Pengamat Sebut Jokowi Seperti Makelar Politik Lantaran Ikut Campur Pencalonan Ganjar

Mula AkmalMula Akmal - Selasa, 09 Mei 2023
Pengamat Sebut Jokowi Seperti Makelar Politik Lantaran Ikut Campur Pencalonan Ganjar

Ganjar Pranowo dan Megawati Soekarnoputri. Foto: MP/Ponco

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Langkah Presiden Jokowi yang ikut campur dalam urusan pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendapat kritikan tajam dari pakar politik. Mestinya sebagai kepala negara berikap netral dan tak boleh memihak pada salah satu calon presiden (Capres).

Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie menegaskan, Presiden Jokowi terlihat jelas terlibat dalam pencalonan Ganjar Pranowo menjadi Capres.

Baca Juga:

Kiai Muda Jawa Timur All Out Menangkan Ganjar Pranowo

"Jokowi secara gamblang meng-endorse langsung Ganjar sampai jadi maklar politik Ganjar," kata Jerry saat dihubungi, Selasa (9/5).

Jerry pun menyayangkan Jokowi yang terang-terangan terjun langsung dalam perpolitikan 2024. Menurut Jerry, urusan politik berada di tangan partai politik. Hal itu juga diutarakan gamblang oleh Jokowi, di mana persoalan Pemilu merupakan kewenangan Parpol.

"Padahal dia sempat melontarkan pendapatnya yang mana pilpres urusan parpol. Bagi saya Jokowi jauh dari seorang negarawan," ujarnya.

Menurut dia, alangkah baiknya Jokowi tidak masuk langsung pada Pemilu 2024. Dan fokus mengurusi bangsa Indonesia di sisa masa jabatannya yang kurang dari 9 bulan ini.

Baca Juga:

Survei SPIN: Prabowo Unggul Head to Head Lawan Ganjar dan Anies


"Dia gagal dalam membangun demokrasi yang baik tapi berhasil dalam membangun pencitraan politik," tuturnya.

Sejatinya, kata Jerry, Presiden Jokowi ngebet untuk memperpanjang masa jabatan sampai tiga periode. Karena wacana itu dapat penolakan dari masyarakat, maka keinginan tersebut tidak terjadi.

"Sebetulnya niat Jokowi mau 3 periode atau masa jabatan diperpanjang tapi semua buyar lantaran mayoritas publik menolak dan ini juga peran besar civil society yang secara lantang menentang upaya perpanjangan masa jabatan," tutupnya. (Asp)

Baca Juga:

Survei SPIN: Elektabiltas Prabowo Melesat, Tinggalkan Ganjar dan Anies

#Ganjar Pranowo #Joko Widodo #Pengamat Musik #Pengamat Politik
Bagikan
Ditulis Oleh

Mula Akmal

Jurnalis dan profesional komunikasi dengan pengalaman memimpin redaksi, menggarap strategi konten, dan menjembatani informasi publik lintas sektor. Saat ini menjabat sebagai Managing Editor di Merah Putih Media, dengan rekam jejak kontribusi di The Straits Times, Indozone, dan Koran Sindo, serta pengalaman strategis di Yayasan Konservasi Alam Nusantara dan DPRD DKI Jakarta. Bagi saya, setiap berita adalah peluang untuk menghadirkan akurasi, relevansi, dan dampak nyata bagi pembaca.

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Ingin Dicap sebagai Pahlawan, Jokowi Datangi Lokasi Bencana di Sumatra
Beredar video yang menampilkan Presiden ke-7 RI Joko Widodo tengah mengunjungi lokasi bencana alam Sumatra. Cek fakta lengkapnya.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 05 Desember 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Ingin Dicap sebagai Pahlawan, Jokowi Datangi Lokasi Bencana di Sumatra
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marahi Menkeu Purbaya karena Menolak Membayar Utang Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Beredar video yang menyebut Presiden ke-7 RI Joko Widodo marah kepada Menkeu Purbaya karena menolak bayar utang Whoosh menggunakan APBN.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 25 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marahi Menkeu Purbaya karena Menolak Membayar Utang Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Indonesia
Kader PDIP Sebut Serangan Ahmad Ali ke Jokowi Adalah Order Busuk Agar Aman dari KPK
Ariyadi menegaskan bahwa menyeret-nyeret PDIP dalam narasi yang tidak berdasar hanya menunjukkan upaya memutarbalikkan fakta
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 22 November 2025
Kader PDIP Sebut Serangan Ahmad Ali ke Jokowi Adalah Order Busuk Agar Aman dari KPK
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA ]: Kejagung Sita Uang Jokowi Triliunan Rupiah
Beredar informasi di media sosial yang menyebut Kejaksaan Agung menyita uang Jokowi senilai triliunan. Cek faktanya!
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 19 November 2025
[HOAKS atau FAKTA ]: Kejagung Sita Uang Jokowi Triliunan Rupiah
Indonesia
Pemerintah Harus Bayar Utang Whoosh Rp 1,2 Triliun per Tahun, Pengamat Sebut Bisa Jadi Bom Waktu
Pemerintah harus membayar utang Whoosh senilai Rp 1,2 triliun per tahun. Pengamat pun mengatakan, bahwa ini bisa menjadi bom waktu.
Soffi Amira - Rabu, 05 November 2025
Pemerintah Harus Bayar Utang Whoosh Rp 1,2 Triliun per Tahun, Pengamat Sebut Bisa Jadi Bom Waktu
Indonesia
Dukungan Projo ke Prabowo Dinilai Langkah Terhormat Dalam Politik Kebangsaan
David Febrian Sandi tegaskan dukungan pada Prabowo-Gibran adalah langkah sah melanjutkan visi Jokowi
Angga Yudha Pratama - Senin, 03 November 2025
Dukungan Projo ke Prabowo Dinilai Langkah Terhormat Dalam Politik Kebangsaan
Indonesia
Prabowo Ikut Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Pengamat: Bandar Mulai Ketar-ketir
Presiden RI, Prabowo Subianto, ikut turun tangan saat memusnahkan barang bukti narkoba di Mabes Polri, Rabu (29/10).
Soffi Amira - Kamis, 30 Oktober 2025
Prabowo Ikut Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Pengamat: Bandar Mulai Ketar-ketir
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua Harian PSI Usulkan Duet Gibran-Jokowi di Pilpres 2029
Beredar informasi yang menyebut Jokowi dan Gibran akan berkontestasi di Pilpres 2029.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 30 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua Harian PSI Usulkan Duet Gibran-Jokowi di Pilpres 2029
Indonesia
Terkait Kasus Dugaan Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Jokowi: Prinsip Dasar Transportasi Bukan Mencari Laba
Jokowi menegaskan proyek transportasi massal seperti Whoosh dibangun untuk layanan publik dan manfaat sosial, bukan demi keuntungan finansial.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 28 Oktober 2025
Terkait Kasus Dugaan Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Jokowi: Prinsip Dasar Transportasi Bukan Mencari Laba
Indonesia
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
Direktur Political and Public Policy Studies, Jerry Massie menilai, pelaporan akun medsos yang dinilai menghina Bahlil tidak etis. Sebab, hal itu masih dalam batas wajar.
Soffi Amira - Rabu, 22 Oktober 2025
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
Bagikan