Pengeluaran Kelompok Penduduk 40 Persen Terbawah Naik Drastis

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Jumat, 25 Juli 2025
Pengeluaran Kelompok Penduduk 40 Persen Terbawah Naik Drastis

(Ilustrasi) Seorang warga melintas di kawasan Muara Angke, Jakarta, Kamis (16/1). ANTARA FOTO/Fauzan

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melansir persentase pengeluaran kelompok penduduk 40 persen terbawah secara nasional mencapai 18,65 persen pada Maret 2025 atau meningkat dibandingkan September 2024 dan Maret 2024.

Persentase pengeluaran pada Maret 2025 tersebut naik 0,25 persen poin dibandingkan Maret 2024 yang tercatat 18,40 persen.

Angka tersebut juga meningkat 0,24 persen poin dibandingkan pengeluaran kelompok penduduk 40 persen terbawah pada September 2024 yang sebesar 18,41 persen.

Sementara persentase pengeluaran kelompok penduduk 40 persen menengah pada Maret 2025 tercatat sebesar 35,79 persen.

Baca juga:

Prabowo Bilang Pengangguran dan Tingkat Kemiskinan Absolut Turun, BPS Sebut Masih Validasi

Persentase tersebut meningkat dibandingkan pengeluaran pada Maret 2024, yakni 35,69 persen, maupun pada September 2024, yaitu 35,35 persen.

Sedangkan persentase pengeluaran kelompok penduduk 40 persen teratas pada Maret 2025 mencapai 45,56 persen.

Capaian tersebut menurun dibandingkan persentase Maret 2024 dan September 2024, yang masing-masing tercatat sebesar 45,91 persen dan 46,24 persen.

Dilihat berdasarkan wilayah, persentase pengeluaran kelompok penduduk 40 persen terbawah di daerah perkotaan tercatat sebesar 17,64 persen pada Maret 2025.

Angka tersebut meningkat sebesar 0,20 persen poin dibandingkan September 2024 yang sebesar 17,44 persen, dan naik sebesar 0,23 persen poin dibandingkan Maret 2024 yang sebesar 17,41 persen.

Sementara persentase pengeluaran kelompok penduduk 40 persen menengah dan persentase pengeluaran kelompok penduduk 40 persen teratas di daerah perkotaan masing-masing tercatat sebesar 34,98 persen dan 47,38 persen pada Maret 2025.

Di daerah perdesaan, persentase pengeluaran kelompok 40 persen terbawah pada Maret 2025 tercatat sebesar 21,75 persen.

Angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 0,36 persen poin dibandingkan September 2024 dan Maret 2024 yang masing-masing sebesar 21,39 persen.

Sedangkan persentase pengeluaran kelompok penduduk 40 persen menengah dan persentase pengeluaran kelompok penduduk 40 persen teratas di daerah perdesaan masing-masing tercatat sebesar 39,52 persen dan 38,73 persen pada Maret 2025.

Persentase pengeluaran pada kelompok penduduk 40 persen terbawah, atau yang dikenal dengan ukuran Bank Dunia (World Bank), merupakan ukuran ketimpangan lain yang sering digunakan selain rasio gini. (*)

