Berencana Rombak Kabinet, Jokowi Tersandera Intervensi Parpol

Andika PratamaAndika Pratama - Rabu, 01 Juli 2020
Berencana Rombak Kabinet, Jokowi Tersandera Intervensi Parpol

Jokowi memimpin rapat kabinet terbatas mengenai percepatan penanganan dampak pandemi COVID-19 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (29/6/2020). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/Pool/hp.

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Pengamat Politik Pangi Swayri Chaniago mengaku tak kaget Presiden Joko Widodo (Jokowi) marah dengan kinerja menteri.

Menurut Pangi, dirinya sudah mengingatkan jauh jauh hari sebelum Jokowi membentuk kabinetnya, jangan sampai nanti karena salah memilih menteri, Jokowi disibukkan dengan reshuffle berkali-kali.

Baca Juga

Kemarahan Jokowi Dinilai Bentuk Lepas Tanggung Jawab dan Mencari Kambing Hitam

"Gonta-ganti menteri berkali kali dapat memperlambat akselarasi kerja kementerian itu sendiri, menteri baru harus beradaptasi kembali dan mulai dari nol lagi. Hal tersebut sekarang mulai terungkap dan terkonfirmasi, banyak menteri yang nampaknya tidak mampu mengimbangi ritme kerja presiden," kata Pangi dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (1/7).

Pangi melanjutkan, letupan menjadi indikator reshuffle adalah letupan politik bukan letupan kinerja, bentangan emperis ini yang terjadi selama ini.

"Mau dua kali sampai sepuluh kali reshuffle pun tidak akan punya korelasi linear terhadap kinerja pemerintah, selama reshunffle hanya berbasiskan letupan politik semata," jelas Pangi.

Pangi menyebut, apabila intervensi parpol dalam penyusunan kabinet dan reshuffle cukup tinggi, akan mereduksi kekuasaan presiden (hak prerogatif).

Presiden Jokowi. (Setpres)
Presiden Jokowi. (Setpres)

Ia menyebut, kemarahan Jokowi hanya bagian dari kausalitas akibat presiden salah menempatkan pembantunya, tidak menjalankan hak prerogatif secara maksimal.

"Belum lagi tidak menempatkan menteri berdasarkan basis “the right man on the right place”, sesuai kapasitas keahliannya," jelas Pangi.

Pangi meminta Jokowi kedepannya memilih tidak hanya soal sebatas memenuhi representasi partai, ormas, profesional, tim sukses dan relawan. Namun, benar-benar mewujudkan kabinet ahli, menteri ahli di bidangnya, kalau tidak tunggu saja kehancuran.

"Menteri yang bisa bekerja cepat, disiplin, mau bersabar, laten terhadap kerja-kerja teknis dan detail, mampu mengimbangi kerja cepat presiden, punya terobosan dan narasi besar memajukan bangsa dan negara," terang dia.

Sebab, tantangan Jokowi sekarang sudah sangat berat. Jika salah mengambil menteri, maka sama saja bunuh diri bagi pemerintahan Jokowi.

"Jokowi harus penuh ke “hati-hatian” dalam merekrut pembantunya kalau palang pintu reshuffle dibuka. Sudah saatnya pemerintahan Jokowi periode kedua ini lebih fokus pada kinerja ketimbang citra untuk dapat meninggalkan legacy yang dapat dikenang dan menjadi sejarah di kemudian hari," terang Pangi.

Baca Juga

Restu Megawati Jadi Penghalang Jokowi Rombak Kabinet Indonesia Maju

Jangan sampai nanti karena salah memilih menteri, Jokowi disibukkan dengan reshuffle tidak hanya satu atau dua kali saja namun berkali-kali, akibat salah memilih pembantunya.

"Gonta-ganti menteri berkali kali dapat memperlambat akselarasi kerja kementerian itu sendiri, menteri baru harus beradaptasi kembali dan mulai dari nol lagi," tutup Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting ini. (Knu)

#Kabinet Indonesia Maju #Presiden Jokowi
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) tiba dikediaman Jalan Kutai Utara 1, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo usai berlibur bersama cucunya di Bali, Sabtu (12/7).
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 Juli 2025
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Berita Foto
Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) era Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), Djan Faridz usai menjalani pemeriksaan KPK di Gedung Merah Putih, Kuningan, Jakarta, Rabu (26/3/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 26 Maret 2025
Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK
Indonesia
Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat
Jokowi diharapkan kembali berbaur dengan masyarakat di wilayah setempat.
Frengky Aruan - Selasa, 22 Oktober 2024
Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat
Indonesia
Tak Semua Menteri Kabinet Indonesia Maju Ikut Antar Jokowi ke Halim
Kehadiran mereka menunjukkan kebersamaan dan apresiasi atas pengabdian Jokowi selama dua periode
Angga Yudha Pratama - Minggu, 20 Oktober 2024
Tak Semua Menteri Kabinet Indonesia Maju Ikut Antar Jokowi ke Halim
Indonesia
H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi
Presiden Joko Widodo akan kembali ke Solo setelah purnatugas.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 19 Oktober 2024
H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi
Indonesia
Ucapkan Selamat Bertugas untuk Prabowo, Jokowi Minta Program Kerjanya Diteruskan
Jokowi berharap hal-hal baik yang telah dikerjakan bisa diteruskan.
Dwi Astarini - Sabtu, 19 Oktober 2024
Ucapkan Selamat Bertugas untuk Prabowo, Jokowi Minta Program Kerjanya Diteruskan
Indonesia
Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan
Jokowi juga menggelar makan siang terakhir bersama jajaran menteri kabinet kerja
Angga Yudha Pratama - Jumat, 18 Oktober 2024
Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan
Lifestyle
Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi
Presiden Joko Widodo menanam pohon pulai di perkarangan Istana Negara Jakarta pada Kamis (17/10) atau sebelum berakhirnya masa jabatan.
Frengky Aruan - Jumat, 18 Oktober 2024
Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres
Dalam narasinya disebutkan Jokowi marah karena Prabowo diam-diam memilih mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan sebagai wakil presiden (wapres) pengganti Gibran Rakabuming Raka.
Frengky Aruan - Jumat, 18 Oktober 2024
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres
Indonesia
Di Penghujung Jabatan, Jokowi Bentuk Korps Pemberantasan Korupsi Polri
Angga Yudha Pratama - Kamis, 17 Oktober 2024
Di Penghujung Jabatan, Jokowi Bentuk Korps Pemberantasan Korupsi Polri
Bagikan