Pengamat Sebut Ahok Punya Potensi Bagus Pimpin Jakarta

Basuki Tjahaja Purnama. Foto: Istimewa
MerahPutih.com - Nama mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) hingga saat ini belum mendapat kepastian maju di Pilkada Jakarta 2024.
Pengamat politik Andre Vincent Wenas mempertanyakan PDIP yang tak kunjung menunjuk Ahok maju kembali.
“Ahok sebetulnya punya prestasi bagus memimpin Jakarta, entah mengapa tidak digadang-gadang oleh partainya kali ini untuk Pilkada Jakarta,” kata Andre di Jakarta, Rabu (26/6).
Menurut Andre, ada kekhawatiran Ahok akan kalah lagi jika diadu melawan Anies di Jakarta seperti Pilkada 2017 lalu.
“Apakah nama Ahok dikhawatirkan kalah oleh Anies? Mengulang pilkada sebelumnya yang malah berujung Ahok dibungkam dipenjara setelah tuduhan politik identitas dimainkan oleh para pendukung Anies,” jelas Andre.
Andre berujar, skenario Ahok ditempatkan di daerah lain saat Pilkada Serentak justru mulai mencuat.
“Ahok kabarnya diskenariokan untuk (Pilkada) Sumatra Utara, yang nantinya bakal berhadapan dengan Bobby Nasution. Tapi ini pun masih spekulatif, bahasa politisinya, situasinya masih cair dan dinamis,” ujar Andre.
Andre melihat, dalam Pilkada Jakarta ini, PDI-P akan menghadapi situasi sulit.
Dia mencontohkan ‘lawan’ PDI-P, Koalisi Indonesia Maju (KIM) tetap akan bersatu dengan komposisi DPRD 2024-2029: Gerindra (14 kursi), Demokrat (8 kursi), PAN (10 kursi), PSI (8 kursi), dan Golkar (10 kursi). Total 50 kursi. Sehingga melewati ambang batas 22 kursi.
Sementara koalisi pendukung Anies Baswedan seperti PKS (18 kursi) dan Nasdem (11 kursi) serta PKB (10 kursi) mencapai 39 kursi. Angka ini mencukupi untuk mengusung paslonnya.
Sedangkan PDIP (dengan 15 kursi), dan kalau PPP (1 kursi) dan Perindo (juga 1 kursi) memutuskan bergabung, sehingga total 17 kursi .
“Ini masih tidak mencukupi batas ambang 22 kursi,” ungkap Direktur Lembaga Kajian Strategis PERSPEKTIF ini.
Sehingga pilihannya bagi PDIP adalah bergabung dengan dua kubu sebelumnya, atau merayu beberapa partai untuk mau membentuk koalisi ketiga.
“Tentu (PDI-P mesti punya) paslon yang punya ‘nilai elektabilitas’ tinggi sehingga punya probabilitas untuk menang,” tutup Andre.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Belum Tertarik Jabat Komisaris BUMD DKI, Ahok: Enakan Begini, Free Man

Bertemu Gubernur Pramono, Ahok Ngobrol soal Pajak Bumi dan Bangunan

Tak Persoalkan Tunjangan Perumahan Anggota DPR Rp 50 Juta, Ahok: Asalkan Bekerja Profesional

[HOAKS atau FAKTA]: Ahok Singgung Nama Jokowi dalam Kasus Korupsi Pertamina
![[HOAKS atau FAKTA]: Ahok Singgung Nama Jokowi dalam Kasus Korupsi Pertamina](https://img.merahputih.com/media/ae/a4/e7/aea4e7c3ad726339e616e8f2ad00d00f_182x135.jpeg)
Ahok Diperiksa soal Kasus Korupsi Lahan di Cengkareng, Sebut tak Tahu Detail

Kembali Diperiksa Bareskrim, Ahok: Tambahan BAP

Pramono Pertimbangkan Usulan Ahok Soal Insentif Voucher Belanja untuk Peningkatan Pengguna Transportasi Umum

DPRD DKI Usul Pembentukan BUMD Parkir, Ahok: Harus Berbasis Digital dan Cashless agar Tercatat

Mantan Komisaris Utama Pertamina Ahok Diperiksa Sebagai Saksi Korupsi Pertamina di Kejagung

Ahok Bawa Data Penting ke Kejaksaan Agung Saat Diperiksa Terkait Kasus Pertamina