#Ketimpangan Ekonomi #Dampak Kemiskinan #Badan Pusat Statistik (BPS)
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Inflasi September Capai 0,21 Persen, Tertinggi di Deli Serdang Sebesar 6,81 persen
Sedangkan deflasi kabupaten/kota y-on-y terjadi di Kabupaten Halmahera Tengah sebesar 1,21 persen dengan IHK sebesar 107,51.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 01 Oktober 2025
Inflasi September Capai 0,21 Persen, Tertinggi di Deli Serdang Sebesar 6,81 persen
Indonesia
Harga Telur Melonjak 32 Persen, Alasanya Harga Jagung Naik dan Produksi Minus
Angka perkiraan produksi JPK pada Agustus sebesar minus 21,09 persen; September minus 24,73 persen; dan Oktober diperkirakan minus 15,67 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 23 September 2025
Harga Telur Melonjak 32 Persen, Alasanya Harga Jagung Naik dan Produksi Minus
Indonesia
Purbaya Bantah BPS Manipulasi Pertumbuhan Ekonomi, Alasanya Uang Beredar Banyak
Jumlah uang beredar kemudian mulai melandai sejak Mei, yang juga mempengaruhi perlambatan kinerja ekonomi setelah periode itu.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 22 September 2025
Purbaya Bantah BPS Manipulasi Pertumbuhan Ekonomi, Alasanya Uang Beredar Banyak
Indonesia
Harga Beras Berikan Kontribusi Inflasi Terbesar Kelompok Pangan Setelah Bawang Merah
Terdapat bahan pangan yang memberikan andil inflasi pada Agustus 2025, yaitu bawang merah dan beras dengan kontribusi masing-masing 0,05 persen dan o,03 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 01 September 2025
Harga Beras Berikan Kontribusi Inflasi Terbesar Kelompok Pangan Setelah Bawang Merah
Indonesia
Bocah di Sukabumi Meninggal Dengan Kondisi Tubuh Dipenuhi Cacing, Ini Kata Kemensos
Pendamping keluarga Program Keluarga Harapan (PKH) yang tersebar di setiap daerah ditugaskan untuk membantu, memastikan keluarga dengan tingkat ekonomi terendah (desil 1) terdata,
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
Bocah di Sukabumi Meninggal Dengan Kondisi Tubuh Dipenuhi Cacing, Ini Kata Kemensos
Indonesia
Lapangan Usaha Jasa Lainnya Alami Pertumbuhan Tertinggi, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal 4,04 Persen
Ekonomi Indonesia triwulan II-2025 terhadap triwulan II-2024 mengalami pertumbuhan sebesar 5,12 persen (y-on-y).
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 05 Agustus 2025
Lapangan Usaha Jasa Lainnya Alami Pertumbuhan Tertinggi, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal 4,04 Persen
Indonesia
Penduduk Miskin Jakarta Naik, Gubernur Pramono Cari Penyebabnya
Begitu garis kemiskinan naik, penduduk yang sebelumnya sedikit di atas garis itu bisa langsung terdampak dan masuk kategori miskin.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 26 Juli 2025
Penduduk Miskin Jakarta Naik, Gubernur Pramono Cari Penyebabnya
Indonesia
Fenomena Rojali di Mall Nyata Adanya, BPS: Kelompok Kelas Menengah dan Atas Kini Lebih Irit
Fenomena ini diartikan sebagai masyarakat yang hanya datang ke pusat perbelanjaan, tetapi jarang melakukan pembelian.
Frengky Aruan - Sabtu, 26 Juli 2025
Fenomena Rojali di Mall Nyata Adanya, BPS: Kelompok Kelas Menengah dan Atas Kini Lebih Irit
Indonesia
Alasan BPS Belum Adopsi Penghitungan Jumlah Penduduk Miskin Ala Bank Dunia
Pada Maret 2025, persentase penduduk miskin ekstrem yang mengacu pada garis kemiskinan ekstrem Bank Dunia 2,15 dolar AS (PPP 2017) per kapita per hari, tercatat sebesar 0,85 persen atau 2,38 juta orang.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 25 Juli 2025
Alasan BPS Belum Adopsi Penghitungan Jumlah Penduduk Miskin Ala Bank Dunia
Indonesia
Penduduk Miskin Ekstrem Sebanyak 2,38 Juta, Garis Kemiskinan Rp 609.160 Per Kapita Per Bulan
Jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2025 tercatat sebanyak 23,85 juta orang atau turun 0,2 juta orang dibandingkan dengan September 2024.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 25 Juli 2025
Penduduk Miskin Ekstrem Sebanyak 2,38 Juta, Garis Kemiskinan Rp 609.160 Per Kapita Per Bulan
Bagikan