Pengamat Nilai Kepuasan Publik Moderat Selama Setahun Prabowo–Gibran, Program Populer Rentan Berbalik Jadi Beban Politik

Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka. (Foto: Setpres)
Merahputih.com - Direktur Eksekutif Algoritma Research and Consulting, Aditya Perdana, menilai tingkat kepuasan publik terhadap setahun Pemerintahan Prabowo–Gibran berada pada level moderat.
"Tingkat kepuasan yang moderat ini menandakan bahwa publik masih memberi ruang dan waktu bagi pemerintahan Prabowo–Gibran," ujar Aditya dikutip Antara, Rabu (22/10).
Menurutnya, tahun pertama pemerintahan ini adalah fase krusial untuk menguji legitimasi publik. Aditya menjelaskan, evaluasi ini menggambarkan transisi dari euforia politik pascapemilu menuju periode penilaian atas kinerja dan hasil nyata pemerintahan.
Baca juga:
1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Mahasiswa Demo Tagih Janji 19 Juta Lapangan Kerja
Kalangan terdidik cenderung lebih berhati-hati dalam memberikan penilaian, menunggu bukti konkret dibandingkan sekadar retorika. Di satu sisi, pemerintah berhasil menjaga stabilitas politik dan memperkenalkan program-program populis yang dikenal luas. Namun, di sisi lain, tantangan besar yang dihadapi adalah membuktikan efektivitas kebijakan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara nyata.
Tantangan Keseimbangan Populisme dan Tata Kelola
Aditya menegaskan bahwa pemerintah masih memiliki peluang besar untuk memperbaiki persepsi publik, terutama jika mampu menunjukkan hasil nyata dari program prioritas. Ia menambahkan, komunikasi publik yang hanya reaktif terhadap kritik tidaklah cukup; diperlukan transparansi dan konsistensi dalam implementasi kebijakan.
Tahun pertama ini menjadi momen penting bagi pemerintahan Prabowo–Gibran untuk menyeimbangkan antara politik populisme dan tata kelola berbasis hasil.
"Publik tidak menolak kebijakan populis, tetapi mereka ingin melihat dampak nyatanya. Pemerintahan ini harus memastikan setiap program benar-benar menyentuh kebutuhan dasar rakyat," katanya.
Baca juga:
Prabowo Wajibkan Menteri Kerja Pakai Maung, Mobil Bagus Boleh Dipakai Pas Libur
Sementara itu, Fajar Nursahid, Direktur Riset dan Program Algoritma, menilai program populis seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) masih efektif menarik perhatian publik. Namun, ia menekankan bahwa pelaksanaannya harus dikawal serius agar program tersebut tidak kehilangan legitimasi.
"Program Makan Bergizi Gratis menjadi wajah paling dikenal pemerintahan Prabowo–Gibran. Namun popularitas tinggi tidak otomatis bermakna keberhasilan,” ujar Fajar Nursahid.
“Pemerintah perlu memastikan kualitas pelaksanaan di lapangan dan membangun kepercayaan publik agar program ini tidak sekadar populer, tetapi juga berdaya guna.”
Fajar mengingatkan bahwa tingkat eksposur tinggi tanpa pengelolaan narasi yang baik berpotensi berbalik menjadi liability politik bagi pemerintah di masa mendatang.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Pengamat Nilai Kepuasan Publik Moderat Selama Setahun Prabowo–Gibran, Program Populer Rentan Berbalik Jadi Beban Politik

Prabowo Wajibkan Menteri Kerja Pakai Maung, Mobil Bagus Boleh Dipakai Pas Libur

Setahun Prabowo-Gibran: Program Makan Gratis Prabowo Disorot Tajam, Dianggap Sebagai 'Nasi yang Belum Matang Sempurna'

Mobil Mewah Para Menteri Cuma Boleh Keluar Kandang Saat Akhir Pekan, Kalau Hari Kerja Wajib Pakai Maung

Pengamat Beri Nilai 6 untuk Setahun Kinerja Prabowo-Gibran, Sebut Tata Kelola Pemerintahan Semrawut

Banggar DPR Soroti 4 Isu Krusial Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran

KPK Kirim Sinyal Bahaya, Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran Diperkuat dengan Integrasi Pencegahan dan Penindakan

Prabowo Buka-bukaan Kementerian Haji Dibentuk karena Penolakan Arab Saudi

Perintah Prabowo ke Gus Irfan: Pangkas Waktu Tunggu Haji dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun

Eks Penyidik KPK Desak Prabowo Aktifkan Kembali 57 Pegawai Korban TWK: Saatnya Buktikan Perubahan!
