Penggabungan Garuda Indonesia ke Holding BUMN InJourney Masih Belum Jelas


Pesawat Garuda Indonesia. ANTARA/Ahmad Wijaya/am.
MerahPutih.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara telah membentuk Holding PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney pada Oktober 2021, yang merupakan ekosistem pariwisata multi sektor yang memberikan layanan bandar udara dan kargo, destinasi pariwisata, hotel hingga manajemen retail produk serta industri kreatif.
InJourney memiliki anak perusahaan, di antaranya PT Angkasa Pura I; PT Angkasa Pura II; PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko; PT Hotel Indonesia Natour’ ITDC; dan PT Sarinah.
Namun, rencana penggabungan maskapai penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) ke dalam Holding BUMN PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney masih belum terealisasi.
Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney Maya Watono mengatakan, inklusi industri aviasi, termasuk Garuda Indonesia, memang menjadi salah satu pilar penting dalam pengembangan ekosistem pariwisata dan aviasi yang lebih terintegrasi.
Baca juga:
Mercedes-Benz dan Garuda Indonesia Luncurkan 'LUXURY EXPERIENCE'
“Namun, waktunya kami belum tahu periodenya kapan,” ujar Maya kepada wartawan di Jakarta, Senin (19/8).
Maya menjelaskan, rencana integrasi ini sejalan dengan Buku Putih InJourney yang menempatkan industri penerbangan sebagai salah satu pilar utama.
Sebelumnya, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan bahwa penggabungan Garuda ke dalam InJourney tidak dapat diselesaikan dalam waktu dekat karena masih banyak persoalan yang perlu dibereskan.
Garuda Indonesia harus menyelesaikan masalah keuangannya terlebih dulu sebelum bisa bergabung ke dalam holding pariwisata. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Joao Angelo Buka Peluang Batal Mundur dari Jabatan Dirut BUMN Agrinas Pangan

Menkeu: Penyaluran Rp 200 T ke 5 Bank BUMN untuk Genjot Kredit Rakyat

Ingin Fokus Bisnis Migas, Pertamina Bakal Gabungkan Pelita Air ke Garuda Indonesia

Mensesneg Tegaskan Pemerintah Hormati Putusan MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN

Presiden Prabowo Hilangkan Bonus Komisaris BUMN: Enak di Lo, Ga Enak di Rakyat!

DPR Bongkar Akal-akalan Komisaris BUMN yang Dapat Bonus Miliaran, Dukung Langkah Prabowo Habisi Tantiem

Prabowo Mau Bos BUMN Tak Lagi Dapat Tunjangan Miliaran, DPR: Bisa Dialihkan untuk Program Pro Rakyat

Anggota DPR Gus Rivqy Dukung Langkah Prabowo Hapus Tantiem Komisaris BUMN

DPR Setuju Presiden Hapus Tantiem Komisaris dan Direksi BUMN: Hemat Uang Negara, Genjot Deviden

Tantiem Direksi dan Komisaris BUMN Dihapus, Prabowo: Yang Tidak Setuju, Mundur
