Pengurus Formatur Partai Golkar Berjumlah 240 Orang

Luhung SaptoLuhung Sapto - Senin, 30 Mei 2016
Pengurus Formatur Partai Golkar Berjumlah 240 Orang

Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto (tengah) usai pengumuman hasil formatur susunan pengurus Partai Golkar periode 2016-2019 di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakbar, Senin (30/5). (mp/Abi)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Politik - Tim formatur Partai Golkar telah menyelesaikan penyusunan struktur pengurus baru di bawah kepemimpinan Setya Novanto. Pengurus baru periode 2016-2019 partai berlambang pohon beringin itu berjumlah 240 orang.

Rencana awal jumlah pengurus hanya diisi 117 orang, tapi kemudian susunan kepengurusan berubah jadi 'gemuk' dengan diisi oleh lebih dari 240 orang. 

"Tapi setelah rapat diselenggarakan semalam diputuskan berjumlah lebih dari 240 orang anggota. Hal ini dilakukan, untuk proses rekonsiliatif dan memrangkul semua kader dari semua calon ketua umum dalam Munaslub kemarin. Kepengurusan akan mengakomodir caketum-caketum kemarin. Meskipun tidak semuanya masuk dalam pengurus harian," ujar politisi Partai Golkar, Nurul Arifin di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (30/5).

Nurul menambahkan kepengurusan Golkar saat ini diisi berbagai macam latar belakang aspek mulai dari bidang keilmuan, usia dan teritorial. Termasuk 32,7 persen di antaranya diisi oleh kader wanita dan anak muda.

"Saat ini anggota kami berbagai macam latar belakang yang mencerminkan wajah-wajah baru Golkar," terangnya.

Menurut Nurul, pelantingan pengumuman formatur pengurus partai Golkar periode 2016-2019 dilaksanakan sebelum bulan Ramadan dan bertepatan dengan Rapimnas Partai.

"Pemberitahuan melalui pesan singkat sms, yang tidak dapat undangan berarti tidak masuk kepengurusan dan keputusan sudah final. Tujuannya bersifat mengikat supaya tidak lagi goyang," jelasnya.

Saat disinggung mengenai pengurus-pengurus yang pernah terlibat masalah hukum, Nurul menegaskan sekali lagi bahwa hal itu wajar-wajar saja, sesuai dengan aturan, amanat undang-undang dan AD/ART partai.

"Seseorang sudah selesaikan kewajibannya di pengadilan. Ini kesempatan kedua bagi mereka. Tidak lagi harus dipermasalahkan. Wajar kalau dikapitalisasi oleh lawan-lawan partai partai," pungkas Nurul. (Abi)

BACA JUGA: 

