rp 600 Ribu 3 Bulan

Operasi Terpadu Bikin Penanganan Karhutla Efektif, BNPB Siaga Sampai September 2025

BNPB Pantau Kondisi Kekeringan di Indonesia, Ribuan Liter Air Dikirim ke Berbagai Desa

Minta 10 Pantai Dikosongkan, BNPB: Tsunami 50 cm Bisa Membunuh

5 Provinsi Diminta Kosongkan Pantai, Pengalaman 2011 Saat Tsunami Jepang di Papua Capai 3,8 Meter Dalam Teluk

Sikapi Karhutla Riau, Gibran Bakal Ketatkan Regulasi Hingga Pengawasan Pembukaan Lahan

Sudah 4.400 Hektare Hutan dan Lahan Terbakar di Sumatera Utara, Polisi Tangkap 12 Orang

44 Orang Jadi Tersangka Karena Diduga Sengaja Bakar Lahan dan Gambut di Riau
