Pengamat Nilai Nasdem Belum Serius Dukung Jokowi
Nasdem saat daftar peserta Pemilu 2019 di KPU, Jakarta, Jumat (12/10). (MP/Asropih Opih)
MerahPutih.com - Partai Nasdem yang masih memberikan peluang sebagai calon presiden (capres) kepada figur lain dinilai belum menunjukkan ketidakseriusannya dalam mendukung Joko Widodo sebagai capres pada pemilu presiden 2019.
Pengamat politik dan anggaran dari Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi, menanggapi manuver partai-partai politik menjelang penentuan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres).
"Partai Nasdem setelah menyatakan sikap mendukung capres Jokowi seharusnya tidak memberikan angin surga figur lainnya untuk menjadi capres," ujarnya seperti dilansir Antara.
Menurut Uchok Sky, isi pembicaraan antara mantan Ketua KPK Abraham Samad dengan Ketua Umum Partai Gerindra Surya Paloh, saat bertemu di Jakarta, hari Selasa kemarin, tidak hanya untuk cawapres, tapi juga untuk capres.
"Partai Nasdem sudah menyatakan mendukung Jokowi, kok masih 'main mata'," katanya.
Uchok menambahkan, seandainya Nasdem memberikan harapan berupa dukungan cawapres untuk Abraham Samad, hal itu seolah melupakan sejarah hitam bahwa mantan Ketua KPK itu pernah diberhentikan Presiden Joko Widodo karena kasus dugaan pidana pemalsuan dokumen.
"Masak orang yang pernah diberhentikan Jokowi dengan tidak hormat, mau dipasangkan dengan Jokowi. Ini jelas tidak pantas," tegasnya.
Partai Nasdem, dalam pandangan Uchok, sebagai bagian dari paryai koalisi pendukung Joko Widodo sebagai capres, adalah menjaga soliditas antarsesama partai koalisi.
"Sikap main mata Partai Nasdem seperti ini justru akan merusak soliditas yang sedang terus dimantapkan partai-partai koalisi partai Jokowi," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, mantan Ketua KPK Abraham Samad menemui Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di kantor DPP Partai Nasdem, di Jalan Gondangdia, Jakarta, Selasa (10/7). Pada pertemuan tersebut, Surya Paloh sempat bertanya kepada Samad, bukan hanya soal cawapres, tapi juga soal capres. (*)
Bagikan
Berita Terkait
NasDem Setuju Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Surya Paloh Minta Rakyat Terima Konsekuensi Pro dan Kontra dengan Lapang Dada
Legislator NasDem Rajiv Mangkir dari Panggilan KPK, Pemeriksaan Bakal Dijadwalkan Ulang
Politisi NasDem Dipanggil KPK Setelah Rekan Separtainya Jadi Tersangka Korupsi Rp 28 Miliar, Siapa Lagi yang Kecipratan Dana PSBI OJK?
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
Obat Kuat Politik: Surya Paloh Klaim Dapat 'Vitamin' Penambah Optimisme dari Menhan
Profil Rusdi Masse, Mantan Sopir Truk dan Bupati yang Geser Ahmad Sahroni dari Jabatan Pimpinan Komisi III DPR
Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach Dinonaktifkan, NasDem Beri Sinyal PAW di DPR
Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach Bikin Blunder Fatal, NasDem Janji Bakal Berbenah
Pimpinan DPR Pastikan Ahmad Sahroni Belum Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota Legislatif
NasDem Minta Gaji hingga Tunjangan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach Dihentikan