Peningkatan Jumlah Penumpang Angkutan Umum saat Nataru 10,71 Persen


Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) saat menutup Posko Monitoring Penyelenggaraan Transportasi Periode Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 secara daring pada Selasa (4/1/2022). ANTARA/HO-BKIP Keme
MerahPutih.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menutup Posko Monitoring Penyelenggaraan Transportasi Periode Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 secara daring pada Selasa (4/1).
Dia mengatakan bahwa pada masa masa libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 hanya tercatat sebesar 5.303.161 pergerakan penumpang.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat, peningkatan jumlah penumpang angkutan umum sebesar 10,71 persen atau sebanyak 5.871.300 penumpang pada libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru) dari tanggal 17 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.
Menhub mengatakan, meskipun terjadi peningkatan mobilitas masyarakat, penanganan pergerakan transportasi dapat berjalan lancar dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Baca Juga:
Antusiasme Liburan Nataru Berdampak terhadap Kebangkitan Ekonomi Dalam Negeri
“Sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo bahwa kami tetap melayani pergerakan masyarakat di masa libur Nataru, namun dengan pengawasan prokes yang ketat. Hal itu perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya peningkatan kasus COVID-19 usai masa libur Nataru,” kata Budi Karya dalam keterangannya.
Menhub menjelaskan berdasarkan data sementara yang dihimpun dari Posko Pemantauan rinciannya sebagai berikut :
- Pada angkutan bus, terdapat kenaikan jumlah penumpang sebanyak 22,09 persen yaitu dari 775.751 penumpang menjadi 947.106 penumpang.
- Pada angkutan penyeberangan, terdapat kenaikan jumlah penumpang sebanyak 0,66 persen yaitu dari 1.509.233 penumpang menjadi 1.519.204 penumpang.
- Pada angkutan udara, terdapat kenaikan jumlah penumpang sebanyak 10,27 persen yaitu dari 2.001.836 penumpang menjadi 2.207.370 penumpang.
- Pada angkutan laut, terdapat penurunan jumlah penumpang sebanyak 26,04 persen yaitu dari 475.838 penumpang menjadi 351.929 penumpang.
- Pada angkutan kereta api, terdapat kenaikan jumlah penumpang sebanyak 56,46 persen yaitu dari 540.503 penumpang menjadi 845.691 penumpang.
Baca Juga:
Penumpang KRL Yogya-Solo Meningkat Selama Liburan Nataru
Selanjutnya dari data sementara, tercatat jumlah kendaraan Golongan I yang keluar masuk Jabodetabek, di 4 gerbang tol utama (GT. Cikupa, GT. Cikampek Utama, GT. Kalihurip Utama dan GT. Ciawi) mengalami peningkatan 17,5 persen, dari 3,47 juta kendaraan pada Natal dan tahun baru tahun lalu, menjadi 4,11 juta kendaraan pada tahun ini.
Sedangkan untuk kendaraan Golongan II – V (angkutan barang) mengalami peningkatan 27,7 persen dari 755 ribu kendaraan pada tahun lalu, menjadi 964 ribu kendaraan pada Natal dan tahun baru kali ini.
Menhub mengatakan, kelancaran penyelenggaraan transportasi di masa Libur Natal dan Tahun Baru ini tidak lepas dari adanya kolaborasi yang baik antar pemangku kepentingan, yaitu dengan kepolisian, TNI, kementerian/lembaga, pemerintah daerah, operator transportasi, media, masyarakat, dan unsur terkait lainnya.
Ia meminta skema yang sudah berhasil dilakukan di masa libur Nataru, bisa diterapkan juga di masa Angkutan Lebaran mendatang.
“Sekalipun pergerakan lebih ramai, namun tetap lancar dan tingkat kecelakaan juga menurun. Ini bisa menjadi pola yang bisa dijalankan kembali di masa Angkutan Lebaran mendatang,” ujarnya. (*)
Baca Juga:
Nataru, TransJakarta Sesuaikan Layanan Pada Penumpang
Bagikan
Berita Terkait
Solo Masuk Daftar 10 Kota dengan Biaya Transportasi Termahal, Dishub Beri Respons

Menteri Keuangan Pastikan Ada Stimulus Buat Dongkrak Daya Beli Saat Natal dan Tahun Baru 2026

Legislator PKB Minta Pemerintah Penuhi Tuntutan Driver Ojol

Proses Pendinginan, Bangkai Kapal Barcelona Terapung di Laut Dikawal Patroli PLP Bitung

Kemenhub: Seluruh Korban Selamat dan Meninggal Kapal Barcelona Sudah Ditemukan

Penerbangan Citilink dan Batik Air dari Halim Dikurangi, Sebagian Dialihkan ke Bandara Soekarno-Hatta

Ingat! Penerbangan Batik Air dan Citilink Pindah Bandara per 1 Agustus, Jangan Sampai Salah

Satgas Khusus Dibentuk Untuk Berantas Layangan Perusak Penerbangan di Soekarno-Hatta

Manifest KMP Tunu Pratama Jaya Diduga Tak Valid, Pengawasan Kemenhub Dipertanyakan

KMP Tunu Pratama Jaya Terakhir Dicek Sebulan Sebelum Tenggelam, Menhub Pastikan Hasilnya Laik
