Pengamat Sebut Koalisi PDIP- KIB Terwujud jika Ganjar Dipasangkan dengan Airlangga di Pilpres
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: ANTARA/HO-Biro Pers Setpres/Rusman
MerahPutih.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) jadi salah satu partai yang belum menentukan arah koalisinya.
Dari segi arah politik, Partai besutan Megawati Soekarnoputri itu berpotensi bergabung ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Baca Juga:
PDIP Terima Permintaan Maaf PSI, Bambang Pacul Singgung Etika
Hingga saat ini, KIB masih beranggotakan Partai Golkar, PPP, dan juga PAN. Apalagi, ketiga Ketua Umum di partai - partai itu jadi bawahan Presiden Joko Widodo.
Pengamat politik Ujang Komarudin berpendapat, koalisi antara KIB dan PDIP mungkin saja terjadi kalau keduanya mengusung Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden.
Dengan begitu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bisa menjadi Calon Wakil Presiden.
“KIB itu bisa bertemu dengan PDIP, karena kita tahu bahwa KIB pemiliknya Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo), dan bagaimanapun PDIP menunggu arahan pak Jokowi untuk capres,” kata Ujang kepada wartawan di Jakarta, Jumat (13/1).
Berbeda ceritanya jika PDIP memilih Puan Maharani sebagai Capres. Maka koalisi tidak akan terbentuk, KIB malah bisa jadi mengusung Ganjar sebagai Capres.
Dengan sikap tersebut, ada perbedaan antara PDIP dan Golkar sebagai inisiator parpol yang menolak sistem pemilu proporsional tertutup. Dan, itu kata Ujang, sebagai hal yang wajar.
Namun selalu ada kesempatan berkoalisi, jika hendak mengusung Capres yang sama dan juga jelas deal politiknya. Menurutnya selain itu saat ini ada nama yang muncul yaitu Erick Thohir.
“Memang jika dari internal KIB ada Airlangga,“ imbuh Ujang.
Baca Juga:
Sementara itu, analis politik Dedi Kurnia Syah mengatakan, nama Airlangga Hartarto yang menjadi calon presiden (capres) dari Golkar ternyata lebih berpeluang mengisi peluang cawapres. Sehingga, Golkar patut mencari sosok lain dari eksternal.
Dedi juga menilai partai anggota yang lain yakni PPP dan PAN juga tidak mempunyai sosok yang kuat sebagai capres.
"Airlangga Hartarto dalam beberapa survei, termasuk juga kepopulerannya di masyarakat hanya punya potensi maksimal di cawapres," ungkapnya kepada wartawan.
Faktor kedua lanjut Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) ini , adalah kesamaan visi-misi politik antara PDIP dan Golkar, meskipun dalam beberapa hal berbeda.
Kedua partai itu cukup lama berada dalam satu gerbong koalisi sekaligus keduanya juga tidak mempunyai rekam konflik.
"Maka kemudian menjadi mungkin PDIP untuk berkoalisi dengan Golkar, dengan asumsi bahwa PDIP tetap memimpin koalisi," tambahnya.
Sementara itu, Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Zita Anjani menuturkan, PAN sendiri setidaknya masih mempertimbangkan sejumlah nama sebagai bakal capres untuk 2024 mendatang.
Diantaranya nama Anies Baswedan, Erick Thohir, Zulkifli Hasan, Ganjar Pranowo, Airlangga Hartarto hingga Puan Maharani.
"Ada beberapa nama, ada 10 deh (nama yang masuk radar capres PAN), tapi kami belum menentukan," kata wanita yang juga Wakil Ketua DPRD DKI ini. (Knu)
Baca Juga:
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua Harian PSI Usulkan Duet Gibran-Jokowi di Pilpres 2029
Pemerintah Bentuk Satgas Percepatan Program Strategis, Didukung 3 Pokja
Indonesia Masih Harus Berunding Soal Tarif Dengan AS, Ditargetkan Akhir Tahun Rampung
Penerima BLT Oktober-Desember Naik 2 Kali Lipat, Cair Mulai Senin Tanggal 20
Kuota Penerima BLT Naik 2 Kali Lipat, Program Magang Jadi 100 Ribu Orang
Koperasi Merah Putih dan Makan Bergizi Gratis Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Pemerintah Buka Pendaftaran Magang Bergaji Rp 3,3 Juta Mulai 15 Oktober, Daftar Lewat SIAPkerja
Program Magang Nasional Siap Kerja Diluncurkan Pada 15 Oktober 2025, Peserta Wajib Buka Rekening Bank Himbara
Prabowo: Terus Terang Aja Loh, Saya Tuh Nggak Dendam Sama Anies
Pemerintah Buka Program Magang untuk 20 Ribu Fresh Graduate, Digaji Sesuai UMP