Penggunaan Tablet Dapat Kurangi Kemampuan Anger Management Anak

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Selasa, 20 Agustus 2024
Penggunaan Tablet Dapat Kurangi Kemampuan Anger Management Anak

Penggunaan waktu layar yang berlebihan dapat menghambat perkembangan anak. (Pixabay/Anviere)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Screen time atau waktu melihat layar, baik itu smartphone maupun tablet, secara tidak langsung memengaruhi otak dan perilaku anak-anak. Sayangnya, hal ini menjadi solusi 'praktis' bagi orangtua ketika anak tantrum.

Laman Medical Daily melansir, para peneliti kini memperingatkan bahwa ini bisa menciptakan siklus buruk, karena dapat mengganggu kemampuan anak untuk mengelola kemarahan dan meningkatkan ledakan emosional.

Studi menunjukkan bahwa waktu layar untuk anak-anak kecil melonjak dari hanya lima menit sehari pada 2020 menjadi 55 menit sehari pada 2022.

Tablet sangat menarik bagi anak-anak karena layar sentuh interaktif, konten yang dipersonalisasi, dan portabilitasnya, menjadikannya bagian dari rutinitas harian mereka.

Baca juga:

Hubungan ADHD, Screen Time, dan Penggunaan Gadget

Peneliti dari studi terbaru menemukan bahwa penggunaan tablet di usia dini dapat berkontribusi pada siklus yang merugikan untuk regulasi emosional.

"Kami menemukan bahwa waktu penggunaan tablet anak berkontribusi pada peningkatan ekspresi kemarahan dan frustrasi, dan bahwa ekspresi emosional kemarahan/frustrasi yang lebih besar kemudian mengarah pada penggunaan tablet yang lebih banyak, dengan demikian, mungkin menyebabkan siklus dari waktu ke waktu," tulis para peneliti dalam studi yang diterbitkan di jurnal Jama Pediatrics.

Baca juga:

TikTok Luncurkan Fitur 'Screen Time' untuk Anak

Para peneliti menggunakan kuesioner untuk menganalisis penggunaan layar harian setiap anak dan regulasi emosional di antara 315 orang tua dari provinsi Nova Scotia, Kanada.

Semua peserta memiliki anak usia prasekolah. Anak-anak tersebut dilacak dari usia 3,5 tahun hingga 5,5 tahun untuk memperkirakan ekspresi kemarahan atau frustrasi mereka.

Para peneliti menemukan bahwa hanya satu jam waktu layar tambahan per hari pada usia tiga setengah tahun terkait dengan peningkatan yang nyata dalam tingkat kemarahan dan frustrasi anak setahun kemudian.

"Penggunaan tablet anak pada usia 3,5 tahun terkait dengan lebih banyak ekspresi kemarahan dan frustrasi pada usia 4,5 tahun. Kecenderungan anak terhadap kemarahan/frustrasi pada usia 4,5 tahun kemudian terkait dengan lebih banyak penggunaan tablet pada usia 5,5 tahun," tulis para peneliti.

Baca juga:

Penting Enggak Sih Membatasi Screen Time Pada Anak?

Akademi Pediatri Amerika merekomendasikan membatasi waktu layar tidak lebih dari satu jam per hari untuk anak-anak usia dua hingga lima tahun.

Mereka menyarankan untuk memasukkan aktivitas lain untuk menjaga tubuh dan pikiran anak tetap terlibat. Ketika memilih media, orang tua sebaiknya memilih program yang interaktif, tidak kekerasan, edukatif, dan pro-sosial. (*)

#Parenting
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Lifestyle
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Lavender dan chamomile kerap menjadi pilihan utama dalam praktik mindful parenting.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Fun
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Periode libur long weekend di Agustus ini jadi saat yang tepat untuk mengunjungi kolam renang.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 17 Agustus 2025
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Indonesia
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Perlu diiringi dengan edukasi yang mencakup tiga elemen kunci yakni anak, orangtua, dan tenaga pendidik.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Lifestyle
Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Orangtua juga perlu tahu bahwa ada sisi positif dari gim daring ini.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
 Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Lifestyle
Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa
Ini merupakan pilihan yang bijak dan menyehatkan bagi anak-anak yang tidak bisa menoleransi susu sapi.
Dwi Astarini - Jumat, 04 Juli 2025
Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa
Lifestyle
Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik
Paparan musik, terutama musik klasik, terbukti memiliki dampak positif pada perkembangan kognitif anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 25 Juni 2025
Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik
Lifestyle
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Nimaz lebih mengutamakan kebiasaan makan bersama di meja makan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 03 Juni 2025
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Fun
Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan
LEGO Group ingin mendekatkan keluarga melalui permainan kreatif dengan LEGO bricks guna menciptakan momen kebersamaan yang berharga selama bulan Ramadan.
Dwi Astarini - Minggu, 16 Maret 2025
Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan
Fun
Parents, Lakukan 6 Hal ini untuk Mengajarkan Anak Berpuasa
Dengan cara yang tepat, berpuasa Ramadan tidak jadi hal yang menyulitkan dan beban buat anak.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 01 Maret 2025
Parents, Lakukan 6 Hal ini untuk Mengajarkan Anak Berpuasa
Dunia
Konglomerat Besar Korsel Dorong Karyawan untuk Memiliki Anak, Janjikan Banyak Insentif hingga Bonus Tunai
Semua itu demi membantu orangtua yang bekerja merawat anak-anak mereka tanpa kesulitan.
Dwi Astarini - Rabu, 26 Februari 2025
 Konglomerat Besar Korsel Dorong Karyawan untuk Memiliki Anak, Janjikan Banyak Insentif hingga Bonus Tunai
Bagikan