  1. Jadi Ketua Umum Partai Golkar, Ini Program Kerja 100 Hari Pertama Setya Novanto
  2. 'Politik Sandera' Bawa Setnov Duduki Ketum Golkar
  3. Bangun Tidur, Setya Novanto Jadi Ketum Golkar
  4. Setya Novanto Ketua Umum Partai Golkar Terpilih
  5. Setya Novanto: Idrus Marham Sekjen dan Nurdin Halid Ketua Harian DPP Partai Golkar
#Partai Golkar #Nurul Arifin #Setya Novanto #Golkar #Partai Politik
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
Bahlil Dorong Pilkada Dipilih DPRD Agar UU Tak Diobrak-Abrik
Ia menyuarakan kekhawatiran tentang potensi perubahan norma yang sudah disepakati
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 06 Desember 2025
Bahlil Dorong Pilkada Dipilih DPRD Agar UU Tak Diobrak-Abrik
Berita
Pramono Perintahkan 2 Hari Setelah Acara Bendera dan Spanduk Partai Harus Diturunkan
Pria yang akrab disapa Pram itu pun mengaku tidak peduli jika ia dikritik terkait keputusannya untuk membersihkan spanduk dan bendera partai di Jakarta.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 03 Desember 2025
Pramono Perintahkan 2 Hari Setelah Acara Bendera dan Spanduk Partai Harus Diturunkan
Indonesia
Viral Bupati Aceh Tenggara Sebut ‘Prabowo Presiden Seumur Hidup’, Golkar: Bentuk Ekspresi Kegembiraan
Ucapan Bupati Aceh Tenggara yang meminta Prabowo Subianto menjadi presiden seumur hidup viral di media sosial.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 02 Desember 2025
Viral Bupati Aceh Tenggara Sebut ‘Prabowo Presiden Seumur Hidup’, Golkar: Bentuk Ekspresi Kegembiraan
Indonesia
Gimmick Baru PSI, Tinggalkan Sapaan Bro dan Sis Demi Kesan Lebih Egaliter
Ketua Harian PSI Ahmad Ali mencontohkan sapaan Bro dan Sis tidak sesuai jika digunakan dalam konteks tertentu, misalnya saat berkunjung ke pondok pesantren.
Wisnu Cipto - Sabtu, 22 November 2025
Gimmick Baru PSI, Tinggalkan Sapaan Bro dan Sis Demi Kesan Lebih Egaliter
Indonesia
Golkar Solo Bakal Gelar Tasyakuran Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
Partai Golkar sejak awal telah mengusulkan dan mendukung beliau beserta tokoh-tokoh lainnya untuk mendapatkan gelar pahlawan nasional. Kemudian tahun ini baru terwujud.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 11 November 2025
Golkar Solo Bakal Gelar Tasyakuran Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
Indonesia
Golkar Apresiasi Prabowo, Gelar Pahlawan Nasional Terhadap Soeharto dan Gus Dur Dinilai Sebagai Simbol Rekonsiliasi
Pak Harto berperan penting, baik pada masa prakemerdekaan, pascakemerdekaan, maupun selama menjadi presiden
Angga Yudha Pratama - Senin, 10 November 2025
Golkar Apresiasi Prabowo, Gelar Pahlawan Nasional Terhadap Soeharto dan Gus Dur Dinilai Sebagai Simbol Rekonsiliasi
Indonesia
Bahlil Lahadalia Minta Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Ungkit Peran Transmigrasi dalam 'Menjodohkan' Suku Jawa dan Papua
Ketum Golkar Bahlil Lahadalia mengusulkan Soeharto menjadi Pahlawan Nasional, menyoroti jasa program transmigrasi yang membentuk kebinekaan dan persatuan di Papua Selatan
Angga Yudha Pratama - Jumat, 07 November 2025
Bahlil Lahadalia Minta Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Ungkit Peran Transmigrasi dalam 'Menjodohkan' Suku Jawa dan Papua
Indonesia
Presiden Perintahkan Kader PKS Jadi Negarawan, Jaga Integritas
Al Muzzammil berpesan kepada para kader PKS untuk menjadi negarawan sejati yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 02 November 2025
Presiden Perintahkan Kader PKS Jadi Negarawan, Jaga Integritas
Indonesia
Bebas Bersyarat Setya Novanto Digugat ke PTUN, Kuasa Hukum ARUKKI dan LP3HI: Masih Terlibat Kasus TPPU
Setya Novanto diminta kembali ke penjara jika bebas bersyarat dibatalkan.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 29 Oktober 2025
Bebas Bersyarat Setya Novanto Digugat ke PTUN, Kuasa Hukum ARUKKI dan LP3HI: Masih Terlibat Kasus TPPU
Indonesia
Idrus Marham Yakin Bahlil Setia ke Prabowo Meski Dihujat di Media Sosial
Memperjuangkan keadilan harus dengan cara adil, memperjuangkan demokrasi harus dengan cara demokratis
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 25 Oktober 2025
Idrus Marham Yakin Bahlil Setia ke Prabowo Meski Dihujat di Media Sosial
Bagikan