Pengungsi Lereng Merapi Banyak Jual Hewan Ternak, Harga Sapi di Pasar Bekonang Anjlok


Harga sapi di Pasar Bekonang, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo anjlok akibat banyak warga lereng merapi menjual hewan ternak, Minggu (15/11). (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Harga jual hewan ternak sapi di Pasar Bekonang, Kecamayan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, anjlok.
Hal tersebut dipengaruhi akibat banyaknya warga di lereng Gunung Merapi kawasan Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten banyak menjual hewan ternak karena harus ditinggal di Tempat Penampungan Pengungsian Sementara (TPPS) desa setempat.
Salah seorang penjual sapi asal Desa Kebonarum, Kabupaten Klaten, Sumarjan mengatakan, pihaknya membawa lima ekor sapi untuk dijual di Pasar Bekonang. Sapi yang dijual ini semuanya milik warga lereng Gunung Merapi di Desa Balerante yang minta tolong untuk dijualkan.
Baca Juga
"Pemiliknya tidak bisa merawat semua sapi karena ikut mengungsi. Dari pada terjadi sesuatu lebih baik hewan sapi dijual. Uang hasil jualan buat beli sapi lagi jika merapi sudah aman," ujar Sumarjan, Minggu (15/11).
Ia mengatakan banyaknya warga dari lereng Gunung Merapi yang juga ikut menjual hewan ternaknya menjadikan harga sapi di pasaran anjlok. Selain itu, sebagian besar sapi yang dijual dipasaran ukurannya sedang dan belum layak dipotong.
"Biasanya harga sapi ukuran besar siap potong jenis metal satu ekor dijual Rp35 juta per ekor sekarang turun hanya Rp25 juta per ekor," kata dia.

Sedangkan sapi ukuran sedang, harganya Rp20 juta per ekor turun menjadi Rp10 juta per ekor. Turunnya harga sapi ini terjadi selama sepekan terakhir setelah status Gunung Merapi naik menjadi siaga.
"Saya perkirakan harga sapi dipasar akan terus turun pada beberapa hari kedepan seiring meningkatnya status merapi dan banyak warga mengungsi," tutur dia.
Senada diungkapkan penjual lainnya, Ngatijan (49) warga Desa Mojosongo, Kabupaten Boyolali. Ia mengaku baru saja membeli dua ekor sapi milik warga di lereng Gunung Merapi di Desa Tlogolele senilai Rp40 juta.
"Saya jual lagi (Pasar Bekonang) tenyata laku. Untungnya tidak banyak karena kondisinya harga sapi di pasar sedang turun 50-40 persen dari harga normal," katanya.
Baca Juga
Merapi Siaga, KPU RI Siapkan TPS Darurat di Klaten dan Boyolali
Ia menambahkan turunya harga sapi di pasaran akibat banyak warga di lereng Gunung Merapi berbondong-bondong menjual hewan ternak," tutup Ngatijan. (Ismail/Jawa Tengah)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Roblox Jadi Ekstrakurikuler SMP di Solo, Walkot Respati Sebut Jadi Edukasi Menarik

Pemkot Pastikan Revitalisasi Segaran Peninggalan Era PB X tak Langgar UU Cagar Budaya

KemenPU Tinjau Gedung DPRD Solo yang Dibakar saat Demonstrasi, Biaya Perbaikan Bakal Diusulkan ke Pemerintah Pusat

Pemkot Solo Cabut Status Siaga Darurat setelah Kerusuhan, kini Jadi Transisi Darurat Bencana Sosial

Polisi Temukan Mobil yang Dipakai Membawa Lari Uang Nasabah Bank Jateng Wonogiri, Uang Rp 10 Miliar Lenyap

Cegah Rabies, Pemkot Solo Sediakan 1.100 Kuota Vaksin Gratis

Peringati 7 Hari Kematian Affan Kurniawan, Ojol Solo Nyalakan Lilin dan Pasang Bendera Setengah Tiang

Aktivis Sebut Penonaktifan 5 Anggota DPR RI Bodohi Rakyat, Gaji Tetap Diterima

Solo International Performing Arts 2025 Diramaikan 9 Negara, Perkuat Posisi sebagai Kota Budaya Dunia

Warga Solo Ramai Pasang Spanduk Tolak Tindakan Anarkistis
