Pengamat: Kenapa harus Marah-marah, Kalau Akhirnya tidak Ada Reshuffle

Andika PratamaAndika Pratama - Selasa, 07 Juli 2020
Pengamat: Kenapa harus Marah-marah, Kalau Akhirnya tidak Ada Reshuffle

Presiden Jokowi. Foto: ANTARA

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Pengamat politik Ujang Komarudin mengkririk klaim Menteri Sekertaris Negara (Mensesneg) Pratikno yang menyebut kinerja para menteri sudah bagus pasca 'diancam' Presiden Jokowi. Menurut Ujang, klaim Pratikno tersebut tidak ada dasar kinerjanya.

"Darimana hitungannya, hanya dalam hitungan hari kinerja menteri (langsung disebut) membaik," kata Ujang kepada wartawan di Jakarta, Selasa (7/6).

Baca Juga

Kriteria 'Pembantu' Baru untuk Jokowi di Masa Pandemi

Ujang mengatakan, jika Mensesneg Pratikno bilang kinerja menteri membaik reshuffle tidak relevan lagi, dia justru mempertanyakan ukuran dan aspek yang diklaim tersebut. Di sisi lain, isu reshuffle meluncur dari bibir Presiden Jokowi sendiri pada rapat kabinet tanggal 18 Juni.

Ia menambahkan, reshuffle kabinet itu keniscayaan, karena cara itu dapat dilakukan untuk mengganti menteri yang kinerjanya jeblok. Sehingga, jika nanti tak ada reshuffle, maka akan ada back fire.

"Masyarakat tak akan percaya pada Jokowi lagi. Karena menteri yang kinerjanya jeblok, masih dipertahankan. Lalu buat apa marah-marah, kalau ujungnya tak ada reshuffle," tutur direktur Indonesia Political Review ini.

pengamat politik Ujang Komaruddin. Foto: Istimewa
pengamat politik Ujang Komaruddin. Foto: Istimewa

Ia menyatakan, ketika Presiden Jokowi marah-marah dalam rapat kabinet yang kemudian memunculkan wacana reshuffle kabinet, maka para menteri tak bisa tidur.

"Takut karena jabatannya hilang. Pernyataan Mensesneg, hanya untuk menenangkan keadaan, agar para menteri kondusif. Tidak gelisah," ujar Ujang .

Seperti diketahui, Menteri Sekretaris Negara Pratikno pun angkat bicara terkait hal itu. Menurutnya, perombakan kabinet saat ini sudah tidak relevan karena teguran yang disampaikan kepala negara sudah ditindaklanjuti.

"Kalau progresnya bagus, ngapain reshuffle? Dengan progres yang bagus ini, reshuffle tidak relevan," tegas Pratikno di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Senin (6/7).

"Sejauh bagus dan terus gak relevan lagi di reshuffle. Jadi jangan ribut lagi reshuffle karena progres kabinet," lanjutnya.

Pratikno menjelaskan bahwa teguran yang disampaikan Jokowi beberapa waktu lalu tak lepas dari kekecewan kepala negara kepada jajaran menteri. Namun, kini kekecewaan tersebut sudah ditindaklanjuti para pembantu presiden.

Baca Juga

Berencana Rombak Kabinet, Jokowi Tersandera Intervensi Parpol

"Mengapa beliau sampaikan teguran keras kepada kita semua, kepada kami agar mempercepat kinerja terutama sekali lagi persoalan ekonomi segera diselesaikan, bansos harus segera sampai pelosok, program pemerintah yang membantu daya beli dipercepat," kata Pratikno.

"Teguran keras tersebut punya arti signifikan. Teguran keras dilaksanakan cepat oleh kabinet. ini progres yang bagus," tegasnya. (Knu)

#Presiden Jokowi #Kabinet Indonesia Maju
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) tiba dikediaman Jalan Kutai Utara 1, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo usai berlibur bersama cucunya di Bali, Sabtu (12/7).
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 Juli 2025
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Berita Foto
Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) era Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), Djan Faridz usai menjalani pemeriksaan KPK di Gedung Merah Putih, Kuningan, Jakarta, Rabu (26/3/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 26 Maret 2025
Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK
Indonesia
Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat
Jokowi diharapkan kembali berbaur dengan masyarakat di wilayah setempat.
Frengky Aruan - Selasa, 22 Oktober 2024
Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat
Indonesia
Tak Semua Menteri Kabinet Indonesia Maju Ikut Antar Jokowi ke Halim
Kehadiran mereka menunjukkan kebersamaan dan apresiasi atas pengabdian Jokowi selama dua periode
Angga Yudha Pratama - Minggu, 20 Oktober 2024
Tak Semua Menteri Kabinet Indonesia Maju Ikut Antar Jokowi ke Halim
Indonesia
H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi
Presiden Joko Widodo akan kembali ke Solo setelah purnatugas.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 19 Oktober 2024
H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi
Indonesia
Ucapkan Selamat Bertugas untuk Prabowo, Jokowi Minta Program Kerjanya Diteruskan
Jokowi berharap hal-hal baik yang telah dikerjakan bisa diteruskan.
Dwi Astarini - Sabtu, 19 Oktober 2024
Ucapkan Selamat Bertugas untuk Prabowo, Jokowi Minta Program Kerjanya Diteruskan
Indonesia
Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan
Jokowi juga menggelar makan siang terakhir bersama jajaran menteri kabinet kerja
Angga Yudha Pratama - Jumat, 18 Oktober 2024
Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan
Lifestyle
Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi
Presiden Joko Widodo menanam pohon pulai di perkarangan Istana Negara Jakarta pada Kamis (17/10) atau sebelum berakhirnya masa jabatan.
Frengky Aruan - Jumat, 18 Oktober 2024
Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres
Dalam narasinya disebutkan Jokowi marah karena Prabowo diam-diam memilih mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan sebagai wakil presiden (wapres) pengganti Gibran Rakabuming Raka.
Frengky Aruan - Jumat, 18 Oktober 2024
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres
Indonesia
Di Penghujung Jabatan, Jokowi Bentuk Korps Pemberantasan Korupsi Polri
Angga Yudha Pratama - Kamis, 17 Oktober 2024
Di Penghujung Jabatan, Jokowi Bentuk Korps Pemberantasan Korupsi Polri
Bagikan