Tidak Baik Tempatkan Agama Sebagai Instrumen Politik Praktis

Massa aksi mujahid 212 untuk menjaga NKRI membubarkan diri dari patung kuda Arjuna Wiwaha sekitar pukul 11.40 WIB. Foto: MP/Ponco
Merahputih.com - Pengamat politik Wempy Hadir mengkritik aksi Mujahid 212 yang digagas Persaudaraan Alumni 212 dan Front Pembela Islam (FPI).
Menurut dia, demo yang dilakukan dengan membawa nama tauhid tentu tidak relevan. Akan tetapi publik bisa menilai bahwa apa terjadi adalah pemanfaatan agama untuk kepentingan politik.
Baca Juga
Orator Aksi Mujahid 212: Pulangkan Habib Rizieq Jika Tidak Tanah Air akan Runtuh
"Ini tentu tidak baik karena menempatkan agama sebagai instrumen untuk kepentingan politik praktis. Jika hal ini terus dilakukan, maka akan sangat berbahaya bagi bangsa Indonesia," terang ayah satu orang anak ini.

Apalagi mereka seakan mendompleng aksi gerakan mahasiswa yang murni meminta agar Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan UU KPK yang baru dibatalkan.
"Sebab Jokowi merupakan pemimpin yang sah dan merupakan pemimpin yang lahir dari proses demokrasi," jelas dia.
Baca Juga
Ramaikan 'Musim Demo', PA 212 & FPI Bakal Gelar Aksi Tuntut Pemulangan Habib Rizieq
Sehingga, perlu ada tindakan tegas terhadap siapapun yang melawan konstitusi.
"Saya berharap bahwa keamanan tidak segan untuk melakukan tindakan tegas. Sehingga ada pelajaran bagi yang lain untuk tidak main-main dengan negara dan kepemimpinan yangsah," tandas Wempy. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
583 Demonstran Masih Ditahan, Polri Fokus Cari Aktor Intelektual dan Perusak Fasilitas Umum

Kemenhan Tegaskan Usulan Darurat Militer untuk Aksi Tolak Tunjangan DPR Hoaks

SETARA Institute desak Prabowo Ungkap Dalang di Balik Kerusuhan Demo, Rakyat juga Berhak Tahu

Pemkot Solo Cabut Status Siaga Darurat setelah Kerusuhan, kini Jadi Transisi Darurat Bencana Sosial

Langkah Langkah Polisi dan TNI Bereskan Situasi Setelah Demo di Berbagai Daerah Rusuh

Rincian Gaji dan Tunjangan DPR Setelah 17+8 Tuntutan Rakyat Diakomodir Pimpinan DPR

TNI Tegaskan Masa Pembakaran dan Pejarahan Saat Demo Cukup Terlatih dan Terorganisasi

Polisi Tetapkan 42 Tersangka Demo Rusuh di Surabaya, Hampir Setengahnya Anak-Anak

Polda Metro Jaya Tetapkan 43 Orang sebagai Tersangka Demo Ricuh, 6 Masuk Klaster Penghasut, Sisanya Perusuh

TNI Merasa Jadi Sasaran Hoaks dan Adu Domba, Pastikan Solid bersama Polri Jaga Stabilitas Keamanan Nasional
